Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) melalui anak perusahaannya di Subholding Upstream, PT Pertamina Internasional EP (PIEP) yang beroperasi di Aljazair di bawah PT Pertamina Algeria EP (PAEP), berhasil memperpanjang kontrak baru hidrokarbon di Menzel Lejmat Nord (MLN), Blok 405.
Perjanjian itu dilaksanakan sesuai perundangan Aljazair Nomor 19-13 yang mengatur aktivitas kegiatan hidrokarbon. Penandatanganan dilakukan di kantor pusat Sonatrach, Kamis, 15 Juni 2023.
Penandatanganan kontrak ini disaksikan oleh Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati, Direktur Utama PT Pertamina Hulu Energi Wiko Migantoro, Direktur Utama PT Pertamina Internasional EP Jaffee A Suardin, CEO Grup Sonatrach Toufik Hakkar, serta mitra lainnya Repsol Aljazair dan pihak Otoritas Aljazair.
Advertisement
Penandatanganan kontrak ini diklaim sesuai dengan keinginan sejumlah mitra untuk merealisasikannya dalam ruang lingkup kontraktual MLN. Juga, untuk memperkuat kerjasama di bidang eksplorasi dan produksi hidrokarbon.
Jumlah total investasi yang direncanakan untuk pelaksanaan pengembangan ini diperkirakan lebih dari USD 800 juta. Adapun produksi migas yang dapat dihasilkan bisa mencapai hampir 150 juta barel setara minyak.
Dirut Pertamina Nicke Widyawati menyampaikan apresiasinya terkait perjalanan baru operasi migas di Aljazair, yang dinilai telah melalui persiapan kontrak yang matang.
"Komitmen kami untuk jangka panjang akan menjadi perjalanan baru dan menarik, menegaskan kembali jejak langkah global kami bersama dengan Sonatrach dan Repsol," ujar Nicke dalam keterangan tertulis, Jumat (16/6/2023).
Pengeboran 12 Sumur Minyak
PIEP bersama mitranya, Sonatrach dan Repsol Exploracion 405a SA terus menunjukkan kemampuan dalam mengoperasikan blok onshore minyak dan gas. Dengan kepercayaan ini, kontrak bagi hasil yang ditandatangani merupakan kelanjutan dari nota kesepahaman yang disepakati antara ketiga perusahaan pada 28 September 2022.
Kerjasama operasi di bawah kontrak tersebut, yakni lapangan MLN dan 9 lapangan lainnya yang mencakup unitisasi Ourhoud dan El Merk.
Program kerja tersebut khususnya meliputi pengeboran 12 sumur minyak dan sumur injeksi air, penyambungan sumur pengembangan baru, serta pembangunan unit ekstraksi LPG dan proyek akuisisi seismik 3D WAG (Water Alternating Gas), lalu proyek produksi energi tenaga surya.
Advertisement
Produksi Puncak
Sementara Dirut PT Pertamina Internasional EP Jaffee A Suardin menyatakan, PIEP berpotensi menghasilkan produksi puncak di blok 405a sebesar 36.000 BOEPD. Kemudian juga dapat membuka peluang baru pengembangan di wilayah sekitar dalam 25 tahun ke depan, termasuk potensi tambahan 10 tahun perpanjangan kontrak.
"Hal ini mencerminkan proyeksi kami yang kuat ke depannya sejalan dengan strategi utama Pertamina menjadi perusahaan energi kelas dunia," kata Jaffee.