Sukses

Ketua MPR Minta Bank Indonesia Tegas Sanksi Perbankan Nakal

Ketua MPR Bambang Soesatyo meminta Bank Indonesia untuk meningkatkan pengawasan terhadap sektor perbankan di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Ketua MPR Bambang Soesatyo meminta Bank Indonesia untuk meningkatkan pengawasan terhadap sektor perbankan di Indonesia. Utamanya soal pelaksanaan aturan yang berlaku.

Hal ini diungkap pria yang karib disapa Bamsoet ini menjelang Hari Bank Indonesia yang diperingati setiap 5 Juli. Menurutnya, aspek pengawasan menjadi hal penting yang perlu jadi sorotan.

"Meminta Bank Indonesia meningkatkan pengawasan terhadap bank-bank lain, dan mengawasi implementasi aturan bank-bank lain, serta tegas menegakkan sanksi terhadap bank yang melanggar aturan," ujar dia dalam keterangannya, Selasa (4/7/2023).

Pada saat yang sama, Bamsoet juga meminta Bank Indonesia untuk mempersiapkan berbagai langkah antisipasi. Utamanya bagi bank yang berpotensi menghadapi masalah.

"Meminta Bank Indonesia terus mempersiapkan langkah antisipasi terhadap bank yang berpotensi bangkrut atau mengalami kesulitan," kata dia.

"Misalnya dengan memberikan bailout atau diberi suntikan dana agar masalah keuangan jangka pendek pada bank tersebut dapat segera terselesaikan," sambung Bamsoet.

Kapasitas Bank Sentral

Menjelang Hari Bank Indonesia, dia ingin BI turut meningkatkan kapasitasnya sebagai bank sentral serta memelihara kestabilan nilai tukar rupiah. Dia juga menyoroti soal tiga bidang yang perlu jadi penguatan oleh BI.

"Meminta Bank Indonesia memaksimalkan pengelolaan di tiga bidang yaitu Moneter, Sistem Pembayaran, dan Stabilitas Sistem Keuangan, guna mendukung perekonomian dan keuangan negara yang lebih baik, khususnya pada saat recovery pandemi covid," paparnya.

2 dari 5 halaman

Rencana Redenominasi Rupiah

Diberitakan sebelumnya, Masih ingat mengenai rencana perubahan rupiah Rp 1.000 menjadi Rp 1, atau yang disebut Redenominasi rupiah? Ternyata Bank Indonesia sudah menyiapkan tahapan redenominasi rupiah ini.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, implementasi redenominasi rupiah ini masih menunggu persetujuan dan pertimbangan berbagai hal.

"Redenominasi sudah kami siapkan dari dulu. Masalah desain dan tahapan-tahapannya, itu sudah kami siapkan dari dulu secara operasional dan bagaimana tahapan-tahapannya," kata Perry seperti ditulis, Selasa (27/6/2023).

Mengenai berbagai pertimbangannya, Perry mengaku setidaknya ada tiga. Pertama soal makro ekonomi Indonesia harus dalam posisi stabil. Kedua, kondisi sosial yang aman. Sedangkan ketiga, faktor kondisi politik yang stabil.

"Memang ekonomi Indonesia saat ini tengah bagus. Hanya saja masih harus menunggu momen yang lebih tepat," tegasnya.

3 dari 5 halaman

Redenominasi Rupiah

Diberitakan sebelumnya, Masih ingat mengenai rencana perubahan rupiah Rp 1.000 menjadi Rp 1, atau yang disebut Redenominasi rupiah? Ternyata Bank Indonesia sudah menyiapkan tahapan redenominasi rupiah ini.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, implementasi redenominasi rupiah ini masih menunggu persetujuan dan pertimbangan berbagai hal.

"Redenominasi sudah kami siapkan dari dulu. Masalah desain dan tahapan-tahapannya, itu sudah kami siapkan dari dulu secara operasional dan bagaimana tahapan-tahapannya," kata Perry seperti ditulis, Selasa (27/6/2023).

Mengenai berbagai pertimbangannya, Perry mengaku setidaknya ada tiga. Pertama soal makro ekonomi Indonesia harus dalam posisi stabil. Kedua, kondisi sosial yang aman. Sedangkan ketiga, faktor kondisi politik yang stabil.

"Memang ekonomi Indonesia saat ini tengah bagus. Hanya saja masih harus menunggu momen yang lebih tepat," tegasnya.

4 dari 5 halaman

Pengertian Redenominasi Rupiah

Dilansir dari laman Bank Indonesia, Redenominasi bukanlah sanering atau pemotongan daya beli masyarakat melalui pemotongan nilai uang rupiah. Redenominasi biasanya dilakukan dalam kondisi ekonomi yang stabil dan menuju kearah yang lebih sehat.

Sedangkan sanering adalah pemotongan uang dalam kondisi perekonomian yang tidak sehat, dimana yang dipotong hanya nilai uangnya. Dalam redenominasi, baik nilai uang maupun barang, hanya dihilangkan beberapa angka nolnya saja.

Artinya, redenominasi akan menyederhanakan penulisan nilai barang dan jasa yang diikuti pula penyederhanaan penulisan alat pembayaran (uang). Selanjutnya, hal ini akan menyederhanakan sistem akuntansi dalam sistem pembayaran tanpa menimbulkan dampak negatif bagi perekonomian.

5 dari 5 halaman

Sudah Diterapkan

Dikutip dari laman Kemenkeu, jika melihat fenomena di masyarakat, pada saat ini tanpa disadari sebenarnya masyarakat secara tidak langsung telah menerapkan redenominasi rupiah meski secara informal.

Jika kita berjalan-jalan di mall, restoran, caf, atau bioskop, terpampang daftar harga atau tarif dengan embel-embel "K" dibelakang digitnya.

Contohnya untuk menu nasi soto ayam seharga Rp30.000 per porsi hanya dicantumkan 30 K saja. 'K' di sini memiliki arti umum kelipatan seribu. Atau harga kudapan di bioskop, sekantong popcorn seharga Rp 42.000 hanya dicantumkan 42 K saja.

Video Terkini