Liputan6.com, Jakarta Pemerintah akan mengganti total rumput di Jakarta International Stadium (JIS) jelang perhelatan Piala Dunia U-17. Juru Bicara Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Endra S Atmawidjadja mengatakan, rumput JIS yang baru akan berasal dari rumput lapangan golf.
"Ya rumput golf," ungkap Endra usai mengisi acara World Water Forum ke - 10 di Kementerian PUPR, Jakarta Selatan, Selasa (4/7).
Baca Juga
Endra menjelaskan, dipilihnya rumput hidup dari lapangan golf untuk JIS lantaran pertumbuhannya yang cepat. Mengingat, ajang Piala Dunia U-17 akan digelar pada 10 November hingga 2 Desember 2023.
Advertisement
"Ya karena (pertumbuhan rumput) cepat," tegasnya.
Meski begitu, Endra tidak bersedia mengungkapkan lokasi asal rumput lapangan golf yang digunakan untuk JIS. Saat ini, pihaknya memilih fokus untuk memilih spesifikasi rumput yang baik dengan pertumbuhan cepat untuk stadion peninggalan Anies Baswedan saat menjabat Gubernur DKI Jakarta.
"Darimana aja toh yang penting spesifikasinya," tandasnya.
Pengamat Usul Rumput Lapangan JIS Diganti dari Lapangan Golf
Chairman Karya Rama Prima (KaErpe) Qamal Mustaqim, selaku tim ahli yang terlibat mengevaluasi rumput Jakarta International Stadium (JIS) mengatakan tidak sesuai standar FIFA karena ditanam di karpet sintetis.
Dia menyarankan agar pemerintah mengganti rumput JIS dengan memindahkan rumput hidup yang sudah jadi dari lapangan golf. Hal ini sebagai solusi cepat untuk penyelenggaraan Piala Dunia U-17.
"Solusi kita sudah usulkan ke menteri, yang bisa dilakukan adalah pindahkan lapangan yang sudah jadi, salah satunya dari golf. Yang mungkin kalau Bapak-Ibu mengikuti pekerjaan kami di GBK, Asian Games 2018 itu memindahkan lapangan dari golf, itu yang bisa dilakukan," terangnya.
"Kalau rusak kita harus ganti langsung secara soding namanya. Itu solusi paling dekat karena 3 bulan. Kalau jangka panjang ganti rumput yang tahan, soding," sambung dia.
Â
Reporter: Sulaeman
Sumber: Merdeka.com
Â
Ahli: Rumput di JIS Tak Sesuai Standar FIFA
Chairman Karya Rama Prima (KaErpe) Qamal Mustaqim, selaku tim ahli yang terlibat mengevaluasi rumput Jakarta International Stadium (JIS) mengatakan tidak sesuai standar FIFA karena ditanam di karpet sintetis.
"Rumput jenisnya jabonika cuman ditanam di karpet sintetis. Ini masalahnya," kata Qamal ditemui usai meninjau JIS, Jakarta Utara, Selasa (4/7/2023).
Qamal menjelaskan, karpet sintetis sebagai media tanam terpantau dangkal, sehingga akar rumput tidak menembus sampai ke tanah. Hal itu, kata Qamal membuat rumput tidak mendapat sinar matahari dan air yang cukup untuk tumbuh.
"Medianya dangkal, jadi akar tidak tembus ke bawah. Rumput itu makhluk hidup butuh sinar dan air. Air tidak terpenuhi karena akarnya dangkal, matahari nggak cukup," jelas Qamal.
Qamal yang merupakan ahli agronomi ini menyampaikan, bahwa rumput jenis ini normalnya butuh waktu 8 jam penuh disinari matahari. Sedangkan, di JIS semisal di area selatan lapangan hanya mendapat cahaya matahari sekitar 6 jam sehari.
"Ini rumput butuh matahari penuh 8 jam sehari. Sedangkan yg sebelah selatan hanya setengahnya saja dari jam 9 sampai 14.00 WIB, ini yang masalah.
Qamal menyebut, jenis rumput di JIS ini sama dengan yang dipakai di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung Jawa Barat dan Stadion Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur. Â
Advertisement
Ganti Rumput dari Lapangan Golf
Oleh sebab itu, Qamal menyarankan agar pemerintah mengganti rumput JIS dengan memindahkan rumput hidup yang sudah jadi dari lapangan golf sebagai solusi cepat untuk penyelenggaraan Piala Dunia U-17.
"Solusi kita sudah usulkan ke menteri, yang bisa dilakukan adalah pindahkan lapangan yang sudah jadi, salah satunya dari golf. Yang mungkin kalau Bapak-Ibu mengikuti pekerjaan kami di GBK, Asian Games 2018 itu memindahkan lapangan dari golf, itu yang bisa dilakukan," terangnya.
"Kalau rusak kita harus ganti langsung secara soding namanya. Itu solusi paling dekat karena 3 bulan. Kalau jangka panjang ganti rumput yang tahan, soding," sambung dia.
 Â