Sukses

Lion Air Rute Jakarta-Tanjung Pandan Gagal Mendarat dan Putar Balik Akibat Pesawat Terlalu Besar

Pesawat Lion Air nomor penerbangan JT-120 rute Jakarta - Tanjung Pandan gagal mendarat di Bandara Internasional H. AS Hanandjoeddin, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, pada 30 Juni 2023 akibat kapasitas bandara terbatas.

Liputan6.com, Jakarta Pesawat Lion Air nomor penerbangan JT-120 rute Jakarta - Tanjung Pandan gagal mendarat di Bandara Internasional H. AS Hanandjoeddin, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, pada 30 Juni 2023 akibat kapasitas bandara terbatas.

Hal itu diungkapkan oleh salah satu penumpang yang tidak mau disebut namanya. Dia mengungkapkan bahwa Lion Air menerbangkan pesawat berbadan besar. Namun, karena Pelataran pesawat di Tanjung Pandan terbatas, maka pihak bandara pun meminta pihak maskapai untuk putar balik.

"Tanggal 30 (Juni) kemarin Lion mencoba mendaratkan pesawat besar dengan jumlah penumpang yang banyak. Bandara belitung itu kapasitas pesawatnya terbatas, dan pesawat-pesawat yang turun disana pesawat kecil," ujar penumpang tersebut.

Menurut dia, pesawat Lion Air berangkat dari Bandara Internasional Soekarno Hatta pada pukul 5.35 WIB dan dijadwalkan mendarat di Bandara Internasional H.AS Hanandjoeddin pada pukul 06.40 WIB.

Tetapi karena pesawat yang membawa penumpang tidak sesuai spesifikasi bandara Tanjung Pandan, maka pihak bandara pun meminta Lion Air untuk putar balik demi tujuan keselamatan bersama.

"Pesawat tidak sesuai spek karena terlalu besar. Jadi, sepertinya Petugas Bandara memilih untuk meminta Lion Air Putar Balik agar semuanya aman," ujarnya.

Setelah Lion Air putar balik dan kembali ke Jakarta, kemudian maskapai terbang kembali dengan menggunakan pesawat yang lebih kecil sesuai dengan spesifikasi bandara Tanjung Pandan. Barulah pihak bandara menyetujui pesawat Lion Air mendarat.

"Dan setelah Lion Air Putar balik, terus kembali Jakarta, lalu terbang kembali dengan mengganti pesawat yang sesuai spek bandara belitung, petugas bandara mengizinkannya mendarat," katanya.

Penumpang itu menduga Lion Air ingin mengambil keuntungan yang besar dengan cara menggunakan pesawat besar untuk mengangkut penumpang ke Belitung.

"Cuma apa yang dilakukan Lion itu sangat berbahaya. Jika pesawat berbadan besar diizinkan mendarat, terus terjadi sesuatu, maka membuat gejolak industri penerbangan yang sedang mulai tumbuh," pungkasnya.

Liputan6.com masih mengkonfirmasi kepada maskapai Lion Air perihal kejadian ini.

2 dari 3 halaman

Kronologi Pesawat Lion Air Gagal Mendarat di Aceh, Putar Balik ke Bandara Kualanamu

Sebelumnya, Lion Air (kode penerbangan JT) memberikan penjelasan penerbangan nomor JT-306 rute Bandar Udara Internasional Kualanamu di Sumatera Utara (KNO) tujuan Bandar Udara Internasional Sultan Iskandar Muda Aceh (BTJ) pada Selasa (2/ 5/2023), dioperasikan dengan Boeing 737-900ER registrasi PK-LGJ yang membawa 7 kru dan 202 penumpang. Pesawat Lion Air berangkat pukul 12.30 WIB dan dijadwalkan tiba pukul 13.40 WIB.

Penerbangan JT-306 kembali ke bandar udara asal (return to base/ RTB) dikarenakan kondisi angin di Bandara Sultan Iskandar Muda Aceh yang kurang baik. Kondisi tersebut berupa tingginya kecepatan angin yang bergerak searah dengan arah pendaratan pesawat yang tidak memenuhi persyaratan keselamatan penerbangan karena dapat mengganggu kestabilan pesawat saat akan mendarat.

"Pilot sangat mematuhi batasan kecepatan angina yang diizinkan dalam penerbangan untuk memastikan keselamatan dan stabilitas pesawat selama penerbangan dan pendaratan," kata Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (2/5/2023).

Keputusan untuk kembali ke bandar udara asal karena cuaca yang kurang baik tersebut adalah keputusan yang tepat sebagai prioritas keselamatan penerbangan.

Pilot mempertimbangkan banyak faktor sebelum mengambil keputusan untuk kembali ke bandar udara asal, termasuk kondisi aktual cuaca dan perkiraan cuaca di sepanjang rute penerbangan, kemampuan pesawat dan faktor-faktor lain yang mendukung operasional penerbangan berjalan normal.

Awak pesawat Lion Air telah menginformasikan kepada seluruh penumpang bahwa pesawat kembali ke bandar udara asal karena cuaca kurang baik, maka akan terjadi keterlambatan kedatangan di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda. Kru yang bertugas bertanggung jawab dalam memberikan informasi yang jelas dan akurat kepada penumpang mengenai situasi tersebut. 

3 dari 3 halaman

Pesawat Tiba di Bandara Kualanamu

Setelah pesawat tiba di Bandar Udara Internasional Kualanamu pukul 16.00 WIB, penumpang diinformasikan tentang situasi selanjutnya dan perlu menunggu di bandar udara. Penting untuk dipahami bahwa keputusan kembali ke bandar udara asal diambil guna mengutamakan keselamatan semua orang di pesawat dan keselamatan selalu menjadi fokus utama dalam penerbangan.

Lion Air selalu berkoordinasi dengan semua pihak yang terkait, seperti BMKG, pengatur lalu lintas udara dan pengelola bandar udara, untuk memantau perkembangan cuaca di seluruh rute penerbangan, termasuk di Aceh.

Setelah kondisi cuaca dan kecepatan angin di Bandar Udara Sultan Iskandar Muda  dinyatakan memenuhi persyaratan keselamatan, maka Lion Air dapat melanjutkan penerbangan dari Kualanamu ke Banda Aceh. Ini menunjukkan bahwa Lion Air mengutamakan keselamatan penerbangan dan mematuhi aturan keselamatan yang ditetapkan oleh otoritas penerbangan.

Penerbangan JT-306 mengudara dari Bandar Udara Internasional Kualanamu pukul 17.04 WIB dan sudah mendarat di Bandar Udara Internasional Sultan Iskandar Muda pukul 18.00 WIB.