Sukses

Pandemi Covid-19 Melanda, Asuransi Justru Kebanjiran Permintaan

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI), Desty Damayanti mengatakan peran industri asuransi dalam perekonomian Indonesia terus mengalami peningkatan yang positif.

Liputan6.com, Jakarta Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI), Desty Damayanti mengatakan peran industri asuransi dalam perekonomian Indonesia terus mengalami peningkatan yang positif.

Sejak adanya pandemi Covid-19 permintaan atas asuransi mengalami peningkatan dengan penetrasi sebesar 3,18 persen pada posisi saat ini, yang sebelumnya pada tahun 2013 sebesar 1,96 persen.

"Industri asuransi menjadi back off dalam pertarungan risiko dan ini berperan sangat penting dalam menjaga stabilitas perekonomian dan juga stabilitas sistem keuangan," ujar Desty dalam acara Indonesia Re International Conference 2023, di Hotel Fairmont, Jakarta, Selasa (4/7).

Desty menjelaskan aset dari industri asuransi di bulan April 2023 tercatat sebesar 1,827 triliun dengan pertumbuhan sebesar 7 persen year-on-year (yoy).

Sesuai dengan data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diketahui bahwa lebih dari 80 persen aset tersebut ditempatkan pada investasi yang cukup penting bagi ketahanan dan perkembangan pasar keuangan di Indonesia dan umumnya ditempatkan pada Surat Berharga Negara (SBN).

Dia menerangkan esensial peran asuransi tepat pada saat pandemi atau sebelum pandemi kepemilikan asing tercatat hingga 40 persen dari outstanding SBN pada tahun 2018. Namun pada saat pandemi kepemilikan asing turun secara drastis yang saat ini berada di 15 persen.

"Kepemilikan asing turun secara drastis hingga dibawah 20 persen," terangnya.

Dengan menurunnya kepemilikan asing tersebut, justru industri asuransi melakukan pembelian SBN yang cukup agresif dimana tahun 2020 membeli Rp 60 triliun dan tahun 2021 membeli Rp 57 triliun. "Pada saat yang bersamaan asing melakukan penjualan sebesar Rp 87 triliun 2020 dan Rp 80 triliun di tahun 2021," tambahnya.

 

Reporter: Siti Ayu Rachma

Sumber: Merdeka.com

2 dari 3 halaman

Menko Luhut: Masyarakat Sejahtera Tergantung dari Asuransi

Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkap peran penting industri asuransi. Bahkan dia menyebut, sektor asuransi menjadi tulang punggung dalam memastikan kesejahteraan Indonesia.

Menko Luhut mengatakan penguatan sektor asuransi menjadi penting. Mengingat, ada dampak positif dalam menjamin penguatan stabilitas keuangan dalam negeri. Termasuk juga memastikan ketahanan ekonomi.

"Keberlanjutan dari industri asuransi perlu diperkuat dari berbagai arah, dengan memperkuat stabilitas keuangan dan juga memperkuat ketahanan ekonomi Indonesia," ujar dia dalam pembukaan Indonesia Re International Conference (IIC) 2023, di Jakarta, Selasa (4/7/2023).

"Di sisi lain, memperkuat stabilitas keuangan juga menekan tingkat risiko dari tantangan dan menodorong pertumbuhan ekonomi di berbagai sektor dan menjamin kesejahteraan masyarakat kita," imbuhnya.

  1. Perlu Inovasi

Guna memperkuat industri asuransi dan reasuransi di Indonesia, Menko Luhut berpesan kalau perlu ada inovasi yang dilakukan. Sebut saja, menghadirkan produk-produk yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.

"Mengadopsi teknologi moderen seperti Artificial Intelligence, Data Analytics, dan digital platform yang bisa meningkatkan efisiensi operasional perusahaan," kata dia.

Sebagai contoh, langkah penegakan hukum dinilai akan bisa jadi satu cara untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadak industri asuransi. Alhasil, ada peningkatan penggunaan produk dari masyarakat.

"Penegakan hukum terhadap praktik yang melanggar hukum, ditambah pengawasan ketat, dan bantuan keuangan pada asuransi akan menjadi kepercayaan dalam industri asuransi ini," bebernya.

3 dari 3 halaman

Ekonomi Global

Diberitakan sebelumnya, PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) atau Indonesia Re menggelar Indonesia Re International Conference (IIC) 2023 pada 4-5 Juli 2023, Indonesia Re berinisiatif untuk membuka ruang diskusi mengenai terciptanya sustainability di industri asuransi dan reasuransi di dunia.

Diharapkan, dengan acara ini menjadi momentum untuk meningkatkan kolaborasi antar lintas ekosistem yang mencakup namun tidak terbatas pada pelaku industri asuransi dan reasuransi baik lokal maupun global, perbankan, pemerintahan dan ilmuwan.

Direktur Utama Indonesia Re Benny Waworuntu menjelaskan, ketercapaian tujuan keberlanjutan pada sektor asuransi dapat terjadi jika keberlanjutan tersebut tercermin dalam semua elemen dalam ekosistem industri.

Reasuransi, sebagai pemberi kapasitas tambahan bagi perusahaan asuransi, memainkan peran yang sangat penting. Dengan menyediakan platform untuk membahas alternatif solusi dalam menghadapi tantangan bisnis di masa depan di industri perasuransian, Indonesia Re berupaya berkontribusi dalam membantu sektor perasuransian untuk membentuk kerangka keberlanjutan bagi perusahaan asuransi.

"Tujuan acara ini adalah untuk meningkatkan kesadaran sektor reasuransi dalam menghadapi tantangan ekonomi global dan nasional," ungkap Benny dalam keterangan tertulis, Selasa (27/6/2023).