Liputan6.com, Jakarta Sutradara film Titanic James Cameron mengatakan penyelaman kapal selam Titan dalam perjalanan untuk mencapai bangkai kapal legendaris Titanic terlalu eksperimental.
Hal itu ia katakan saat wawancara dengan ABC News tentang kapal selam turis Titan yang kehilangan kontak pada hari Minggu (18/6) waktu setempat.
Baca Juga
Variety melaporkan pada Kamis (22/6), setelah perusahaan kapal selam OceanGate mengeluarkan pernyataan pada hari Kamis yang mengatakan bahwa lima orang yang tenggelam diyakini tewas, Cameron memberikan pemikirannya tentang tragedi tersebut sebagai anggota lama komunitas penyelam, yang telah melakukan 33 perjalanan ke Titanic sendiri.
Advertisement
"Sejumlah pemain top dalam komunitas penyelam dalam bahkan menulis surat kepada perusahaan, mengatakan bahwa apa yang mereka lakukan terlalu eksperimental untuk mengangkut penumpang dan perlu disertifikasi," ucap Cameron dikutip dari Antara, Jumat (23/6/2023).
Ia juga dikejutkan oleh kesamaan bencana Titanic itu sendiri, di mana kapten berulang kali diperingatkan tentang es di depan kapalnya, namun tidak mengindahkan peringatan dan meluncur dengan kecepatan penuh pada malam tanpa bulan sehingga mengakibatkan banyak orang meninggal.
"Bagi kami, ini adalah tragedi yang sangat mirip di mana peringatan tidak diindahkan. Berlangsung di lokasi yang persis sama dengan semua penyelaman yang terjadi di seluruh dunia, saya pikir itu sangat mencengangkan. Ini benar-benar tidak nyata," katanya.
Pada tahun 2018, komite Manned Underwater Vehicles dari Marine Technology Society menulis surat kepada CEO OceanGate Stockton Rush yang memperingatkan keprihatinannya tentang pengembangan kapal selam Titan, menurut sebuah surat yang diperoleh oleh New York Times.
Mengenal OceanGate, Perusahaan yang
Pencarian sedang dilakukan untuk kapal selam wisata bangkai kapal Titanic yang berisi lima penumpang kapal yang sebelumnya hilang pada Minggu, 18 Juni 2023. Kapal yang menjadi pusat misi pencarian yang disebut Titan berasal dari ekspedisi OceanGate, sebuah perusahaan riset swasta dan wisata petualangan laut.
Dikutip dari Insider, Kamis (22/6/2023), hingga Rabu, kapal belum ditemukan, tetapi lima penumpang di dalamnya telah diidentifikasi termasuk Stockton Rush, CEO OceanGate dan pendiri perusahaan wisata laut.
Apa Itu OceanGate?
OceanGate didirikan pada 2009 dengan fokus meningkatkan akses ke laut melalui inovasi generasi berikutnya dari kapal selam berawak dan platform peluncuran, menurut situs web perusahaan. Perusahaan swasta tersebut berbasis di Everett, Washington dan memiliki 47 karyawan pada April dan telah mengumpulkan dana sebesar USD 36,81 juta, menurut data dari Pitchbook.
Seiring dengan tur ekspedisi Titanic, perusahaan menawarkan kesempatan penelitian mingguan untuk menjelajahi lautan dan mengamati kehidupan laut.
CEO dan pendirinya Rush yang diidentifikasi sebagai salah satu penumpang di atas kapal yang hilang telah berulang kali menekankan perlunya menyeimbangkan langkah-langkah keselamatan dengan risiko, poin yang telah mendapatkan pengawasan baru sejak kapal itu hilang.
Adapun Rush (61) tumbuh di keluarga kaya. Ia memiliki cita-cita menjadi astronot. Thesmitsonian Magazine melaporkan pada 2019, sebagai mahasiswa di Universitas Princeton, ia studi di teknik kedirgantaraan dan bekerja sebagai pilot.
Rush memilih tugas sebagai insinyur uji terbang untuk McDonnel Douglas Corporation sebelum melanjutkan kuliah untuk mendapatkan gelar master dari University of California, demikian laporan the Seattle Times.
Kemudian rencana Rush berubah. Rush yang sudah lama menikmati scuba diving, ingin jelajahi lautan, demikian laporan the Smitsonian.
Advertisement
Pernah Hadapi Tuntutan
Dalam sebuah wawancara dengan CBS pada November 2022, Rush menuturkan, “Anda tahu, pada titik tertentu, keamanan hanyalah pemborosan. Maksud saya, jika Anda hanya ingin aman, jangan bangun dari tempat tidur, jangan masuk ke mobil Anda, jangan lakukan apapun. Pada titik tertentu, Anda akan mengambil risiko, dan ini benar-benar pertanyaan imbalan risiko,”
Kepada Insider, ahli sebelumnya menuturkan, kalau perusahaan hindari aturan keselamatan dengan operasikan pameran di perairan internasional. Pada 2019, OceanGate juga mengatakan kapal selam Titannya tidak diperiksa untuk verifikasi kalau kapal tersebut memenuhi standar industri, karena inovasinya dan beberapa desain memerlukan waktu bertahun-tahun untuk disetujui.
Pada 2018, OceanGate hadapi tuntutan hukum dari mantan karyawan David Lochridge yang memperingatkan tentang masalah kualitas dan keselamatan terkait kapal Titan.
Pengajuan gugatan klaim “penumpang yang membayar tidak akan menyadari dan tidak akan diberitahu tentang desain eksperimental ini, kurangnya pengujian lambung yang tidak merusak dan bahan mudah terbakar yang berbahaya digunakan di dalam kapal selam. Pada November 2018, penyelesaian di luar pengadilan tercapai.
Ekspedisi Kapal Karam Titanic
OceanGate telah melakukan ekspedisi bangkai kapal Titanic sejak 2021, menurut situs perusahaan. Tur ini dapat membawa lima orang, satu pilot dan empat anggota awak, di kapal selam hingga kedalaman sekitar 13.000 kaki ke laut, menurut situs wen tersebut. Tur itu juga dilaporkan menelan biaya USD 250.00 per orang atau Rp 3,74 miliar (asumsi kurs rupiah 14.964 per dolar AS).