Sukses

Segini Harga Emas Dunia Hari Ini Usai Terjun Bebas Kemarin

Harga emas dunia di pasar spot stabil di level USD 1.936,96 per ons setelah sebelumnya turun sebanyak 0,9 persen. Sedangkan harga emas berjangka AS turun tipis 0,1 persen ke level USD 1.944,9.

Liputan6.com, Jakarta Harga emas memangkas kerugian pada perdagangan Rabu (Kamis waktu Jakarta). Harga emas terbantu oleh penurunan dolar Amerika Serikat (AS), meskipun kenaikan dalam imbal hasil obligasi setelah kesaksian kongres Ketua Bank Sentral AS, Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell membuat harga emas mendekati level terendah tiga bulan.

Dikutip dari CNBC, Kamis (22/6/2023), harga emas dunia di pasar spot stabil di level USD 1.936,96 per ons setelah sebelumnya turun sebanyak 0,9 persen. Sedangkan harga emas berjangka AS turun tipis 0,1 persen ke level USD 1.944,9.

Kenaikan suku bunga The Fed akan menjadi 'tebakan yang cukup bagus' ke mana arah bank sentral jika ekonomi berlanjut ke arahnya saat ini, kata Powell dalam sambutannya di Capitol Hill, karena perjuangan melawan inflasi masih “masih jauh.”

Analis Senior Kitco Jim Wyckoff mengatakan tidak ada satu elemen utama yang menekan pasar emas, melainkan kombinasi dari kenaikan imbal hasil dan tekanan jual teknis.

Imbal hasil Treasury 10-tahun patokan naik setelah kesaksian Powell dimulai, meningkatkan biaya peluang memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.

Wyckoff menyebut, jika Powell bahkan sedikit lebih pesimis terhadap prospek pertumbuhan ekonomi AS di masa depan atau bersikap ambivalen terhadap kenaikan suku bunga di masa depan, hal itu dapat melemahkan nilai tukar dolar, yang pada gilirannya membantu harga ema.

Kurs Dolar AS

Kurs dolar AS turun 0,5 persen setelah kesaksian Powell, membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang asing.

Pedagang memprediksi ada peluang 79% dari kenaikan suku bunga Fed 25 basis poin pada bulan Juli tanpa adanya penurunan suku bunga yang terlihat tahun ini.

Harga emas telah terseret lebih rendah oleh aktivitas penjualan skala besar yang diamati pada perak, platinum, dan paladium, meskipun dolar melemah.

2 dari 3 halaman

Harga Emas Dunia Terjun Bebas Akibat Data Perumahan AS Membaik

Sebelumnya, Harga emas dunia merangkak turun pada perdagangan hari selasa karena data awal perumahan di Amerika Serikat (AS) yang membaik dan nilai tukar dolar AS yang menguat.

Saat ini pelaku pasar tengah menanti pidato Gubernur Bank Sentral AS atau the Fed Jerome Powell di Capitol Hill yang akan menjadi isyarat kebijakan suku bunga.

Mengutip CNBC, Rabu (21/6/2023), harga emas dunia di pasar spot turun 0,7 persen ke posisi USD 1.936,98 per ons pada pukul 14.26 EDT (18.26 GMT), setelah turun sebesar 1 persen di awal sesi.

Sedangkan harga emas berjangka AS melemah 1,2 persen menjadi USD 1.947,7 per ons.

Data pembangunan perumahan di AS melonjak pada Mei ke level tertinggi dalam lebih dari setahun.

Analis senior RJO Futures Daniel Pavilonis menjelaskan, angka ledakan data perumahan ini telah membebani pasar emas, yang sudah relatif lemah setelah keputusan suku bunga terakhir yang dilakukan oleh Bank Sentral AS.

“Perang di Ukraina tampaknya relatif terkendali, rantai pasokan berkurang, suku bunga dinormalisasi, pasar saham tinggi, jadi untuk apa Anda memiliki begitu banyak emas? Pada akhirnya saya pikir emas sudah selesai untuk sementara waktu, ” jelas Pavilonis.

Indeks dolar naik 0,1 persen dan membuat harga emas batangan kurang menarik bagi pemegang mata uang lainnya.

  

3 dari 3 halaman

Estimasi Harga Emas Tahun Ini

Analis Commerzbank menurunkan estimasi harga emas mereka untuk paruh kedua 2023 sebesar USD 50 menjadi USD 2.000 per ons. Penurunan prediksi ini setelah melihat kenaikan suku bunga oleh the Fed pada bulan Juli dan tidak ada penurunan suku bunga hingga kuartal kedua tahun depan.

Suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan biaya peluang untuk memegang emas batangan yang tidak menghasilkan.

Menurut Fedwatch CME, pelaku pasar melihat peluang 74,4 persen dari kenaikan suku bunga 25 basis poin pada bulan Juli, dengan penurunan suku bunga diharapkan hanya ketika 2024 dimulai.

Saat ini, pelaku pasar tengah menunggu kesaksian Gubernur Fed Powell pada hari Rabu yang merupakan laporan rutin kepada Kongres dua kali dalam setahun tentang keadaan kebijakan moneter.