Sukses

Menko Luhut: Proyek Kereta Cepat Bisa Diteruskan hingga Surabaya

Menko Luhut mengatakan Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung ini sudah hampir rampung. Meski begitu, menurutnya, pekerjaan yang dilakukan belum sepenuhnya usai karena masih ada beberapa hal yang perlu diselesaikan.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan melakukan uji coba Kereta Cepat Jakarta Bandung pada Kamis ini. Kereta cepat ini melaju dengan kecepatan maksimum 385 kilometer per jam.

Dalam sesi uji coba ini, perjalanan dari Stasiun Halim ke Padalarang memakan waktu sekitar 30 menit dan hingga ke Stasiun Tegalluar itu memakan waktu totalnya sekitar 45 menit.

Luhut mengatakan Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung ini sudah hampir rampung. Meski begitu, menurutnya, pekerjaan yang dilakukan belum sepenuhnya usai karena masih ada beberapa hal yang perlu diselesaikan. Dia pun menargetkan proyek itu bisa rampung pada 18 Agustus 2023.

"Jadi saya titip ke teman-teman sekalian, dari Tiongkok dan Indonesia untuk menyelesaikan tuntas pekerjaan ini. Supaya bisa baik nanti tanggal 18 Agustus, mudah-mudahan saat itu atau setelah itu Presiden meresmikannya," kata dia dikutip dari Antara, Kamis (22/6/2023).

Dia mengatakan sejauh ini pemerintah melihat peluang agar proyek kereta cepat itu bisa diteruskan hingga ke Surabaya. Tapi, kata dia, rencana proyek kereta cepat ke Surabaya itu perlu didukung oleh adanya transfer teknologi dan pengalaman yang Indonesia telah miliki.

"Karena kita ada hilirisasi, banyak material-material yang akan bisa diproduksi dalam negeri, sehingga dengan demikian menciptakan lapangan kerja buat UMKM dan sebagainya," kata dia.

Saat ini, menurutnya ada sekitar 400-600 orang dari Indonesia sedang menjalani pelatihan di Tiongkok untuk mengoperasikan dan memelihara kereta cepat tersebut.

"Ini modal kita nanti, kalau pemerintahan nanti yang akan datang untuk meneruskan program ini. Karena ini akan membuat ekonomi kita lebih baik," kata dia.

2 dari 3 halaman

Kompakan, Kereta Cepat Jakarta Bandung dan LRT Jabodebek Meluncur 18 Agustus 2023

Sebelumnya, Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo memastikan dua transportasi berbasis rel akan meluncur pada 18 Agustus 2023 mendatang. Keduanya yakni Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) dan LRT Jabodebek.

Sebelumnya, dikabarkan kalau LRT Jabodebek dan KCJB akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) satu hari setelah HUT ke-78 Republik Indonesia. Jokowi juga disebut akan langsung menjajal LRT dan kereta cepat Jakarta Bandung tersebut.

"Ini salah satu yang akan kita launching nanti 18 agustus adalah LRT dan Kereta Cepat," ujarnya dalam Perayaan Penggabungan Perum PPD ke dalam Perum DAMRI, di Jakarta, Senin (19/6/2023).

Menurutnya, keduanya akan terintegrasi dengan tujuan memberikan pelayanan publik. Informasi, nantinya akan terkoneksi dengan stasiun Dukuh Atas. Pada saat yang sama, juga akan terintegrasi dengan TransJakarta yang sebagian besar dioperasikan oleh Perum PPD.

"Untuk itu kita bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan bagaimana konektivitas antara intermoda memberikan layanan optimal, juga memberikan kemudahan bagi masyarakat, tapi juga meningkatkan pendapatan perusahaan," urainya.

Sejalan dengan itu, pria yang karib disapa Tiko ini menyebut langkah integrasi juga masuk ke sistem ticketing. Dimana titik beratnya ada pada digitalisasi yang diterapkan.

"Sehingga masyarakat memilih kendaraan umum dibandingkan kendaraan pribadi. Ini sebenarnya tujuan akhir yang kita harapkan. Intinya masyarakat lebih nyaman memilih kendaraan umum dibandingkan kendaraan pribadi. Seperti di negara maju Singapura, Jepang dan sebagainya," bebernya.

"Dari sisi operasional tentunya kita membutuhkan proses percepatan untuk efisiensi," tambah Tiko.

3 dari 3 halaman

Tantangan Transportasi

Lebih lanjut, Tiko menuturkan ada tantangan dalam mengembangkan sektor transportasi, termasuk pada transportasi darat yang jadi sasaran Perum Damri.

Salah satu yang diungkitnya adalah upaya untuk memberikan rute-rute yang bisa diakses masyarakat, tapi juga memberikan keuntungan bagi pengelolanya.

"Tentunya di sisi transportasi darat tantangan terbesar kita bagaimana membangun aset berkualitas dengan layanan rute-rute yang profitable dan juga membangun konektivitas intermoda. kita tau baru di tahun-tahun terakhir ini kita melakukan percepatan intermoda antara lain kereta api, airport, pelindo dan sebagainya," ujarnya.

Pada saat yang sama, tantangan juga terjadi untuk sektor pengembangan sumber daya manusia (SDM). "Saya rasa ini launching yang baik di mana kita membangun kebersamaan dan kita bahu membahu untuk membangun damri yang lebih maju dan lebih baik ke depan," harapnya.