Sukses

Teka-Teki Kapan Uji Coba Sistem Bayar Tol Tanpa Kartu Terjawab, Ini Dia Bocorannya

Teka-teki uji coba sistem pembayaran tol nir sentuh atau Multi Lane Free Flow (MLFF) mulai menemui titik terang. Direktur Utama PT Roatex Indonesia Toll System (RITS) Attila Keszeg mengatakan uji coba sistem pembayaran tol nir sentuh akan dilakukan pda tahun ini.

Liputan6.com, Jakarta Teka-teki uji coba sistem bayar tol tanpa kartu atau Multi Lane Free Flow (MLFF) mulai menemui titik terang. Direktur Utama PT Roatex Indonesia Toll System (RITS) Attila Keszeg mengatakan uji coba sistem bayar tol tanpa kartu akan dilakukan pda tahun ini.

Attila mengatakan, penerapan uji operasional sistem pembayaran tol nir sentuh dan waktunya akan ditentukan oleh pemerintah Indonesia melalui Kementerian PUPR. Saat ini, pihaknya terus menjalin komunikasi bersama Kementerian PUPR, dengan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), dan stakeholders terkait lainnya.

"Untuk uji coba MLFF, kita bekerja sama dengan BPJT dan PUPR, harapannya kita bisa mengumumkan segera. Kita mengupayakan uji coba dilakukan pada tahun ini," ujarnya di Sequis Tower, Jakarta Selatan, Rabu (5/7).

Menurut Attila, mekanisme MLFF mengadopsi teknologi Global Navigation Satellite System (GNSS) yang memungkinkan transaksi melalui aplikasi smartphone dan terdeteksi via satelit. Keakuratan sistem MLFF ini juga didukung penggunaan sejumlah kamera di ruas-ruas tol dan Mobile Control Unit (MCU) atau unit kontrol bergerak yang tersebar secara random yang terhubung ke Control Center.

"Keberadaan kamera dan MCU yang terkoneksi ke Control Center sangat mendukung kinerja sistem MLFF hingga 100 persen, sehingga dapat memastikan setiap mobil yang melewati ruas tol dapat terpantau langsung," ujar Attila.

Selanjutnya, proses pemantauan pergerakan kendaraan pada sejumlah jalan tol yang telah siap dengan sistem MLFF di Indonesia diidentifikasi melalui Control Center. Attila mengatakan, Control Center merupakan bagian penting dalam atau sistem pembayaran tol Multi-Lane Free Flow (MLFF) atau sistem pembayaran tol nir sentuh.

"Di Control Center ini kami akan menunjukkan bagaimana sistem MLFF bekerja dan bagaimana setiap kendaraan yang masuk dan keluar melewati ruas toll dapat dimonitor sehingga memastikan terjadinya pembayaran tol secara akurat," ucap Attila.

Tingkatkan Efisiensi

Attila mengatakan, penerapan sistem MLFF/pembayaran tol nir sentuh akan mampu meningkatkan efisiensi waktu tempuh pengendara. Pasalnya, melalui digitalisasi pembayaran karena pengguna kendaraan yang melalui jalan tol tidak perlu berhenti untuk melakukan transaksi pembayaran melalui pintu-pintu tol.

"Tentunya hal ini juga menyebabkan hilangnya konsentrasi kendaraan di pintu-pintu tol sehingga mampu mengurangi polusi emisi karbon," pungkas Attila.

 

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

2 dari 4 halaman

Bayar Tol Tanpa Sentuh Batal Diuji Coba 1 Juni 2023,

Sebelumnya, uji coba sistem gerbang tol tanpa sentuh atau Multi Lane Free Flow (MLFF) di Bali batal digelar pada 1 Juni 2023 mendatang. Ada sejumlah kendala yang menghambat rencana ini bisa dilaksanakan.

Direktur Utama PT Roatex Indonesia Toll System (RITS), Musfihin Dahlan mengungkap ada berapa hal yang membuat uji coba ini urung dilakukan. Misalnya, soal perbedaan pandangan antara kebutuhan sistem di Indonesia dan yang akan disuplai dari Hungaria sebagai markas induk usaha RITS.

Utamanya soal adanya perjanjian awal mengenai kemampuan sistem MLFF menangkap 100 persen pendapatan bagi BPJT. Tapi, pada uji coba awal, baru mencapai 80 persen.

"Sampai saat ini masih 80 persen, jadi ada lost 20 persen pendapatan BPJT, ini yang membuat kita batal melakukan uji coba 1 Juni besok," ujar dia di Kantor RITS, Jakarta, Selasa (30/5).

 

 

3 dari 4 halaman

Canggih, Sistem MLFF Bisa Deteksi Pelat Nomor Mobil Modifikasi

Chief Operating Officer PT Roatex Indonesia Toll System (RITS) Agung Pramono menyampaikan, akurasi Center Multi Lane Free Flow (MLFF) atau sistem bayar tol tanpa kartu sudah mencapai 95 persen. Dengan capaian ini, MLFF mampu membaca pelat nomor mobil yang sudah melakukan modifikasi atau palsu.

"Untuk akurasi sudah 95 persen. Sistem MLFF mampu membaca seperti modifikasi nomor kendaraan," ujar Agung di Sequis Tower, Jakarta Selatan, Rabu (5/7).Meski begitu, RITZ terus berupaya untuk meningkatkan akurasi MCU sistem pembayaran tol nir sentuh dengan mengikuti ketentuan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT). Sehingga, sistem MLFF akan semakin sempurna dalam mendeteksi pergerakan kendaraan di tol.

"Saat ini 95 persen akurasi, tapi kita akan terus tingkatkan akurasi sesuai ketentuan BPJT," tegas Agung.

Direktur Utama PT Roatex Indonesia Toll System (RITS) Attila Keszeg menambahkan, keakuratan sistem MLFF ini didukung penggunaan sejumlah kamera di ruas-ruas tol dan Mobile Control Unit (MCU) atau unit kontrol bergerak. MCU ini nantinya tersebar secara random yang terhubung ke Control Center.

"Keberadaan kamera dan MCU yang terkoneksi ke Control Center sangat mendukung kinerja sistem MLFF hingga 100 persen, sehingga dapat memastikan setiap mobil yang melewati ruas tol dapat terpantau langsung," ujar Attila.

 

4 dari 4 halaman

Proses Pemantauan

Selanjutnya, proses pemantauan pergerakan kendaraan pada sejumlah jalan tol yang telah siap dengan sistem MLFF di Indonesia diidentifikasi melalui Control Center. Attila mengatakan, Control Center merupakan bagian penting dalam atau sistem pembayaran tol Multi-Lane Free Flow (MLFF) atau sistem pembayaran tol nir sentuh.

"Di Control Center ini kami akan menunjukkan bagaimana sistem MLFF bekerja dan bagaimana setiap kendaraan yang masuk dan keluar melewati ruas toll dapat dimonitor sehingga memastikan terjadinya pembayaran tol secara akurat," ucap Attila.

Attila mengatakan, penerapan sistem MLFF/pembayaran tol nir sentuh akan mampu meningkatkan efisiensi waktu tempuh pengendara. Pasalnya, melalui digitalisasi pembayaran karena pengguna kendaraan yang melalui jalan tol tidak perlu berhenti untuk melakukan transaksi pembayaran melalui pintu-pintu tol.

"Tentunya hal ini juga menyebabkan hilangnya konsentrasi kendaraan di pintu-pintu tol sehingga mampu mengurangi polusi emisi karbon," pungkas Attila.

 

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com