Sukses

Apa Itu Rabies? Berikut Pengertian, Cara Penularan, Gejala dan Pertolongan Pertama

Penyebaran kasus anjing rabies sudah mencapai 76 desa di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur (NTT). Berikut pengertian rabies, penyebab dan pertolongan pertama jika kena rabies.

Liputan6.com, Jakarta - Kasus anjing rabies kembali mengemuka. Seorang bocah 5 tahun di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT) meninggal dunia akibat gigitan anjing rabies.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan TTS Dianar Atti menuturkan,  anak tersebut meninggal pada Minggu, 11 Juni 2023 setelah sempat dirawat intensif di RSUD So’e.

Dianar menuturkan, kasus penyebaran rabies di Kabupaten TTS terus meningkat meski berbagai upaya sudah dilakukan oleh pemerintah setempat. Hingga Minggu, 11 Juni 2023, jumlah kasus gigitan anjing rabies kepada masyarakat di TTS sudah mencapai 257 orang dan tersebar di 23 kecamatan dari total 32 kecamatan di kabupaten tersebut.

“Selain itu, penyebaran juga sudah sampai ke 76 desa,” kata dia seperti dikutip dari Kanal Regional Liputan6.com.

Di tengah kasus rabies yang kembali mengemuka, berikut pengertian rabies, penyebab, penularan dan gejala yang dikutip dari berbagai sumber.

Mengutip dari laman diskes.baliprov.go.id, ditulis Sabtu (17/6/2023), apa itu rabies? rabies adalah infeksi virus akut yang menyerang sistem saraf pusat manusia dan hewan berdarah panas yang disebabkan oleh virus rabies (lyssavirus) dan akan mengakibatkan kematian. Ini ditularkan melalui saliva  (anjing, kucing, kera) yang kena rabies melalui gigitan dan luka terbuka.

Masuk ke Indonesia

Penyakit rabies masuk pertama kali ke Indonesia pada 1884 yang ditemukan warga Belanda Schrool pada kuda. Kemudian pada 1889, Esser W.J dan Penning menemukan penyakit rabies pada anjing. Pada 1894, virus rabies pertama kali menyerang manusia, ditemukan oleh orang Belanda EV De Haan.

2 dari 5 halaman

Penyebab Rabies

Mengutip laporan p2pm.kemkes.go.id, rabies disebabkan oleh Lyssavirus dari keluarga Rhabdoviradae yang terdapat dalam air liur hewan penular rabies. Bentuknya seperti peluru serta ukurannya sangat kecil dan tidak bisa dilihat oleh mata biasa.Adapun hewan yang dapat menjadi penular rabies yakni anjing, kucing, dan kera.

Cara Penularan

Adapun faktor dan risiko penularan penyakit rabies adalah sarana transportasi, terutama pelabuhan yang tidak resmi, hewan peliharaan yang tidak divaksinasi di daerah tertular, hewan liar di daerah tertular, pekerja yang berisiko, wisatawan ke daerah tertular tapi tidak diberi pre exposure, transplantasi terutama kornea.

Sementara itu, cara penularan virus rabies pada hewan berbeda dengan manusia. Pada hewan terjadi melalui gigitan hewan yang menderita rabies ke hewan sehat. Cara penularan pada manusia di bagi  dua yakni dari hewan ke manusia melalui jilatan hewan yang mengandung virus rabies pada luka, selaput mukosa yang utuh, selaput lender mulut, selaput lendir anus, selaput lendir alat genitalia eksterna dan melalui inhalasi atau udara (jarang terjadi).

Cara penularan dari manusia ke manusia melalui transplantasi kornea, kontak air liur penderita ke mukosa mata.

3 dari 5 halaman

Kapan Timbul Gejala?

Berikut timbulnya gejala dikutip dari laman p2pm.kemkes.go.id:

1.Masa Inkubasi pada Manusia

Bervariasi antara 2 minggu-2 tahun tetapi pada umumnya 3-8 minggu. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi masa inkubasi yakni jumlah virus yang masuk, tingkat kedalaman luka, lokasi gigitan, imunitas, penderita dan lain-lain.

2.Masa inkubasi pada Hewan:

Bervariasi antara 2-8 minggu setelah digigit oleh hewan liar yang terinfeksi virus rabies.

Tanda-Tanda Rabies pada Manusia

1.Stadium Permulaan (Prodormal):

a.lemah

b.lesu

c.nafsu makan berkurang

d.sulit tidur

e.demam seperti infeksi penyakit lainnya

f.muntah

g.sakit kepala yang berat

h.nyeri di tenggorokan

i.mual

2.Stadium Rangsangan (sensoris):

a.nyeri, rasa panas disertai kesemutan pada luka gigitan

b.cemas

c.reaksi berlebih terhadap rangsang sensorik

3.Stadium Gila (eksitasi)

a.berteriak-teriak

b.menjambak-jambak

c.berlari-lari dan melompat-lompat

d.takut air

e.takut Cahaya

f.takut suara

g.berlebihan air liur

h.berlebihan cairan tubuh

i.berlebihan air mata

4.Stadium Lumpuh (Paralisis):

a.mulut menganga

b.lumpuh mulai dari kaki

c.kelumpuhan otot-otot pernafasan (susah bernafas)

d.biasanya penderita meninggal dalam 4-6 hari setelah gejala pertama muncul

Adapun tanda-tanda rabies pada manusia menjadi takut air, takut cahaya dan takut angin.

4 dari 5 halaman

Tanda-Tanda Rabies pada Hewan

Rabies pada hewan ada 2 bentuk:

1.Rabies yang ganas:

-suara menjadi parau

-tidak menurut perintah majikannya lagi

-menyerang dan menggigit apa saja yang bergerak/dijumpai

-lari tanpa tujuan

-lupa pulang

-berkelahi tak mau kalah

-ekor berada di antara dua paha

-kejang-kejang yang disusul kelumpuhan

-biasanya mati dalam 4-7 hari setelah gejala pertama muncul

2.Rabies yang tenang:

-bersembunyi di tempat gelap dan sejuk

-tidak mampu menelan

-mulut terbuka

-air liur berlebihan

-kejang-kejang berlangsung singkat bahkan sering tak terlihat

-kelumpuhan

-kematian terjadi dalam waktu singkat

Tanda-tanda rabies pada hewan dengan suara menjadi parau, tidak menurut perintah majikannya lagi, menyerang dan mengigit apa saja yang bergerak,  lupa pulang, lari tanpa tujuan, biasanya mati dalam 4-7 hari setelah gejala pertama muncul.

Sedangkan ciri rabies tenang yakni bersembungi di tempat gelap, dan sejuk, tidak mampu menelan, mulut terbuka, air libur berlebihan, kejang-kejang berlangsung singkat, bahkan sering tidak terlihat kelumpuhan, dan kematian terjadi dalam waktu singkat.

5 dari 5 halaman

Pertolongan Pertama dan Pencegahan

Adapun pertolongan pertama pada penderita rabies dapat dilakukan antara lain:

  1. Cucilah gigitan hewan (anjing) dengan sabun atau deterjen di bawah air mengalir selama 10-15 menit
  2. Beri obat antiseptic pada luka gigitan (obat merah, alkohol 70 persen, dll)
  3. Hubungi rabies center untuk pertolongan selanjutnya

Pencegahan rabies dapat dilakukan dengan memberikan vaksin rabies pada hewan peliharaan setiap satu tahun sekali, segera melapor ke puskesmas atau rumah sakit terdekat bila digigit oleh hewan yang kena rabies untuk mendapatkan vaksin anti rabies (VAR).