Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan renovasi Jakarta International Stadium (JIS) selesai dalam tiga bulan hingga memenuhi standar FIFA. Mengingat, ajang Piala Dunia U-17 akan berlangsung pada 10 November hingga 2 Desember 2023.
"Kita akan upayakan JIS dalam 3 bulan ini sama standarnya dengan stadion yang akan kita usulkan itu," kata Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S Atmawidjadja usai mengisi acara World Water Forum ke - 10 di Kementerian PUPR, Jakarta Selatan, Selasa (4/7).
Endra mengungkapkan, proses renovasi JIS meliputi pergantian rumput. Nantinya, stadion peninggalan Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan itu akan menggunakan rumput dari lapangan golf karena pertumbuhannya yang cepat.
Advertisement
"Jadi, kita akan coba gunakan dengan rumput yang biasa di lapangan golf," tegasnya.
Renovasi JIS
Selain rumput, renovasi JIS juga meliputi pembangunan jembatan penyeberangan orang (JPO) untuk mempermudah akses pengunjung. Pembangunan JPO ini dilakukan langsung oleh Kementerian PUPR.
"Supaya (pengunjung) nggak mutar itu akan dibuatkan jembatan penyeberangan karena banyak yang parkir di Ancol, jadi harus dibuat jembatan penyeberangan orang. Sekali lagi aksesibilitas Itu kan peran utama dari stadion yang berstandar internasional," ungkapnya.
Kemudian, akan dilakukan perbaikan ramp off (akses keluar jalan tol) menuju JIS oleh Jasa Marga. Selain itu, PT KAI juga akan membangun stasiun KRL sementara menuju JIS.
"Nanti ada bus juga dari Dinas Perhubungan. Sekali lagi, aksesibilitas Itu kan peran utama dari stadion yang berstandar internasional," pungkasnya.
Â
Reporter: Sulaeman
Sumber: Merdeka.com
Jangan Kaget, JIS Bakal Gunakan Rumput Ini untuk Piala Dunia U-17
Pemerintah akan mengganti total rumput di Jakarta International Stadium (JIS) jelang perhelatan Piala Dunia U-17. Juru Bicara Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Endra S Atmawidjadja mengatakan, rumput JIS yang baru akan berasal dari rumput lapangan golf.
"Ya rumput golf," ungkap Endra usai mengisi acara World Water Forum ke - 10 di Kementerian PUPR, Jakarta Selatan, Selasa (4/7).
Endra menjelaskan, dipilihnya rumput hidup dari lapangan golf untuk JIS lantaran pertumbuhannya yang cepat. Mengingat, ajang Piala Dunia U-17 akan digelar pada 10 November hingga 2 Desember 2023.
"Ya karena (pertumbuhan rumput) cepat," tegasnya.
Meski begitu, Endra tidak bersedia mengungkapkan lokasi asal rumput lapangan golf yang digunakan untuk JIS. Saat ini, pihaknya memilih fokus untuk memilih spesifikasi rumput yang baik dengan pertumbuhan cepat untuk stadion peninggalan Anies Baswedan saat menjabat Gubernur DKI Jakarta.
"Darimana aja toh yang penting spesifikasinya," tandasnya.
Pengamat Usul Rumput Lapangan JIS Diganti dari Lapangan GolfChairman Karya Rama Prima (KaErpe) Qamal Mustaqim, selaku tim ahli yang terlibat mengevaluasi rumput Jakarta International Stadium (JIS) mengatakan tidak sesuai standar FIFA karena ditanam di karpet sintetis.
Dia menyarankan agar pemerintah mengganti rumput JIS dengan memindahkan rumput hidup yang sudah jadi dari lapangan golf. Hal ini sebagai solusi cepat untuk penyelenggaraan Piala Dunia U-17.
"Solusi kita sudah usulkan ke menteri, yang bisa dilakukan adalah pindahkan lapangan yang sudah jadi, salah satunya dari golf. Yang mungkin kalau Bapak-Ibu mengikuti pekerjaan kami di GBK, Asian Games 2018 itu memindahkan lapangan dari golf, itu yang bisa dilakukan," terangnya.
"Kalau rusak kita harus ganti langsung secara soding namanya. Itu solusi paling dekat karena 3 bulan. Kalau jangka panjang ganti rumput yang tahan, soding," sambung dia.
Â
Reporter: Sulaeman
Sumber: Merdeka.com
Advertisement
Ahli: Rumput di JIS Tak Sesuai Standar FIFA
Chairman Karya Rama Prima (KaErpe) Qamal Mustaqim, selaku tim ahli yang terlibat mengevaluasi rumput Jakarta International Stadium (JIS) mengatakan tidak sesuai standar FIFA karena ditanam di karpet sintetis.
"Rumput jenisnya jabonika cuman ditanam di karpet sintetis. Ini masalahnya," kata Qamal ditemui usai meninjau JIS, Jakarta Utara, Selasa (4/7/2023).
Qamal menjelaskan, karpet sintetis sebagai media tanam terpantau dangkal, sehingga akar rumput tidak menembus sampai ke tanah. Hal itu, kata Qamal membuat rumput tidak mendapat sinar matahari dan air yang cukup untuk tumbuh.
"Medianya dangkal, jadi akar tidak tembus ke bawah. Rumput itu makhluk hidup butuh sinar dan air. Air tidak terpenuhi karena akarnya dangkal, matahari nggak cukup," jelas Qamal.
Qamal yang merupakan ahli agronomi ini menyampaikan, bahwa rumput jenis ini normalnya butuh waktu 8 jam penuh disinari matahari. Sedangkan, di JIS semisal di area selatan lapangan hanya mendapat cahaya matahari sekitar 6 jam sehari.
"Ini rumput butuh matahari penuh 8 jam sehari. Sedangkan yg sebelah selatan hanya setengahnya saja dari jam 9 sampai 14.00 WIB, ini yang masalah.
Qamal menyebut, jenis rumput di JIS ini sama dengan yang dipakai di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung Jawa Barat dan Stadion Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur.  Â
Ganti Rumput dari Lapangan Golf
Oleh sebab itu, Qamal menyarankan agar pemerintah mengganti rumput JIS dengan memindahkan rumput hidup yang sudah jadi dari lapangan golf sebagai solusi cepat untuk penyelenggaraan Piala Dunia U-17.
"Solusi kita sudah usulkan ke menteri, yang bisa dilakukan adalah pindahkan lapangan yang sudah jadi, salah satunya dari golf. Yang mungkin kalau Bapak-Ibu mengikuti pekerjaan kami di GBK, Asian Games 2018 itu memindahkan lapangan dari golf, itu yang bisa dilakukan," terangnya.
"Kalau rusak kita harus ganti langsung secara soding namanya. Itu solusi paling dekat karena 3 bulan. Kalau jangka panjang ganti rumput yang tahan, soding," sambung dia.
Advertisement