Sukses

Diakui UNESCO, Program Kartu Prakerja Besutan Jokowi Jadi Contoh di Dunia

Program Kartu Prakerja yang telah diluncurkan Pemerintah Indonesia telah memberikan kesempatan pelatihan ulang dan peningkatan keterampilan kepada 17 juta pelajar, dan mendorong banyak pelajar yang sebelumnya menganggur untuk bekerja.

Liputan6.com, Jakarta - Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) menyebut Indonesia sebagai negara percontohan dalam pembelajaran inklusif untuk semua orang melalui Program Kartu Prakerja.

"Indonesia adalah pilihan yang sangat baik untuk konferensi Inclusive Lifelong Learning Conference (ILLC) karena menjadi contoh bagaimana mempromosikan pembelajaran inklusif untuk semua," kata Chair of the Governing Board UNESCO Institute for Lifelong Learning (ILCC) Daniel Baril di Bali, Selasa (4/7/2023).

Kata Baril sejak tahun 2020, program Kartu Prakerja yang telah diluncurkan Pemerintah Indonesia telah memberikan kesempatan pelatihan ulang dan peningkatan keterampilan kepada 17 juta pelajar, dan mendorong banyak pelajar yang sebelumnya menganggur untuk bekerja.

"Ini benar-benar contoh yang bagus," ujarnya.

Menurutnya, Setiap orang berhak atas pendidikan. Hal ini tertuang dalam pasal 26 Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia.

Dia menegaskan bahwa Pendidikan merupakan hak universal dan hak untuk semua orang, tidak peduli dari mana mereka berasal dan tidak terbatas oleh usia.

 

"Karena pendidikan tidak berhenti di gerbang sekolah atau di akhir pendidikan tinggi, itu adalah proses belajar sepanjang hayat," ujarnya.

Lebih lanjut, Baril menyebut membangun budaya belajar sepanjang hayat tidak hanya mengakui hak fundamental ini, tetapi juga melengkapi diri secara kolektif dan individual untuk mengarungi transisi penting di zaman saat ini.

Dimana dalam dunia yang terus berkembang yang ditandai dengan kemajuan teknologi yang cepat, didorong oleh kecerdasan buatan generatif, dan dipengaruhi oleh volatilitas pasar tenaga kerja, perubahan iklim, dan pergeseran demografis, pentingnya pembelajaran seumur hidup menjadi lebih penting dari sebelumnya.

"Merangkul pembelajaran seumur hidup sangat penting untuk memberikan kontribusi yang berarti dalam membentuk masyarakat kita dan menjalani kehidupan yang memuaskan," pungkasnya.

2 dari 3 halaman

Gandeng UNESCO, Menko Airlangga Luncurkan Kampanye Pembelajaran Sepanjang Hayat Kartu Prakerja

Kementerian Koordinator bidang Perekonomian melalui Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja menyelenggarakan konferensi internasional bersama UIL (The UNESCO Institute for Lifelong Learning) di Bali, Senin (3/7/2023).

Konferensi tersebut bertajuk "Inclusive Lifelong Learning Conference". Kegiatan ini merupakan lanjutan dari CONFINTEA VII yang berlangsung di Marrakesh, Maroko pada 2022 lalu.

Konferensi ILLC di Bali ini bertujuan untuk menciptakan platform pembelajaran sepanjang hayat yang inklusif sesuai dengan rekomendasi yang dihasilkan dalam Marrakesh Framework for Action (MFA).

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, belajar sepanjang hidup merupakan hal yang sangat penting, baik bagi individu maupun bagi masyarakat secara keseluruhan.

Airlangga menegaskan, belajar sepanjang hidup "Inclusive Lifelong Learning" berfungsi sebagai alat yang ampuh dalam memberdayakan individu di seluruh dunia untuk menghadapi tantangan global di masa mendatang, termasuk perubahan iklim, pergeseran demografis, volatilitas pasar tenaga kerja, dan banyak lagi.

"Pembelajaran seumur hidup juga memainkan peran sentral dalam membekali individu dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk sepenuhnya memanfaatkan kemajuan teknologi, termasuk yang didorong oleh AI generatif," ujar Airlangga.

Menurutnya di era disrupsi ini, kunci untuk berkembang, terletak pada kemampuan diri untuk beradaptasi, pada keterampilan, keterampilan ulang, dan peningkatan keterampilan, singkatnya terletak pada merangkul pembelajaran seumur hidup.

 

3 dari 3 halaman

Pembelajaran Sepanjang Hayat

Oleh karena itu, Indonesia berinisiatif bersama UNESCO Institute of Lifelong Learning untuk menyelenggarakan Inclusive Lifelong Learning Conference ini.

"Kami, sebagai pemerintah, perlu membuat kebijakan yang memungkinkan dan program yang efektif. Kita juga perlu berkolaborasi untuk mendorong inisiatif pembelajaran sepanjang hayat," ujarnya.

Lebih lanjut, dengan jumlah penduduk lebih dari 280 juta jiwa, Indonesia berdiri sebagai negara terpadat keempat di dunia. Indonesia adalah “Satu Bangsa” dengan lebih dari 17.000 pulau, 1.300 kelompok etnis, dan 1.200 bahasa.

Video Terkini