Liputan6.com, Jakarta - Aplikasi belanja online Jombingo tengah menjadi perhatian setelah ramai di media sosial terkait penggunanya atau member yang tak bisa menarik saldonya.
Sebelum ramai di media sosial, aplikasi Jombingo ini dikenal sebagai platform belanja online yang diklaim mampu menghadirkan pengalaman belanja unik dan menarik bagi penggunanya. Jadi pengguna mendapatkan produk murah dengan sistem belanja bersama. Adapun aplikasi ini merupakan besutan dari PT Bingoby Digital Kreasi yang mulai masuk ke Indonesia sejak awal 2022.
Pada 21 Maret 2023, manajemen Jombingo menyebutkan, kalau di Jombingo pelanggan berkesempatan mendapatkan barang-barang berkualitas tinggi dengan harga lebih murah. Manajemen Jombingo klaim kalau hal tersebut dimungkinkan karena ada kontak langsung dengan supplier yang memungkinkan produk-produk di platform yang memiliki harga lebih bersaing.
Advertisement
Salah satu keunikan dari Jombingo ini sistem belanja yang yang dilakukan secara berkelompok atau belanja bersama yang biasa disebut group buy atau complete group.
Selain ada kontak langsung dengan supplier, pengguna juga dapat meraih harga yang sangat terjangkau karena ada sistem group buy. Di sini pelanggan dapat berinteraksi sosial dengan pelanggan lainnya, berdasarkan kesamaan minat dan kebiasaan membeli.
Mengutip dari berbagai sumber, konsep dari pembelian di Jombingo ini berbeda dengan berbagai aplikasi e-commerce yang lain. Aplikasi ini memang dapat dipakai untuk berbelanja atau membeli berbagai produk dengan harga super murah. Namun, pengguna akan membuat suatu grup dan mengundang teman terlebih dahulu untuk membeli produk.
Setelah terbentuk tim pembeli satu produk yang sama, kemudian dilakukan pengundian oleh sistem untuk menentukan siapa yang menjadi pemenang. Kemudian barang akan dikirimkan kepada pemenang meski orang yang gagal tidak akan kehilangan uang dan mendapatkan instant cashback. Jadi ketika seseorang tidak berhasil memenangkan pembelian barang akan kembali ke saldo.
Namun, aplikasi Jombingo ini menjadi sorotan setelah pengguna tidak dapat menarik saldo. Saat dicek ke play store, aplikasi ini Jombingo ini tidak ada lagi. Saat dicek ke situs jombingoid.com tidak dapat diakses.
Cerita Korban Dugaan Penipuan Aplikasi Jombingo
Adapun pengguna yang belum dapat menarik saldolnya ini dialami salah satu korban yang tidak dapat menarik saldonya, yaitu Satyasalsabila. Perempuan yang akrab disapa Bila ini mengetahui aplikasi Jombingo dari teman dan tertarik untuk ikut pada Mei 2023. Bila mengaku tertarik ikut aplikasi Jombingo karena keuntungan besar.
"High return, keuntungan jual barang. Dengan sistem konsinyasi jadi barang dijual oleh Jombingo, kita dapat keuntungan dari modal sebelumnya. Misalkan juicer dijual Rp 800 ribu, keuntungan Rp 40 ribu dari satu barang. Kalau jual 10-15 dikalikan 40,” ujar Bila panggilan akrabnya saat dihubungi Liputan6.com, Kamis, 29 Juni 2023.
Bila menuturkan, model transaksi di Jombingo dengan sistem konsinyasi. Dikutip dari laman OCBCNISP, dalam sistem konsinyasi, pihak pemilik akan menitipkan barang agar dijual pihak penyalur dengan kesepakatan pembagian keuntungan tertentu. Di dunia bisnis, konsinyasi merupakan kerja sama penjualan di mana satu pihak menitipkan barang untuk dijualkan oleh pihak lainnya. Penjualan sistem ini salah satu jenis kerja sama bisnis yang diminati terutama pengusaha ritel.
Di konsinyasi, pihak penitip barang akan memproduksi barang dan menjualnya melalui tempat promosi atau channel yang dimiliki pihak penyalur. Sedangkan pembagian profit konsinyasi bisa didasarkan pada dua hal yakni pembagian keuntungan dan pihak penyalur menentukan sendiri harga jual barang paling sesuai.
Bila menuturkan, dirinya juga tertarik untuk ikut aplikasi Jombingo karena didukung banyak pihak termasuk pemerintah. “Legalitasnya jelas dari pemerintah, didukung banyak pihak,” ujar dia.
Advertisement
Taruh Saldo
Oleh karena itu, Bila mengaku menempatkan dana sekitar Rp 600 juta ke aplikasi tersebut. “Konsinyasi perlu modal. Tiap orang beda-beda (modalnya) saya Rp 600 juta,” tutur dia.
Bila mengatakan, saat menjadi pengguna Jombingo membuat dan ikut grup yang terdiri dari 2 orang. “Grup itu ada yang menang dan kalah. Misalkan jual juicer sudah ditentukan Jombingo harga Rp 800 ribu. Grup yang jual ada yang menang, itu dapat untung Rp 40 ribu. Kalau kalah pun saldo Jombingon dapat 1.500,” ujar dia.
Demikian keuntungan yang didapatkan juga berbeda-beda. “Keuntungan dari satu akun paling kecil Rp 200 ribu. Kadang bisa Rp 400 ribu dalam sehari. Kalau modal saya Rp 600 juta itu,jadi akunnya tidak cuma satu,” tutur dia.
Namun, Bila mengatakan saat ingin menarik saldo tersebut sekitar 18 Juni 2023 tetapi tidak bisa cair. “Uangnya tidak cair. Sudah tanya ke admin,tetapi mereka juga tidak bertanggung jawab dan tidak tahu,” ujar dia.
Kata Pengamat
Praktisi Trading dan Investasi, Desmond Wira menuturkan, kalau Jombingo seperti memakai skema ponzi atau money game dan scam. Scam ini berarti skema penipuan yang tidak lain untuk mendapatkan uang atau barang, data pribadi dari korbannya.
Ia menuturkan, Jombingo ini termasuk aplikasi yang menyediakan produk dan barang dengan harga murah. “Jika e-commerce lain bisa langsung membeli, di Jombingo member harus mengundang teman lebih dulu. Jadi fokusnya cari member bukan jualan. Kabarnya kantornya sudah kosong,” tutur dia saat dihubungi Liputan6.com.
Desmon menuturkan, apikasi Jombingo tersebut termasuk scam atau penipuan karena uang member yang di top up tak bisa ditarik. Ia menilai, pemerintah juga kecolongan terkait hal ini. Lantaran Jombingo memakai modus membuat e-commerce yang menjual barang serba murah. “Walaupun ada top up, tapi dari luar tidak terllihat seperti investasi. Satgas Waspada Investasi kemungkinan tidak waspadai hal seperti ini. Setelah terbongkar, barulah kelihatan ternyata penipuan,” tutur dia.
Adapun aplikasi Jombingo ini merupakan besutan PT Bingoby Digital Kreasi. Aplikasi ini masuk sejak awal 2022. Dikutip dari akun Youtube Jombingo disebutkan kalau Jombingo merupakan platform sosial e-commerce pertama di Indonesia yang menghadirkan pengalaman belanja unik bagi 2 juta pengguta. Saat dicek di playstore, aplikasi Jombingo pun tidak ada lagi.
Hingga berita ini diturunkan, Liputan6.com telah meminta komentar melalui akun Instagram tetapi belum mendapatkan jawaban.
Advertisement