Sukses

Luncurkan RPJPN 2025-2045, Jokowi: Jangan Menang dari Jumlah, Tapi Kualitas SDM

Presiden RI Joko Widodo meluncurkan Rancangan Akhir Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 yang disusun Kementerian PPN/Bappenas untuk mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045.

Liputan6.com, Jakarta Presiden RI Joko Widodo meluncurkan Rancangan Akhir Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 yang disusun Kementerian PPN/Bappenas untuk mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045.

Presiden menegaskan, ada tiga hal pokok yang menjadi acuan pembangunan Indonesia, yakni stabilitas bangsa yang terjaga, keberlanjutan dan kesinambungan, serta sumber daya manusia yang berkualitas.

“Jangan hanya menang dari segi jumlah, tetapi juga harus dari segi kualitas SDM-nya. Baik secara fisik, skill, karakter produktif, dan karakter disiplin yang harus kita benahi total, termasuk penguasaan iptek,” ungkap Jokowi dikutip Jumat (16/6/2023).

Untuk memastikan tercapainya tujuan tersebut, penyusunan RPJPN 2025-2045 yang berperan sebagai dokumen perencanaan pembangunan 20 tahunan tersebut telah melibatkan seluruh pemangku kepentingan yang berkontribusi untuk menajamkan target dan sasaran pembangunan agar mampu membawa Indonesia menjadi negara maju.

“Sekarang saya tanya ke Menteri PPN/(Kepala) Bappenas, sudah lebih taktis dan lebih detail. Lagi, karena kita berhadapan dengan kompetisi dengan negara-negara lain, nggak bisa lagi kita kayak dulu-dulu, memakai istilah-istilah yang absurd,” tegas Presiden.

“Di tahun 2045, bangsa Indonesia kita harapkan akan menjadi negara dengan pendapatan per kapita setara negara maju, negara yang diperkirakan, kita akan mencapai USD 30.300 per kapita atau kita akan mencapai USD 21.000 pada tahun 2037,” ungkap Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa.

Visi Indonesia Emas 2045 juga menargetkan Indonesia sebagai negara yang memiliki kepemimpinan dan pengaruh yang kuat di dunia internasional, dengan kemiskinan mendekati 0 persen dan ketimpangan berkurang. Untuk mewujudkan target tersebut, RPJPN 2025-2045 telah merumuskan 8 Agenda Pembangunan, 17 Arah Pembangunan yang diukur melalui 45 Indikator Utama Pembangunan.

Menteri Suharso menegaskan, dalam menghadapi megatren global yang didorong disrupsi teknologi, Indonesia harus mampu menciptakan perubahan.

“Generasi muda Indonesia, strategi besar yang kita perlukan itu adalah strategi yang utamanya adalah industrialisasi sebagai salah satu jawaban untuk membangkitkan, mendorong pertumbuhannya ekonomi Indonesia dan kita harus fokus pada industri-industri tertentu, pertumbuhan industri manufaktur kita harapkan bisa lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi sehingga kontribusinya terhadap industri manufaktur terhadap PDB bisa mencapai 30 persen,” pungkas Menteri Suharso. 

 

2 dari 2 halaman

Jokowi: RI Akan Masuki Era Emas di 2045

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan Indonesia akan memasuki abad emas pada 2045. Hal tersebut lantaran Indonesia akan masuk dalam lima negara dengan perekonomian terbesar di dunia.

Jokowi mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia terhitung tinggi pada 2016 dibandingkan dengan negara-negara lain. Bahkan, Indonesia masuk dalam tiga besar pertumbuhan ekonomi tertinggi setelah India dan Tiongkok.

"Saya sampaikan cepat bahwa pada 2016, ekonomi kita dapat dikatakan sangat baik. Karena kalau dibandingkan dengan negara-negara besar, pertumbuhan ekonomi kita 5,02 persen, masuk dalam tiga besar yang terbaik. Kita hanya kalah dengan India, kalah dengan Tiongkok," ujar dia di SICC, Sentul, Jawa Barat, Rabu (22/2/2017).

Dia menyatakan, pada 2045 atau bertepatan dengan 100 tahun kemerdekaan, produk domestik bruto (PDB) Indonesia akan mencapai US$ 9,1 triliun. Angka tersebut meningkat 10 kali lipat dari PDB saat ini.

"PDB kita sekarang Rp 13 triliun. Nantinya pada 2045 perkiraan kita akan sampai pada US$ 9,1 triliun. Artinya 10 kali lipat dari yang kita punyai sekarang," kata dia.

Pada saat itu, ucap Jokowi, pendapatan per kapita penduduk Indonesia diperkirakan mencapai US$ 29 ribu. Namun dengan catatan pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa tetap terjaga di atas 5 persen.

"Indonesia kalau kita konsisten bekerja seperti sekarang ini, kita akan memasuki abad emas karena kita akan masuk dalam lima besar ekonomi terbesar dunia dengan pendapatan per kapita US$ 29 ribu, dengan catatan pertumbuhan ekonomi di atas 5," ucap dia. 

Video Terkini