Sukses

Kereta Cepat Jakarta Bandung Angkut Penumpang Agustus 2023, Kapan Mulai Bayar?

PT Kereta Cepat Indonesia China selaku operator Kereta Cepat Jakarta Bandung mencatat, progres pengerjaan proyek KCJB sekitar 92 persen. Masih ada beberapa pekerjaan yang belum tuntas, seperti di Stasiun Halim maupun Stasiun Padalarang.

Liputan6.com, Jakarta - Staf Khusus Menteri sekaligus Juru Bicara Kementerian BUMN, Arya Sinulingga, menjamin masyarakat sudah bisa ikut menjajal Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) mulai Agustus 2023.

Itu disampaikannya seusai mencoba kereta inspeksi atau Comprehensive Inspection Train (CIT) Kereta Cepat Jakarta Bandung dari Km 14 Bekasi Timur menuju Stasiun Tegalluar, Kabupaten Bandung, Minggu (25/6/2023).

Arya Sinulingga mengatakan, salah satu tugas yang diberikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada Menteri BUMN Erick Thohir adalah menyelesaikan proyek Kereta Cepat. Artinya, ia menambahkan, Erick sudah mengatur proses pembangunan hingga kondisi keuangan lewat penugasan kepada BUMN terkait, mulai dari PT KAI (Persero) hingga PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

"Kita dalam waktu dekat, (Kereta Cepat Jakarta Bandung) bulan Agustus akan diopersionalkan. Jadi kalau ada yang mengatakan, kan ada tuh media luar yang mengatakan, (operasional KCJB) terlambat lagi sampai tahun depan. Berarti dia hoax, enggak update," ujarnya.

"Tapi yang pasti, apa yang dilakukan oleh pak Erick adalah langkah-langkah untuk secepatnya proyek-proyek yang jadi proyek strategis nasional diselesaikan dengan baik," tegas Arya.

Meski demikian, ia belum bisa memastikan kapan Kereta Cepat Jakarta Bandung dapat beroperasi secara tarif. Menurutnya, kebijakan itu bakal berjalan beriringan dengan proses uji coba yang turut melibatkan masyarakat mulai Agustus mendatang.

"Kalau mengenai komersial dan sebagainya, nanti setelah ada uji sertifikasinya sudah lolos, baru kita lakukan komersil. Jadi kita belum berani ngomong komersil, nanti aja," imbuhnya.

 

2 dari 4 halaman

Pekerjaan yang Belum Tuntas

Adapun PT Kereta Cepat Indonesia China selaku operator KCJB mencatat, progres pengerjaan proyek KCJB sekitar 92 persen. Masih ada beberapa pekerjaan yang belum tuntas, seperti di Stasiun Halim maupun Stasiun Padalarang.

Namun begitu, Arya tetap optimistis pengerjaannya bisa diselesaikan sesuai target waktu. "Bisa dikebut lah, yakin kita. Teman-teman BUMN bisa kebut," tegasnya.

Sehingga, ia berkeyakinan Kereta Cepat Jakarta Bandung sudah bisa melintas dari Stasiun Halim sampai ke Stasiun Tegalluar. Adapun untuk masa uji coba komersial nanti, KCIC bakal mengoperasikan rangkaian electric multiple unit (EMU) dari Stasiun Halim-Padalarang.

Penumpang yang turun di Stasiun Padalarang nantinya bisa lanjut menaiki KA feeder untuk menuju Stasiun Bandung. Meskipun sudah tersambung ke Tegalluar, namun pengoperasian masih terbatas hingga Kota Bandung saja.

"Operasi nanti dari Halim sampai Tegalluar. Juga sudah ada feeder dari Padalarang menuju Bandung, keretanya juga nyaman. Jadi total hanya butuh sekitar 45 menit sudah sampai Kota Bandung," pungkas Arya.

 

3 dari 4 halaman

Ridwan Kamil Sebut Tiket Gratis Kereta Cepat Jakarta-Bandung Diprioritaskan untuk Warga Sekitar Jalur

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan masih koordinasi skema tiket gratis Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) sehingga pembagiannya adil bagi masyarakat. Namun, ia menyatakan, program tiket gratis KCJB ini akan diprioritaskan untuk warga di sekitar jalur kereta cepat.

“Program pada 18 Agustus sampai Oktober, tiket gratis akan didahulukan untuk warga yang ada di sekitar jalur kereta api cepat ini,” tutur Ridwan Kamil, di Masjid Agung Sumedang, Jawa Barat dikutip dari Antara, Jumat (23/6/2023).

Ridwan Kamil masih berkoordinasi mengenai skema tiket gratis KCJB sehingga dapat terbagi secara adil kepada masyarakat.

“Nanti akan diatur keadilan mendapatkan tiketnya seperti apa,” tutur dia.

Ridwan Kamil menuturkan, pemerintah belum menetapkan tarif tiket KCJB. Di sisi lain, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, masyarakat yang berdomisili di sekitar proyek KCJB akan diajak untuk mencoba menumpang kereta cepat itu.

Ia menilai, hal tersebut merupakan instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) sehingga masyarakat pun sama-sama dapat merasakan kereta cepat pertama di Asia Tenggara.

 

4 dari 4 halaman

Kecepatan Maksimal 385 Km per Jam

Menko Luhut bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi sudah menguji coba kereta dengan kecepatan maksimal 385 kilometer per jam itu. Luhut menuturkan, perjalanan dari Stasiun Halim ke Padalarang memakan waktu sekitar 30 menit dan hingga ke Stasiun Tegalluar itu memakan waktu total sekitar 45 menit.

Ia mengatakan, uji coba itu berjalan baik tanpa ada kendala. Bahkan, menurut dia, perjalanan kereta cepat itu cukup nyaman meski dalam kondisi kecepatan tinggi.

Selain itu, Kementerian Perhubungan terus mengawasi intensif bersama dengan pihak konsultan dari Eropa dan melakukan serangkaian uji coba atau commissioning test sebelum mengeluarkan izin operasi.

“Izin operasi kami berikan paling lambat 1 Oktober, mungkin juga lebih cepat pada 18 Agustus,” ujar dia.

Budi Karya juga mengatakan tengah siapkan sejumlah regulasi terkait kereta cepat, misalkan terkait tarif dan lain sebagainya. “Kami akan membuat satu regulasi baru yang diadaptasi dari berbagai negara tentang kereta cepat,” tutur dia.