Sukses

Mendag Minta UMKM Bali Bersiap, Bakal Ada Pembeli dari Ratusan Negara Datang Oktober Nanti

Mendag Zulkifli Hasan berharap UMKM Bali yang berkualitas dapat mengikuti Trade Expo Indonesia pada Oktober 2023.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan akan mendukung pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Bali agar bisa meningkatkan keterampilan dan produktivitasnya. Zulkifli Hasan berharap UMKM Bali yang berkualitas dapat mengikuti Trade Expo Indonesia pada Oktober 2023.

"Dalam rangka membina pelaku UMKM kita, ini kalau dibina terus, mereka (pelaku UMKM) punya keterampilan meningkat, produktivitasnya meningkat, desainnya jadi bagus. Nanti yang bagus-bagus ini biasanya, kami ada Trade Expo Indonesia, ikut," kata Zulkifli seusai meresmikan pembukaan Bhinneka Culture Festival ke-2 di Pantai Jerman, Kuta, Badung, Jumat (23/6/2023).

Zulkifli mengatakan pameran tersebut akan dihadiri oleh pembeli dari ratusan negara yang akan menghadiri Trade Expo Indonesia. Dengan demikian, jika pelaku UMKM terpilih untuk mengikuti pameran tersebut, mereka akan mendapatkan akses ke pasar ekspor.  

"Nanti Oktober 2023 ada (Trade Expo Indonesia). Buyer-nya seratusan negara lebih datang. Dia (anggota UMKM) itu punya akses pasar expor," jelas Zulkifli Hasan.

Selain itu, Zulkifli Hasan menjelaskan UKM terpilih akan diikutsertakan dalam beberapa pameran yang diselenggarakan Kementerian Perdagangan. 

"Nah, setelah itu (ekspo) biasanya tuh, ikut saya kemana-mana. Kemendag itu suka bikin pameran. Nanti ada di Doha, ada di Mexico. Kalau pakaian itu kami akan (kirim) ke New York Fashion Week. Kami akan (kirim) Paris Fashion Week," terangnya.

Zulkifli Hasan berharap UMKM Bali menguasai keterampilannya sehingga bisa berkembang secara lokal maupun internasional. 

"Misinya Bhinneka Culture Festival yang diadakan di Pantai Jerman melibatkan para pelaku usaha UMKM. Saya kira itu intinya," pungkasnya. 

2 dari 3 halaman

Tinjau Pasar Murah di Bali, Mendag Zulkifli Hasan Layani Warga Dapatkan Bapok

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan kembali meninjau pelaksanaan pasar murah di sejumlah daerah. Kali ini, tujuan Mendag adalah pasar di Buleleng dan Denpasar, Bali. Mendag Zulkifli Hasan mengungkapkan pemerintah berkomitmen menjaga akses barang kebutuhan pokok (bapok) bagi masyarakat di berbagai situasi. Salah satunya dengan menggelar pasar murah.

Ia berharap kehadiran pasar mudah dapat membantu masyarakat mendapatkan bapok dengan harga terjangkau. 

“Hari ini saya meninjau pelaksanaan pasar murah di Bali. Mudah-mudahan dengan ini, masyarakat bisa terbantu mendapatkan bapok seperti beras, gula, dan minyak goreng dengan  mudah. Namun, sebetulnya saat ini harga-harga bapok di pasar pun stabil dan pasokan banyak.  Masyarakat silahkan belanja ke pasar,” kata Mendag Zulkifli Hasan saat meninjau pasar murah di Buleleng, Bali, Selasa (20/6).

Turut mendampingi yaitu Sekretaris Jenderal Kemendag Suhanto dan Dirjen  Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Isy Karim. 

Pada pasar murah di Buleleng, disediakan 250 paket bapok yang terdiri atas beras 5 kg, gula 1 kg,  dan MINYAKITA 1 liter. Beras dijual dengan harga Rp43.000 per 5 kg, gula Rp13.500/kg, dan  MINYAKITA Rp14.000/kg. Tersedia 1,35 ton beras, 300 kg gula, dan 360 liter MINYAKITA. 

Tak hanya meninjau, Zulkifli juga meluangkan waktunya untuk melayani masyarakat yang datang ke pasar untuk mendapatkan bapok.

3 dari 3 halaman

Kerja Sama dengan Perum Bulog dan Distributor

Setelah meninjau pasar murah di Buleleng, Mendag Zulkifli Hasan melanjutkan kegiatan  peninjauan pasar murah di Denpasar, Bali. Pada titik ini, tersedia 150 paket bapok yang terdiri atas  beras 5 kg, gula 1 kg, dan MINYAKITA 1 liter.

Beras dijual dengan harga Rp41.500 per 5 kg, gula Rp13.500/kg, dan MINYAKITA Rp14.000/kg. Pada pasar murah di Denpasar, pasokan yang  disediakan adalah 850 kg beras, 200 kg gula, dan 240 liter MINYAKITA. 

Di kedua titik pasar murah tersebut, Kemendag bekerja sama dengan Perum Bulog dan PT Sentana Prima Unggul yang merupakan perusahaan pengepak dan distributor minyak goreng.