Liputan6.com, Jakarta - PT Roatex Indonesia Toll System (PT RITS) telah menyiapkan 40 unit mobil patroli untuk melacak aktivitas pergerakan mobil di sistem bayar tol tanpa henti, atau multilane free flow (MLFF).
Mobil patroli bernama mobile control unit (MCU) ini bisa melacak mobil yang mencoba masuk jalan tol MLFF tanpa membayar. Kendaraan ini memiliki fungsi untuk meng-capture data dari seluruh kendaraan yang melewati tol.
Baca Juga
"Kita sudah memiliki total 40 MCU yang sekarang tersedia di Jakarta, dimana 20 di antaranya sudah siap dioperasikan. Nantinya, 40 MCU ini bisa dioperasikan di seluruh jalan tol," ujar Direktur Utama PT RITS Attila Keszeg di kantor PT RITS, Jakarta, Rabu (5/7/2023).
Advertisement
Attila mengatakan, keakuratan sistem MLFF ini juga didukung penggunaan sejumlah kamera di ruas-ruas tol dan MCU atau unit kontrol bergerak yang tersebar secara random dan terhubung ke control center.
"Keberadaan kamera dan MCU yang terkoneksi ke control center sangat mendukung kinerja sistem MLFF hingga 100 persen, sehingga dapat memastikan setiap mobil yang melewati ruas tol dapat terpantau langsung," kata Attila.
Lebih lanjut, ia mengatakan, control center merupakan bagian penting dalam atau sistem pembayaran tol nirsentuh.
"Di control center ini kami akan menunjukkan bagaimana sistem MLFF bekerja dan bagaimana setiap kendaraan yang masuk dan keluar melewati ruas toll dapat dimonitor sehingga memastikan terjadinya pembayaran tol secara akurat," tuturnya.
Tunggu Keputusan
Terkait kepastian uji coba sistem MLFF, Attila mengaku pihaknya masih menunggu keputusan dari pemerintah, khususnya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) selaku regulator.
"Multi Lane Free Flow system atau pembayaran tol nirsentuh akan segera memasuki fase operasional dan uji coba, yang waktunya akan ditentukan oleh Pemerintah Indonesia," pungkas dia.
Â
Terapkan Bayar Tol Tanpa Berhenti, Menteri PUPR Minta Uji Coba Tetap Pakai Gate
Uji coba bayar tol tanpa berhenti dengan sistem Multi Lane Free Flow (MLFF) akan dilakukan pada Juni 2023 di Jalan Tol Bali Mandara. Jika uji coba di tol Bali Mandara ini berhasil, Kementerian PUPR akan segera melanjutkan sistem bayar tol tanpa berhenti ke tol lainnya.
Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Mohammad Zainal Fatah menjelaskan, Kementerian PUPR terus menyiapkan secara matang uji coba sistem MLFF pada Juni 2023.
"Oleh karena itu, kepada PT Roatex sebaiknya segera mengambil langkah yang cepat untuk memastikan bahwa aplikasi ini sudah disimulasikan dan dapat diuji coba dengan cara yang baik," katanya mewakili Menteri PUPR Basuki Hadimuljono pada acara Seminar Pemanfaatan Kehandalan Data Elektronik Kepemilikan Kendaraan Dalam Penegakan Hukum pada Pelaksanaan MLFF di Jakarta, Senin (20/3/2023).
Dia berharap penggunaan sistem transaksi nontunai nirsentuh atau MLFF dalam transaksi tol akan menghilangkan antrean kendaraan seperti yang masih ditemukan dalam sistem transaksi e-toll saat ini.
"Kami optimis bahwa melalui forum ini dapat meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya penerapan sistem transaksi tol MLFF, menyediakan informasi yang komprehensif kepada publik terkait sistem transaksi tol yang secara bertahap akan berpindah dari transaksi nontunai eToll ke sistem transaksi yang lebih efektif, efisien dan transparan," kata Zainal Fatah.
Â
Advertisement
Sudah 50 Persen
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol Danang Parikesit mengatakan sejauh ini persiapan penerapan transaksi sistem MLFF sudah 50 persen. Untuk pelaksanaan pembayaran nirsentuh di Tol Bali Mandara nanti masih bersifat uji coba untuk memastikan keandalan alat, keandalan aplikasi, dan keandalan kamera, termasuk integrasi data yang dimiliki sistem MLFF dengan data Kepolisian.
"Progres pekerjaan saat ini sekitar 50 persen, jadi kita tunggu karena salah satu capaian yang besar adalah uji coba, begitu uji coba selesai nanti kita laporkan ke Pak Menteri. Nanti beliau memutuskan untuk implementasi pertama secara komersial, jadi nanti yang di Tol Bali Mandara sifatnya uji coba, belum komersial," ucapnya.
Sistem MLFF ini menggunakan teknologi Global Navigation Satellite System (GNSS) dan melakukan transaksi melalui aplikasi Cantas yang dintegrasikan dengan data ERI (Electronic Registration and Identification) atau data kepemilikan kendaraan yang dimiliki oleh Korlantas Polri. Salah satu manfaat dengan kehadiran sistem transaksi MLFF ini adalah efisiensi biaya operasi dan juga meminimalisir bahan bakar kendaraan.
"Pada tahap ultimate tidak ada gate, tetapi Pak Menteri mengingatkan untuk kita pastikan semua pendapatan bisa diterima atau kira-kira tidak ada yang lolos. Pak Menteri menyarankan kita mulai dengan pasang gate dulu, kita lihat transaksi 4-7 detik kalau pakai gate, tetapi kalau tidak pakai gate nol detik," pungkasnya.
Untuk diketahui, pemerintah telah menyelesaikan pembangunan jalan tol sepanjang 1.809 km pada periode 2015-2022. Realisasi ini menghitung tersambungnya Tol Trans Jawa dan dimulainya Tol Trans Sumatera sebagai tulang punggung perekonomian nasional. Ditargetkan panjang jalan tol beroperasi pada 2024 menjadi 3.488 km.
Â