Sukses

Menko Airlangga Pamer Program Kartu Prakerja ke UNESCO, Bakal Diadopsi Seluruh Dunia?

Pemerintah telah melakukan penyesuaian skema semi bansos pada Program Kartu Prakerja menjadi skema normal pada tahun 2023. Program Kartu Prakerja tersebut lebih difokuskan pada bantuan peningkatan skill dan produktivitas angkatan kerja.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mencatat, selama 2020 hingga kini sudah ada sekitar 17 juta orang penerima manfaat Program Kartu Prakerja di seluruh Indonesia.

"Program Kartu Prakerja Indonesia, diluncurkan selama pandemi pada 2020, telah membantu 17 juta orang," kata Menko Perekonomian Airlangga, konferensi internasional bersama UIL (The UNESCO Institute for Lifelong Learning) di Bali, Senin (3/7/2023).

Menurutnya, program Kartu Prakerja telah menjadi bukti komitmen Pemerintah untuk mendukung individu dalam perjalanan belajar seumur hidup mereka.

Di sisi lain, keberhasilan Kartu Prakerja dalam meningkatkan keterampilan dan pengetahuan penerima manfaat terlihat jelas.

Beberapa evaluasi independen, telah menegaskan penyediaan program pelatihan berkualitas yang mempromosikan pembelajaran sepanjang hayat, mengintegrasikan teknologi digital ke dalam praktik pembelajaran, dan menawarkan pilihan pelatihan yang disesuaikan dengan minat dan kebutuhan peserta didik.

"Hasilnya, manfaat program pelatihan untuk pekerjaan dan kebiasaan belajar dengan teknologi digital telah meningkat secara signifikan sebesar 12 (persen untuk manfaat program untuk pekerjaan ) dan 90 persen (untuk kegiatan belajar dengan menggunakan teknologi digital)," jelas Airlangga.

Sebagai informasi, Pemerintah telah melakukan penyesuaian skema semi bansos pada Program Kartu Prakerja menjadi skema normal pada tahun 2023.

Program Kartu Prakerja tersebut lebih difokuskan pada bantuan peningkatan skill dan produktivitas angkatan kerja, berupa bantuan biaya pelatihan secara langsung kepada peserta dan insentif pasca pelatihan dengan ragam pelatihan skilling, reskilling, dan upskilling.

Seiring berjalannya waktu, Program Kartu Prakerja pun mendapat pengakuan internasional atas keberhasilannya memanfaatkan teknologi digital.

Bahkan Direktur UNESCO Institute for Lifelong Learning, David Atchoarena mengatakan, program ini adalah game changer, atau pembawa perubahan besar, dalam upaya meningkatkan pembelajaran bagi orang dewasa di luar pendidikan formal.

Atas dasar tersebut, Kementerian Koordinator bidang Perekonomian melalui Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja menyelenggarakan konferensi internasional bersama UIL (The UNESCO Institute for Lifelong Learning), sekaligus meluncurkan Kampanye #ImALifelongLearner.

2 dari 4 halaman

Kartu Prakerja Gelombang 56 Dibuka, Daftar di dashboard.prakerja.go.id/daftar

Program Kartu Prakerja kembali dibuka. Kali ini adalah Kartu Prakerja Gelombang 56. Buat kamu yang belum mengikuti sejak gelombang pertama, jangan sampai ketinggalan kesempatan ini.

"Yuk langsung gerak cepat masuk ke dashboard sekarang buat gabung di Gelombang 56 ini! Buat kamu yang belum daftar, langsung daftar sekarang secara mandiri di www.prakerja.go.id supaya #JadiBisa gabung juga!," tulis instagram @prakerja.go.id, dikutip Sabtu (1/7/2023).

Kartu Prakerja merupakan salah satu program yang dicanangkan pemerintah untuk mengembangkan kompetensi kerja dan kewirausahaan di Indonesia. Program utamanya ditujukan kepada para pencari kerja, pekerja atau buruh yang terdampak PHK ataupun pekerja yang ingin meningkatkan keterampilan dan kompetensinya.

Bagi para peserta yang lolos Kartu Prakerja disetiap gelombang akan mendapatkan bantuan dan intensif berupa bantuan biaya pelatihan. Adapun besaran insentif yang akan didapatkan peserta Kartu Prakerja gelombang 56 sebesar Rp 4,2 juta rupiah.

Biaya tersebut terbagi untuk biaya pelatihan sebesar Rp 3,5 juta, insentif pasca pelatihan sebesar Rp 600 ribu, dan insentif pengisian survey sebesar Rp 50.000 yang disebutkan sebanyak 2 kali.

Para calon peserta dapat melakukan pendaftaran melalui situs resmi program Kartu Prakerja, Prakerja.go.id.

Apabila kamu belum memiliki akun Kartu Prakerja, calon peserta dapat mendaftar dan membuat akun dengan langkah-langkah sebagai berikut :

Apabila kamu belum memiliki akun Kartu Prakerja, calon peserta dapat mendaftar dan membuat akun dengan langkah-langkah sebagai berikut :

  1. Langkah pertama, buka situs https://dashboard.prakerja.go.id/daftar.
  2. Kemudian, masukkan alamat email dan password dan klik Daftar.
  3. Setelah itu, buka email notifikasi yang dikirim dan lanjutkan ke tahap verifikasi.
  4. Setelah daftar akun dan login berhasil dilakukan, peserta akan diarahkan ke laman verifikasi KTP.
  5. Isi kolom NIK, nomor Kartu Keluarga, dan tanggal lahir kemudian klik Lanjut.
  6. Lengkapi data diri, pastikan data Anda masukkan sudah sesuai.
  7. Selain itu, pastikan nama lengkap dan nama ibu kandung yang dimasukkan sudah sesuai.
  8. Kemudian, peserta akan masuk ke tahap verifikasi dengan memasukkan foto e-KTP yang dapat diakses melalui browser HP.
  9. Pastikan peserta memperhatikan ketentuan yang tercantum agar proses verifikasi e-KTP berjalan lancar.
  10. Jika foto KTP sudah sesuai, klik Kirim Foto e-KTP.
  11. Tunggu hingga sistem selesai memverifikasi foto e-KTP yang diunggah.
  12. Selanjutnya verifikasi foto wajah.
  13. Seperti verifikasi e-KTP, perhatikan ketentuan yang tercantum agar proses verifikasi berjalan lancar.
  14. Ambil swafoto (selfie) dengan kamera HP kamu.
  15. Sesuaikan swafoto (selfie) yang Anda ambil dengan memperhatikan ketentuan.
  16. Kemudian akan muncul tampilan foto yang sudah disesuaikan lalu klik Gunakan Foto.Jika swafoto (selfie) sudah sesuai, klik Kirim Foto untuk langkah berikutnya.
 
 
3 dari 4 halaman

Mantap, Kartu Prakerja Bakal Dipamerkan ke 70 Negara Anggota Unesco

Sebelumnya, Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja akan menggelar konferensi internasional di Nusa Dua, Bali, 3-6 Juli 2023 mendatang. Nantinya, program Kartu Prakerja akan dipresentasikan ke 300 anggota delegasi dari 70-an negara anggota Unesco.

Direktur Eksekutif Prakerja Denni Puspa Purbasari menerangkan dalam forum itu akan dibahas secara detail soal program Kartu Prakerja. Tujuannya untuk bertukar pikiran antardelegasi yang hadir.

"Tujuan kita mengadakan konferensi itu adalah menyediakan forum diskusi untuk ktia menyebarluaskan prakerja tapi di sisi lain kita mencari input dari negara lain, apa yang bisa diperbaiki, dan kemudian apa yang bisa dihindari supaya itu tidak go wrong," ujarnya dalam Media Gathering, di Jakarta, Selasa (20/6/2023).

Pada kesempatan yang sama, nantinya akan dicari peluang-peluang kerja sama dengan negara-negara anggota Unesco. Utamanya dalam lingkup penguatan pembelajaran yang jadi fokus program Kartu Prakerja.

"Kemudian kita juga ingin bertukar pikiran terjadi peer-to-peer learning dengan negara-negara Unesco supaya kemudian kita bisa mencari aspek atau area of collaboration," bebernya.

"Kita kemudian bisa saling mencontoh, what works what doesnt, sehingga yang belum sampai kepada titik itujangan sampai mengulang kesalahan dari negara lain," tambah Denni.

Denni melihat peluang ini sebagai upaya untuk membahas tantangan yang dihadapi negara berkembang dalam meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) di negaranya. Maka, diperlukan diskusi secara intens dengan jumlah peserta yang dibatasi per negara.

"Itulah gunanya forum diskusi yang intens hanya 300 peserta multi negara itu. Karena masalah yang dihadapi Indonesia saya yakin maslaah bersama. Negara berkembang juga menghadapi pengangguran, menghadapi diarupsi semuanya sama," tuturnya.

4 dari 4 halaman

Gelar Konferensi Internasional

Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja menggandeng Unesco Institute for Lifelong Learning dalam membahas model pembelajaran sepanjang masa yang inklusif. Ini akan dikemas dalam konferensi internasional yang dihelat di Grand Hyatt, Nusa Dua, Bali, 3-6 Juli 2023 mendatang.

Direktur Eksekutif Prakerja Denni Puspa Purbasari menerangkan konferensi internasional ini akan diikuti oleh 300 orang parisipan dari lebih dari 70 negara anggota Unesco. Melalui pembatasan jumlah parisipan ini, diharapkan mampu membuat forum berjalan secara efektif.

"300 peserta Ini dari beragam negara member dari Unesco. Kita per hari ini sudah mendapatkan konfirmasi kehadiran dari 28 negara, lebih dari 100 delegasi internasional sudah konfirmasi akan datang di Bali," ujarnya dalam Media Briefing di Jakarta, Selasa (20/6/2023).

Dia menegaskan, dalam pelaksanaan kegiatan ini akan menitikberatkan pada penjelasan pelaksanaan Program Kartu Prakerja di Indonesia. Serta, diharapkan akan hadir masukan dua arah dari negara-negara lain.

"Yang penting adalah memang tadi saya garis bawahi, lifelong learning itu inklusif, termasuk juga bukan hanya siapa sasarannya, tapi juga siapa yang menyelenggarakannya. Itu juga inklusif, semua pihak, termasuk didalamnya juga NGO. Karena pemerintah tidak bisa sendirian mengingat skalanya sangat-sangat besar," urainya.

Nantinya, Denni menyebut akan hadir dua wali kota dari Malaysia, dan wali kota dari Korea Selatan. Termasuk juga ada perwakilan dari Bank Dunia, Asian Development Bank (ADB), hingga Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

"Kemudian juga ada lembaga filantropi, yayasan, universitas, lembaga riset, karena life long learning adalah kolaborasi. Termasuk didalamnya adalah korporasi-korporasi besar itu juga akan jadi partisipan konferensi ini," sambungnya.

 Â