Liputan6.com, Jakarta Progres pembangunan infrastruktur dasar di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara sekarang ini telah mencapai 30 persen dari yang ditargetkan. Kepala Badan Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara Bambang Susantono menyebut progres tersebut dikerjakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
"Kalau kita lihat infrastruktur pembangunan dasar yang dikerjakan oleh Kementerian PUPR sudah mencapai 29 persen sampai 30 persen," kata Bambang saat ditemui di SCTV Tower, Senayan, Jakarta Selatan, dikutip Rabu (21/6).
Baca Juga
Bambang menjelaskan pembangunan IKN Nusantara tidak hanya membangun kantor-kantor pemerintah saja. Di ibu kota harus juga dibangun fasilitas ekonomi, fasilitas sosial hingga fasilitas budaya. Berbagai fasilitas itu pun sudah mendapatkan dukungan dari berbagai investor dalam dan luar negeri.
Advertisement
"Alhamdulillah ini sudah banyak dukungan dari investor lokal dan investor asing untuk berpartisipasi," kata dia.
Pemindahan ibu kota kata Bambang bukan hanya memindahkan pusat pemerintahan secara fisik. Hal ini dilakukan pemerintah untuk mencapai visi Indonesia Emas 20245. Tepat usia ke-100 tahun, RI harus sudah menjadi negara maju.
"Jangan lupa bahwa pindahnya ibu kota ini tidak berdiri sendiri. Ini merupakan bagian dari visi Indonesia Emas 2045," kata dia.
Sebagai negara maju jadi Nusantara ini akan berperan sebagai salah satu pusat ekonomi di dunia. Sehingga bisa membawa warganya bukan hanya sejahtera dalam hal ekonomi dan finansial tetapi juga menjadi lebih matang.
"Itu sebabnya Presiden selalu menyatakan mewujudkan apa yang disebut Indonesia sentris dengan cara-cara bekerja baru, cara hidup baru" kata dia.
"Disitulah kita akan ada transformasi yang dari transformasi inilah yang akan kita lihat dengan dibangunnya Nusantara ini," imbuhnya.
Reporter: Anisyah Al Faqir
Sumber: Merdeka.com
Ternyata, Segini Luas IKN Nusantara jika Dibandingkan Jakarta dan Singapura
Sebelumnya, Kepala Badan Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Bambang Susantono menyebut ibu kota baru luasnya 4 kali dari DKI Jakarta. Dia menyebut luas lahan IKN Nusantara mencapai 2.600 hektar, lebih besar dari luar DKI Jakarta yang hanya 66.150 hektar.
“IKN Nusantara ini luasnya mencapai 2.600 hektar tanahnya dan itu kira-kira 4 kali dari Jakarta dan 2,5 kali dari luas Singapura,” kata Bambang di SCTV Tower, Senayan, Jakarta Selatan, dikutip Rabu (21/6).
Bambang melanjutkan dari sisi pembangunan, lahan 2.600 hektar ini masih bisa dikembangkan lagi. Tak hanya itu, jumlah penduduknya di pada tahun 2024 mendatang baru sekitar 200 ribu orang. Terdiri dari PNS/ASN 12 ribu, TNI dan Polri 5 ribu dan sisanya masyarakat swasta.
“Jadi kalau kita bandingkan dengan Jakarta ini lebih sempit. Sedangkan IKN ini lebih luas tapi penduduknya lebih sedikit,” kata dia.
Konsep pembangunan IKN Nusantara pun akan menyesuaikan dengan nuansa alam yang mengedepankan lingkungan yang asri. Udara uang bersih dan air yang bisa langsung diminum. Selain itu mengedepankan penggunaan teknologi digital dalam segala hal termasuk infrastruktur.
“Jadi kemana-mana cuma 10 menit dan mengedepankan digital conectivity,” kata dia.
Bangun Daerah PenyanggaMeski begitu, IKN Nusantara tidak hanya fokus pada kawasan inti pemerintahan. Walaupun jumah penduduknya baru 20 ribu, nantinya daerah-daerah penyangga juga akan terlayani oleh Badan Otorita.
Bambang menyebut jumlah penduduk di Samarinda dan Balikpapan yang terdekat dengan IKN mencapai 1,6 juta. Sehingga pemerintah baru ini akan melayani penduduk sekitar Rp1,8 juta penduduk.
“Apa yang disebut populasi base itu jumlah regulasi yang akan dilayani di kota ini ya sekitar 1,8 juta. Jadi tidak hanya yang pindah tetapi juga yang (lain juga) menikmati pelayanan yang unik yang akan ada di ibu kota Nusantara,” kata Bambang mengakhiri.
Reporter: Anisyah Al Faqir
Sumber: Merdeka.com
Advertisement
Bank Tanah Siapkan Lahan buat Bandara Penunjang IKN
Badan Bank Tanah menyiapkan lahan di Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, untuk pembangunan bandar udara (bandara) sebagai prasarana penunjang transportasi di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
"Kami sedang siapkan lahan seluas 360 hektare untuk lokasi pembangunan bandara penunjang transportasi IKN Indonesia baru," kata Pimpinan Proyek Badan Bank Tanah Kabupaten Penajam Paser Utara Syafran Zamzami di Penajam, Kaltim, Rabu.
Badan Bank Tanah memastikan pihaknya akan tetap memperhatikan apabila terdapat lahan garapan masyarakat yang masuk dalam lokasi pembangunan bandara tersebut.
Syafran mengharapkan pemerintah kabupaten, kecamatan, dan kelurahan mendukung dalam penyiapan lokasi dan pembangunan bandara agar dapat berjalan sesuai perencanaan yang telah ditetapkan.
Lahan untuk lokasi pembangunan bandara merupakan bagian dari bekas lahan (hak guna usaha (HGU) PT Triteknik Kalimantan Abadi (TKA), yang dikelola Badan Bank Tanah seluas 4.162 hektare.
Lokasi pembangunan bandara pendukung transportasi IKN Nusantara tersebut terletak di wilayah Kelurahan Gersik, Jenebora, dan Kelurahan Pantai Lango, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara.
"Ditargetkan pematokan batas lahan lokasi pembangunan bandara itu selesai pada 25 Juli 2023," jelasnya.
Lokasi Pembangunan Bandara
Pematokan lahan tersebut selain untuk menentukan batas lokasi pembangunan bandara, juga untuk memperjelas apabila ada lahan garapan masyarakat setempat masuk dalam lokasi pembangunan.
Bandara penunjang IKN Nusantara bakal dibangun dengan panjang landasan pacu (runway) 3.000 meter dan bisa didarati pesawat berbadan lebar jenis Airbus A400.
Bandara IKN Indonesia baru yang dibangun bertipe bandara internasional, sekaligus dapat digunakan keperluan militer dengan berkoordinasi TNI Angkatan Udara.
Pemerintah pusat menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 31 Tahun 2023, sebagai aturan percepatan pembangunan dan pengoperasian bandara naratetama (very very important person/VVIP) untuk pendukung IKN Nusantara baru, sebut Syafran.
Advertisement