Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah menetapkan visi Indonesia Maju 2045, agar NKRI bisa jadi negara maju di usianya yang ke-100 tahun pasca merdeka. Namun, Kepala Badan Kebijakan Perdagangan Kementerian Perdagangan, Kasan, mencatat negara masih punya banyak PR untuk bisa meraih cita-cita itu.
Menurut dia, untuk jadi negara maju itu pasti salah satu indikatornya di bidang ekonomi, yakni pendapatan per kapita. Namun, PDB per kapita Indonesia pada 2022 lalu baru mencapai USD 4.783,9.
Baca Juga
Artinya, rata-rata penduduk Indonesia memiliki pendapatan sekitar Rp 71 juta per tahun, atau sekitar Rp 5,9 juta per bulan. Kasan menilai, angka tersebut masih jauh dari kriteria negara maju, yang punya PDB per kapita sekitar USD 23.000.
Advertisement
"Setahu saya, pendapatan per kapita minimal USD 23.000. Posisi sekarang sekitar USD 4.000. Berarti kan harus 6 kali lipat. Dari 6 kali lipat pertumbuhan ekonomi itu salah satu komponennya adalah devisa hasil ekspor," ujar Kasan dalam forum Gambir Trade Talk, Rabu (21/6/2023).
Di sisi lain, ia melihat devisa hasil ekspor Indonesia hingga Mei 2023 masih tercatat surplus. Angkanya masih bertahan di sekitar USD 16 miliar.
"Tapi kan kita sudah berjalan lebih dari sekian puluh tahun dan menjadi pemahaman kita, di Indonesia ini kinerja dari perdagangan luar negeri itu jadi monitoring masyarakat. Bukan hanya jadi interest atau kepentingan pemerintah," imbuhnya.
Belajar dari kondisi tersebut, Kasan juga berpandangan waktu 100 tahun kemerdekaan rasanya belum cukup untuk jadi satu negar maju. Namun, ia sedikit memberi pengecualian bagi Indonesia.
"Kalau berkaca dari negara maju yang ada, setahu saya dalam sejarahnya ekonomi negara maju, rasanya lebih dari 100 tahun. Cuman kan perkembangan yang terjadi saat itu dengan yang terjadi sekarang berbeda, dengan kecepatan yang berbeda," tuturnya.
Ini Dia Syarat Wajib Jika Indonesia Mau Jadi Negara Maju
Sebagai negara berkembang dengan populasi terbesar ke-4 di dunia, Indonesia memiliki potensi untuk terus mengembangkan kewirausahaan dalam upaya mempercepat pertumbuhan ekonomi. Seperti yang dilansir Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Teten Masduki, rasio kewirausahaan Indonesia saat ini sebesar 3,47 persen.
Indonesia harus memiliki rasio entrepreneur, pengusaha, maupun wirausaha minimal sebesar 4 persen dari total populasi penduduk agar bisa menjadi negara maju. Pemerintah mengharapkan 1 juta wirausaha baru lahir di tahun 2024 sebagai salah satu upaya Indonesia menjadi negara maju.
Untuk itu HIPMI Jaya dan Inspigo turut mengambil peran dalam mengembangkan potensi para wirausaha muda, lewat inisiasi program edukasi Mentorin Bisnis, yang tersedia di Jaya Academy, sebuah platform pendidikan kewirausahaan milik HIPMI Jaya, yang tersedia di platform Inspigo.
Program Mentorin Bisnis didedikasikan bagi para pengusaha muda untuk mengembangkan bisnis mereka, serta terlibat dalam membangun ekonomi negara yang kuat dan berkelanjutan.
HIPMI Jaya dan Inspigo juga berkolaborasi dengan mentor-mentor tokoh bisnis terkemuka seperti Arsjad Rasjid, Direktur Utama Indika Energy dan Ketua Umum KADIN Indonesia; Shinta Nurfauzia, Co-Founder & Co-CEO Lemonilo; serta Sona Maesana, Pengusaha dan Ketua Umum HIPMI Jaya, untuk menghadirkan tips dan problem solving dalam berwirausaha.
Program ini dirancang untuk membangun ekosistem kewirausahaan yang kuat di Indonesia, dengan memberikan peluang bagi individu untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan jaringan yang diperlukan untuk mengembangkan bisnis yang sukses dan berkelanjutan.
“Program ini kami inisiasi agar para pengusaha muda dapat memiliki akses ke konten tips dan trik yang jarang dibahas diluar sana, langsung dari para senior bisnis di Indonesia mengenai kewirausahaan”, kata Ketua Program Jaya Academy Mahanugra Kinzana dalama ketarangan tertulis di Jakarta, Rabu (10/5/2023).
Advertisement
Mentorin Bisnis
Melalui kolaborasi antara HIPMI Jaya dan Inspigo, Mentorin Bisnis akan:
- Menggandeng para mentor dan praktisi bisnis berpengalaman yang akan membimbing peserta dalam menghadapi tantangan dalam bisnis.
- Membangun jaringan dan kemitraan dengan industri, pemerintah, dan lembaga pendidikan untuk memperkuat dukungan terhadap wirausaha dan pengusaha.
- Menyediakan program pendampingan dengan tokoh yang komprehensif, mencakup aspek-aspek penting dalam mengembangkan dan mengelola bisnis yang sukses.
"Sebagai seorang pengusaha, tentunya kita perlu ekosistem yang mendukung dan sosok yang dapat menjadi mentor tempat kita bertanya dan belajar dalam mengembangkan bisnis," kata Tyo Guritno, Co Founder dan CEO Inspigo.
Ketua Umum BPD HIPMI Jaya Sona Maesana mengatakan HIPMI Jaya dan Inspigo sangat percaya pada kekuatan network dan mentoring dalam membantu para pelaku wirausaha mencapai tujuan dan membuka potensi penuh mereka.
“Kami harap program Mentorin Bisnis bisa menjadi solusi untuk pengusaha muda Indonesia yang membutuhkan panduan dan dukungan dalam mengembangkan bisnisnya. HIPMI Jaya akan terus turut serta dalam upaya mengembangkan kapasitas pengusaha muda di Indonesia melalui program pendidikan kewirausahaan formal maupun informal," tutup dia.