Sukses

Hungaria Investasi Rp 4,5 T di Proyek Bayar Tol Tanpa Henti, Pemerintah Tak Keluar Uang Sepeserpun

PT Roatex Indonesia Toll System (RITS) menggelontorkan investasi hingga USD 300 juta, atau setara Rp 4,5 triliun (kurs Rp 15.000 per dolar AS) untuk proyek bayar tol tanpa henti.

Liputan6.com, Jakarta - PT Roatex Indonesia Toll System (RITS) menggelontorkan investasi hingga USD 300 juta, atau setara Rp 4,5 triliun (kurs Rp 15.000 per dolar AS) untuk proyek bayar tol tanpa henti, atau multi lane free flow (MLFF).

Hal itu diungkapkan oleh Direktur Utama PT RITS, Attila Keszeg saat mengundang rekan media di Kantor PT Roatex Indonesia Toll System, Jakarta, Rabu (5/7/2023).

"Kita mengeluarkan biaya untuk proyek MLFF ini USD 300 juta. Tidak ada sepeser pun rupiah yang pakai anggaran pemerintah, semuanya foreign direct Investment," ujar Attila.

Bukan hanya ongkos proyek saja, ia menambahkan, PT RITS selaku kepanjangan tangan dari Roatex Ltd Zrt asal Hungaria juga tidak akan mendapat keuntungan pendapatan dari penerapan MLFF di Indonesia.

"Pemerintah mengundang kami ke sini dan kasih tahu agar kami investasi, bangun sistem, handover. Kalau kita perform, sesuai standar dan ekspektasi, kita akan mendapat pengembalian bulanan selama 9 tahun (sesuai masa kontrak)," ungkapnya.

"Seperti rental. Sangat baik bagi Indonesia, sebuah langkah yang pintar dari pemerintah," kata Attila.

Lebih lanjut, Attila memperkirakan, pihaknya saat ini sudah menggelontorkan sekitar 30 persen dari total dana yang disiapkan. Uang itu dipakai untuk mengembangkan software, data storage, pemasangan gantry, hingga untuk ongkos operasional perusahaan.

 

"Kita punya lebih dari 4.000 kamera di jalan. Ini kamera yang besar, kamera profesional untuk industri. Kita punya 4.000 kamera di Jakarta," imbuh dia.

 

Total dana yang telah disiapkan itu termasuk untuk mobile control unit (MCU), atau mobil patroli pengganti gantry yang bakal melacak pergerakan mobil di dalam tol.

"Ongkos untuk mobil MCU ini bagian terkecil, karena equipment di dalam sistem ya lebih dari ongkos untuk mobil ini. Per mobil ini sekitar USD 20.000, dan untuk equipment seperti kamera, komputer per mobilnya menghabiskan USD 40.000," terang Attila.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Terapkan Bayar Tol Tanpa Berhenti, Menteri PUPR Minta Uji Coba Tetap Pakai Gate

Sebelumnya, uji coba bayar tol tanpa berhenti dengan sistem Multi Lane Free Flow (MLFF) akan dilakukan pada Juni 2023 di Jalan Tol Bali Mandara. Jika uji coba di tol Bali Mandara ini berhasil, Kementerian PUPR akan segera melanjutkan sistem bayar tol tanpa berhenti ke tol lainnya.  

Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Mohammad Zainal Fatah menjelaskan, Kementerian PUPR terus menyiapkan secara matang uji coba sistem MLFF pada Juni 2023.

"Oleh karena itu, kepada PT Roatex sebaiknya segera mengambil langkah yang cepat untuk memastikan bahwa aplikasi ini sudah disimulasikan dan dapat diuji coba dengan cara yang baik," katanya mewakili Menteri PUPR Basuki Hadimuljono pada acara Seminar Pemanfaatan Kehandalan Data Elektronik Kepemilikan Kendaraan Dalam Penegakan Hukum pada Pelaksanaan MLFF di Jakarta, Senin (20/3/2023).

Dia berharap penggunaan sistem transaksi nontunai nirsentuh atau MLFF dalam transaksi tol akan menghilangkan antrean kendaraan seperti yang masih ditemukan dalam sistem transaksi e-toll saat ini.

"Kami optimis bahwa melalui forum ini dapat meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya penerapan sistem transaksi tol MLFF, menyediakan informasi yang komprehensif kepada publik terkait sistem transaksi tol yang secara bertahap akan berpindah dari transaksi nontunai eToll ke sistem transaksi yang lebih efektif, efisien dan transparan," kata Zainal Fatah.

3 dari 3 halaman

Sudah 50 Persen

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol Danang Parikesit mengatakan sejauh ini persiapan penerapan transaksi sistem MLFF sudah 50 persen. Untuk pelaksanaan pembayaran nirsentuh di Tol Bali Mandara nanti masih bersifat uji coba untuk memastikan keandalan alat, keandalan aplikasi, dan keandalan kamera, termasuk integrasi data yang dimiliki sistem MLFF dengan data Kepolisian.

"Progres pekerjaan saat ini sekitar 50 persen, jadi kita tunggu karena salah satu capaian yang besar adalah uji coba, begitu uji coba selesai nanti kita laporkan ke Pak Menteri. Nanti beliau memutuskan untuk implementasi pertama secara komersial, jadi nanti yang di Tol Bali Mandara sifatnya uji coba, belum komersial," ucapnya.

Sistem MLFF ini menggunakan teknologi Global Navigation Satellite System (GNSS) dan melakukan transaksi melalui aplikasi Cantas yang dintegrasikan dengan data ERI (Electronic Registration and Identification) atau data kepemilikan kendaraan yang dimiliki oleh Korlantas Polri. Salah satu manfaat dengan kehadiran sistem transaksi MLFF ini adalah efisiensi biaya operasi dan juga meminimalisir bahan bakar kendaraan.

"Pada tahap ultimate tidak ada gate, tetapi Pak Menteri mengingatkan untuk kita pastikan semua pendapatan bisa diterima atau kira-kira tidak ada yang lolos. Pak Menteri menyarankan kita mulai dengan pasang gate dulu, kita lihat transaksi 4-7 detik kalau pakai gate, tetapi kalau tidak pakai gate nol detik," pungkasnya.

Untuk diketahui, pemerintah telah menyelesaikan pembangunan jalan tol sepanjang 1.809 km pada periode 2015-2022. Realisasi ini menghitung tersambungnya Tol Trans Jawa dan dimulainya Tol Trans Sumatera sebagai tulang punggung perekonomian nasional. Ditargetkan panjang jalan tol beroperasi pada 2024 menjadi 3.488 km.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini