Sukses

Pecahnya Rekor Dunia! Pangan Murah Disebar di 342 Titik Jelang Idul Adha 2023

Badan Pangan Nasional meluncurkan Gerakan Pangan Murah (GPM) Serentak Nasional di 342 titik di 301 kabupaten kota di seluruh Indonesia, dalam rangka pengendalian harga pangan jelang Idul Adha 2023.

Liputan6.com, Jakarta Badan Pangan Nasional meluncurkan Gerakan Pangan Murah (GPM) Serentak Nasional di 342 titik di 301 kabupaten kota di seluruh Indonesia, dalam rangka pengendalian harga pangan menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idul Adha 2023.

Kegiatan GPM pun akan dilaksanakan oleh 34 dinas yang menangani urusan pangan Provinsi dan 256 dinas yang menangani urusan pangan Kabupaten/Kota.

"GPM serentak pada ini dilaksanakan bersama-sama kompak dan serempak di 342 titik di 301 kabupaten kota di seluruh Indonesia," kata Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, dalam launching GPM, di Jakarta, Senin (26/6/2023).

Arief menegaskan, peluncuran gerakan pangan murah nasional hari ini menjadi aksi nyata peran semua pihak dalam menjaga inflasi pangan sekaligus meningkatkan pertumbuhan ekonomi pelaku usaha pangan petani dan peternak.

Menurutnya, GPM Serentak hari ini merupakan momentum yang sangat membanggakan, karena seluruh stakeholder yang menjaga pangan dari hulu hingga Hilir, mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, BUMN, BUMD, dan seluruh asosiasi pangan yang hadir dalam peluncuran memiliki tujuan yang sama yitu untuk memperkuat sinergi bersama dalam menjaga pangan.

"Saya sangat mengapresiasi Gelora dan semangat yang luar biasa dari seluruh kabupaten kota yang turut berpartisipasi dalam acara hari ini," ujarnya.

Selain itu, kegiatan kali ini menorehkan sejarah dan mampu memecahkan rekor muri GPM terbanyak sedunia.

"Terima kasih juga kepada bapak Jaya Suprana (Pendiri MURI) telah berkenan, hari ini kita torehkan sejarah dengan pemecahan rekor Muri GPM terbanyak sedunia," ungkapnya.

Diakhir, Kepala Bapanas meminta kepada seluruh pihak untuk terus berkolaborasi untuk pengendalian harga pangan dan inflasi pangan nasional. "Semoga acara hari ini memberikan manfaat yang besar bagi kita semua dalam pengendalian inflasi baik secara nasional maupun di masing-masing wilayah," pungkasnya. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Jelang Idul Adha 2023, Harga Cabai Makin Pedas

Jelang idul adha sejumlah kebutuhan pokok terpantau stabil dan hanya beberapa komoditas saja yang mengalami kenaikan dan penurunan. Diketahui hari raya Idul Adha jatuh pada tanggal 29 Juni 2023.

Dilansir dari Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok Kementerian Perdagangan, Senin (26/6/2023), komoditas yang terpantau mengalami kenaikan adalah beras medium yakni Rp 12.100 dari semula Rp 12.000 per kilogram.

Sementara untuk beras premium harganya stabil di kisaran Rp 14.000 per kilogram. Komoditas bahan pokok lain yang stabil diantaranya ada gula pasir, minyak goreng kemasan premium, minyak goreng curah, Minyakita, telur ayam, tepung terigu, dan kedelai impor.

Sedangkan, komoditas lain yang naik ada cabai merah keriting menjadi Rp 40.400 per kilogram dari semula Rp 39.600 per kilogram, harga cabai rawit merah Rp 46.000 per kilogram dari sebelumnya Rp 45.000 per kilogram, dan cabai merah besar Rp 39.300 per kilogram dari semula Rp 39.200 per kilogram.

Untuk komoditas bahan pokok yang mengalami penurunan diantaranya, daging sapi paha belakang turun menjadi Rp 137.900 per kilogram dari sebelumnya Rp 138.000 per kilogram. Kemudian, ada daging ayam ras turun tipis Rp 38.700 per kilogram sebelumnya Rp 38.800 per kilogram.

Ada juga bawang merah dan bawang putih yang harganya turun. Untuk bawang merah dikisaran Rp 39.700 per kilogram dari sebelumnya Rp 39.800 per kilogram, dan bawang putih Rp 38.100 per kilogram.

Berikut rincian harga pangan hasil Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok Kementerian Perdagangan:

  • Beras Premium Rp 14.000 per kg
  • Beras Medium Rp 12.100 per kg
  • Gula Pasir Rp 14.600 per kg
  • Minyak Goreng Curah Rp 14.800 per liter
  • Minyak Goreng Kemasan Premium Rp 20.900 per liter
  • Minyak Goreng, MINYAKITA Rp 15.100 per liter
  • Kedelai Impor Rp 15.300 per kg
  • Tepung Terigu Rp 13.300 per kg
  • Daging Sapi Paha Belakang Rp 137.900 per kg
  • Daging Ayam Ras Rp 38.700 per kg
  • Telur Ayam Ras Rp 31.800 per kg
  • Cabai Merah Besar Rp 39.300 per kg
  • Cabai Merah Keriting Rp 40.400 per kg
  • Cabai Rawit Merah Rp 46.000 per kg
  • Bawang Merah Rp 39.700 per kg
  • Bawang Putih Honan Rp 38.100 per kg
3 dari 3 halaman

Pantau Pasar Mardika Ambon Jelang Idul Adha, Mendag: Stok Bahan Pokok Melimpah, Harga Stabil

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan stok barang kebutuhan pokok (bapok) di Kota Ambon, Maluku menjelang Idul Adha terpantau melimpah sehingga harganya stabil.

Hal ini disampaikan Mendag Zulkifli Hasan usai meninjau Pasar Mardika di Kota Ambon, Maluku, hari ini, Minggu (18/6).

“Harga bapok di Kota Ambon saat ini terpantau stabil dengan stok melimpah,”ungkap Mendag Zulkifli Hasan.

Harga pangan dibandingkan bulan lalu (16/5) terpantau stabil. Tercatat beras medium Rp13.000/kg, beras premium Rp15.000/kg, beras medium Bulog Rp13.000/kg, gula pasir Rp15.000/kg, MINYAKITA Rp14.000/liter, minyak goreng kemasan premium Rp18.000/liter, daging sapi Rp120.000/kg, daging ayam ras Rp35.000/kg, serta tepung terigu Rp13.000/kg.

Sedangkan komoditas bapok yang harganya terpantau turun yaitu telur ayam ras menjadi Rp33.600/kg dan bawang merah menjadi Rp40.000/kg.

Namun, ada komoditas bapok yang saat ini harganya naik yaitu cabai rawit merah keriting Rp60.000/kg, cabai rawit merah Rp45.000/kg, serta bawang putih honan Rp45.000/kg.

"Kalau di Pulau Jawa cabai rawitnya lebih mahal, cabai keriting lebih murah. Kalau di sini, cabai rawit lebih murah, tapi cabe keriting lebih mahal," imbuh Mendag Zulkifli Hasan.

Mendag Zulkifli Hasan juga menyampaikan, untuk menjaga stabilitas harga bapok di musim paceklik, perlu dijaga stoknya.

"Untuk menjaga harga bapok saat paceklik, perlu menjaga pasokan. Kalau barangnya banyak, harganya pasti turun. Kalau barangnya tidak ada, harganya pasti naik," pungkas Mendag Zulkifli Hasan.

  

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini