Sukses

Studio Game Pembuat Pokemon Go PHK 230 Karyawan dan Tutup Kantor Los Angeles

Niantic juga akan menutup studionya yang berbasis di Los Angeles, yang merupakan tempat kerja sebagian besar karyawan yang terkena dampak PHK.

Liputan6.com, Jakarta Pengembang game seluler yang berbasis di San Francisco, Amerika Serikat, Niantic mengumumkan akan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap 230 karyawannya. 

Melansir CNBC International, Jumat (30/6/2023) PHK di Niantic terjadi karena langkah perusahaan melakukan reorganisasi.

Catatan dari CEO Niantic Labs, John Hanke menunjukkan bahwa perusahaan juga akan membatalkan NBA All-World dan menghentikan produksi judul berbasis Marvel yang belum dirilis.

Selain itu, Niantic juga akan menutup studionya yang berbasis di Los Angeles, yang merupakan tempat kerja sebagian besar karyawan yang terkena dampak PHK.

Hanke menjelaskan bahwa reorganisasi itu terhadkarena faktor internal dan eksternal, termasuk perlambatan ekonomi makro global secara keseluruhan.

"Bertahun-tahun sejak peluncuran Pokemon GO, pasar seluler menjadi ramai dan perubahan pada app store dan lanskap periklanan seluler membuat semakin sulit untuk meluncurkan game seluler baru dalam skala besar," terangnya.

PHK tersebut menyoroti bagaimana industri game seluler telah bergeser selama bertahun-tahun sejak Niantic meluncurkan aplikasi besar pertamanya, Pokemon Go, pada tahun 2016.

Sejak itu, baik Apple dan Google telah memperkenalkan perubahan yang mencegah pelacakan iklan di antara aplikasi, yang membuat iklan untuk mendapatkan pengguna baru menjadi lebih mahal dan tidak dapat diprediksi.

Secara keseluruhan, pengeluaran App Store untuk game turun 5 persen pada tahun 2020 menjadi USD 110 miliar, menurut perkiraan dari Data.ai, sebuah firma riset.

Langkah ini juga menandakan pergeseran lanskap untuk aplikasi augmented reality, yang dapat mengintegrasikan grafik komputer dan data ke dunia nyata.

Niantic memiliki 1.050 karyawan pada tahun 2022 dan terakhir kali mengumpulkan usd 300 juta pada penilaian pasca-uang sebesar usd 9 miliar pada November 2021, ketika penilaian teknologi berada pada puncaknya, menurut Pitchbook.

2 dari 4 halaman

Perubahan Teknologi Baru

Surat Hanke juga mengatakan produk perangkat keras baruNYA memvalidasi strategi Niantic, tetapi itu hanya "batu loncatan perantara" untuk perangkat AR luar ruangan yang sebenarnya, yang kemungkinan besar akan menyerupai kacamata ringan dengan tampilan transparan.

"Kami percaya bahwa kami dapat membangun konten utama dan layanan platform yang akan membantu mewujudkan janji perubahan teknologi ini,” tulis Hanke.

Di sisi lain, Hanke juga mengungkapkan, pasar AR "berkembang lebih lambat dari yang diperkirakan, karena tantangan teknologi dan karena pemain yang lebih besar memperlambat investasi mereka mengingat lingkungan makro."

3 dari 4 halaman

Beralih ke Produksi Kendaraan Listrik, Ford PHK Insinyurnya di Amerika

Perusahaan otomotif asal Amerika Serikat, Ford kembali mengumumkan gelombang baru pemutusan hubungan kerja (PHK), terhadap sejumlah insinyurnya di kawasan Amerika Utara dalam beberapa hari mendatang.

Melansir CNN Business, Rabu (28/6/2023) PHK di Ford terjadi dalam langkah beralih ke produksi kendaraan listrik.

Namun, perusahaan tidak mengkonfirmasi jumlah karyawan yang terdampak PHK.

"Ini terkait dengan rencana pertumbuhan Ford+ yang kami perkenalkan pada tahun 2021 dan semakin diterapkan selama setahun terakhir," kata juru bicara Ford, T.R. Reid dalam sebuah pesan email."Mewujudkan rencana termasuk menyesuaikan staf agar sesuai dengan prioritas dan ambisi yang terfokus, sambil meningkatkan kualitas dan menurunkan biaya," terangnya.

Ford sebelumnya mengatakan juga merekrut karyawan baru di beberapa daerah, namun tidak diketahui jelas apakah PHK kali ini akan mengakibatkan pengurangan tenaga kerja Ford secara keseluruhan di Amerika Serikat atau Kanada.

Sebagai bagian dari apa yang disebut rencana Ford+, pada tahun 2021 perusahaan ini dibagi menjadi tiga unit operasi besar: Ford Blue untuk kendaraan bertenaga pembakaran internal, Ford Model E untuk kendaraan listrik, dan Ford Pro yang berfokus pada kendaraan komersial.

4 dari 4 halaman

Fokus Perusahaan

CEO Ford Jim Farley juga mengumumkan bahwa perusahaan akan fokus pada segmen pasar yang lebih sedikit, tetapi lebih menguntungkan, dan akan mengembangkan lebih banyak produk digital untuk pelanggannya.

Selain pertumbuhan keuntungan, pengurangan biaya juga merupakan bagian dari rencana perusahaan.

Pada Maret 2023, eksekutif Ford mengatakan bahwa perusahaan akan merugi hingga USD 3 miliar tahun ini dari penjualan kendaraan listrik tetapi masih mengharapkan untuk memenuhi target keuntungannya sebesar USD 9 miliar hingga USD 11 miliar untuk tahun ini.

Video Terkini