Liputan6.com, Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk melalui anak usaha PT Jasamarga Transjawa Tol buka suara soal postingan salah seorang pengguna tol yang membayar tarif super besar di Gerbang Tol Cikampek.
Akun Tiktok @erlanggaleo harus membayar Rp 724 ribu di Gerbang Tol (GT) Cikampek Utama 2. Sang pengendara mengaku salah masuk tol saat ingin ke Bandung.
Baca Juga
Menanggapi postingan viral tersebut, PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) mengaku segera melakukan penelusuran di lapangan setelah mengetahui kejadian tersebut.
Advertisement
"Hasil penelusuran di lapangan, didapati pengguna jalan melakukan transaksi masuk melalui GT Cikampek Utama 1 dan keluar ke GT Cikampek Utama 2. Transaksi tersebut merupakan transaksi yang tidak sesuai dengan arah perjalanan," ujar VP Corporate Secretary and Legal JTT Ria Marlinda Paallo dalam keterangan tertulis, Selasa (27/6/2023).
"Adapun denda akibat transaksi ini telah diselesaikan pada hari yang sama," kata Ria.
Akibat kesalahan tersebut, pengguna jalan tol dikenakan denda sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 15 Tahun 2005 tentang Jalan Tol.
Pengguna jalan tol wajib membayar denda sebesar dua kali tarif tol jarak terjauh pada suatu ruas jalan tol dengan sistem tertutup apabila:
- Tidak dapat menunjukkan bukti tanda masuk jalan tol pada saat membayar tol, diantaranya karena e-Toll hilang ataupun karena tidak menggunakan e-Toll yang sama saat transaksi masuk dan keluar
- Menunjukkan bukti tanda masuk yang rusak pada saat membayar tol
- Tidak dapat menunjukkan bukti tanda masuk yang benar atau yang sesuai dengan arah perjalanan pada saat membayar tol yang di antaranya dengan melakukan putar arah di median jalan tol dan/atau sebelum gerbang tol transaksi pembayaran.
"Perhitungan denda sebesar Rp 724.000 berdasarkan tarif terjauh dari GT Cikampek Utama Jalan Tol Jakarta-Cikampek menuju GT Kalikangkung Jalan Tol Batang-Semarang sebesar Rp 352.000 x 2 = Rp 704.000.
Ditambah tarif tol terbuka Jalan Tol Jakarta-Cikampek sebesar Rp 20.000. Sehingga denda yang dikenakan kepada pengguna jalan adalah sebesar Rp 724.000," terang Ria.
Awas Macet, 1 Juta Mobil Keluar Jakarta Lewat Tol di Libur Idul Adha 2023
Sebelumnya, PT Jasa Marga (Persero) Tbk memprediksi, sebanyak 1.065.952 atau 1 juta lebih kendaraan bakal keluar Jabotabek selama 7 hari periode Libur Idul Adha 2023, atau pada Selasa (27/7/2023) hingga Senin (3/7/2023).
Angka tersebut tersebut merupakan angka kumulatif arus lalu lintas dari empat gerbang tol (GT) utama, yakni GT Cikampek Utama dan GT Kalihurip Utama (arah Trans Jawa dan Bandung), GT Ciawi (arah Puncak), dan GT Cikupa (arah Merak).
Corporate Communication & Community Development Group Head Jasa Marga Lisye Octaviana menjelaskan, prediksi puncak arus keluar Jabotabek H-1 Idul Adha 2023 yang jatuh pada Rabu (28/6/2023), dengan lalu lintas mencapai sekitar 181 ribu kendaraan. Jumlah ini naik 37 persen dibandingkan dengan lalu lintas normal sebanyak 132 ribu kendaraan.
"Sementara itu, untuk jumlah kendaraan masuk ke wilayah Jabotabek pada periode 7 hari libur Idul Adha 2023 tersebut di empat GT utama yang sama, kami memprediksi sebanyak 1.067.140 kendaraan. Untuk prediksi puncak arus balik jatuh pada H+3 atau pada Minggu (02/07) dengan lalu lintas mencapai 192 ribu kendaraan, naik 13,8 persen dibandingkan dengan lalu lintas normal," terangnya, Senin (26/6/2023).
Lisye menambahkan, untuk mengantisipasi lonjakan kendaraan ini, Jasa Marga telah menyiapkan berbagai strategi dan usulan rekayasa lalin. Salah satunya, usulan pembatasan angkutan barang baik pada periode kendaraan keluar maupun masuk kembali ke wilayah Jabotabek.
Advertisement
Rekayasa Lalu Lintas
Dalam mengusulkan pembatasan angkutan barang tersebut, Jasa Marga melihat data historis lalu lintas per jam pada traffic counting di Km 50 Jalan Tol Jakarta-Cikampek dan di Km 63 Jalan Tol Jakarta-Cikampek arah Jakarta.
"Mempertimbangkan data tersebut, kami melihat tren volume lalin libur Idul Adha ini diprediksi mendekati tren volume lalin libur Nyepi yang cenderung meningkat di sore sampai dengan malam hari pada hari yang diprediksi menjadi puncak arus keluar dan masuk Jabotabek," imbuhnya.
Untuk mengantisipasi potensi kepadatan yang terjadi pada periode libur tersebut, Jasa Marga juga menyiapkan rekayasa lalu lintas atas diskresi Kepolisian, seperti contraflow dengan menempatkan petugas dan rambu-rambu pendukung.
Titik Rawan Kepadatan
Ditambahkan Lisye, Jasa Marga juga menyiapkan sejumlah upaya untuk meningkatkan layanan, baik di sepanjang jalur maupun di gerbang tol. Seperti penambahan sarana, peralatan, maupun petugas di lapangan, termasuk penerapan teknologi dalam melayani pengguna jalan.
"Kami akan memastikan keberfungsian peralatan tol di gardu serta menambah jumlah petugas dan mobile reader untuk menambah kapasitas transaksi di gerbang tol utama. Tidak hanya di gerbang tol, potensi terjadinya kepadatan di lajur pun diantisipasi dengan penempatan petugas di titik-titik rawan kepadatan untuk mempercepat penanganan gangguan kendaraan di lajur serta mengatur lalu lintas," ujarnya.
Advertisement