Sukses

Otorita IKN Undang Pengusaha Kalimantan Timur Bangun Infrastruktur Energi Rendah Karbon di Nusantara

Dibutuhkan sinergi bersama untuk memenuhi kebutuhan energi dengan tetap menjadikan IKN Nusantara sebagai kota bebas emisi karbon. Oleh sebab itu, Otorita IKN, SKK Migas mengajak pengusaha lokal membangun infrastruktur energi ramah lingkungan.

Liputan6.com, Jakarta - Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) siap bersinergi bersama Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memperkuat kapasitas pelaku usaha, pabrikan, dan vendor, serta UMKM sebagai penunjang industri hulu migas. Langkah ini perlu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan energi gas yang ramah lingkungan baik untuk industri maupun rumah tangga di IKN Nusantara.

"Kita ini sedang membangun kota yang dimensinya sangat luas, tidak hanya infrastruktur tapi juga orang-orang di dalamnya untuk memberikan soul of the city. Sehingga tidak hanya butuh investor besar, tapi juga UMKM untuk menunjang kebutuhan," kata Sekretaris Otorita IKN Achmad Jaka Santos Adiwijaya dalam keterangan tertulis, Kamis (6/7/2023).

Jaka mengungkapkan, tahap 1 pembangunan Kawasan IKN meliputi administrasi pemerintahan dan ekosistem yang mendukungnya. Hal tersebut meliputi kantor pemerintah pusat, hunian aparatur sipil negara (ASN) dan fasilitas umum, hingga fasilitas sosial lainnya, termasuk sekolah, rumah sakit, sampai tempat hiburan.

"Oleh karena itu, dibutuhkan pemenuhan energi untuk menunjang kehidupan di IKN nantinya, terutama dari pelaku usaha di kota-kota sekitar IKN sebagai mitra daerah," imbuhnya.

Ia menilai, dibutuhkan sinergi bersama untuk memenuhi kebutuhan energi dengan tetap menjadikan IKN sebagai kota bebas emisi karbon.

"Tentu ada plus minus dalam pelaksanaannya. Tapi bagaimana caranya kita terus berkomitmen supaya dalam pengelolaannya bisa menghasilkan karbon seminimal mungkin," ungkapnya.

Asisten Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Setdaprov Kalimantan Timur, Ujang Rachmad, menyatakan kesiapan Pemprov Kalimantan Timur untuk menyediakan bahan baku energi baru terbarukan bagi IKN.

"Dan kami mohon kepada industri migas agar siap mengembangkan teknologinya dan bersama-sama membangun komitmen dalam kerangka tujuan yang sama," ujar dia.

2 dari 4 halaman

IKN Nusantara Bakal Punya 9 Kawasan Penggerak Ekonomi

Sebelumnya, Kepala Badan Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara Bambang Susantono mengungkap akan ada 9 kawasan khusus untuk pengembangan ekonomi di IKN Nusantara. Nantinya, itu akan menjadi penopang dari kegiatan ekonomi di ibu kota baru terssebut.

Bambang mengatakan, 9 kawasan ekonomi itu nantinya akan dibentuk semacam klasterisasi. Mulai dari pengembangan energi baru terbarukan (EBT), pusat pendidikan, hingga pusat pengembangan finansial.

"Kalian bisa lihat, disini ada 9 kawasan penggerak ekonomi. Pertama, ini adalah Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP), lalu disisi selatan ada renewable energy area, dimana ada permintaan dari investor untuk mengembangkan tenaga matahari disini, sebagai contoh," ujarnya dalam Forum Investasi yang disiarkan KBRI Astana, Kazakhstan, Selasa (4/7/2023).

Selanjutnya, akan dibangun juga pusat kegiatan financial. Dimana fokusnya adalah perkantoran yang mengelola aspek keuangan.

"Kemudian di sisi barat ada financial center, dimana kita tengah dalam diskusi untuk mengembangkan kawasan disini yang fokus ke ekonomi, termasuk sektor syariah," kata dia.

Informasi, 9 kawasan itu terdiri dari KIPP, Economic and Financial Center, Renewable Energy Area, Tourism and Leisure, Education Services, dan Innovation and Research. Kemudian, ada Simpamg Samboja: Agro-commodities, Trade and Logistic, Kuala Samboja: Agriculture Industry, serta Muara Jawa: Fisheries and Agriculture.

"Jadi, kita punya 9 kawasan penggerak ekonomi disini dan bisa dilihat ada keunikan, sebagian lainnya akan menjadi kawasan inovasi, edutown," bebernya.

3 dari 4 halaman

Kawasan IKN Nusanatara

Diberitakan sebelumnya, Kepala Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono mengungkap rencana pembangunan di kawasan IKN Nusantara. Dia menegaskan, dari total lahan, hanya 25 persennya yang akan digunakan untuk pembangunan.

Pembangunan itu merujuk pada kawasan yang nantinya akan berdiri gedung-gedung hingga pusat pemerintahan. Uniknya, kata dia, IKN Nusantara sendiri memiliki luas 4 kali lebih besar dibanding DKI Jakarta. Dia menyampaikan, kawasan tanah di IKN Nusantara tercatat seluas 256.142 hektare (ha).

"Dengan area 256 ribu hektare, yang 4 kali lebih besar dari Jakarta, hanya 25 persen yang akan dibangun," ujarnya dalam Forum Investasi yang disiarkan KBRI Astana, Kazakhstan, Selasa (4/7/2023).

4 dari 4 halaman

Hutan Tropis

Sementara itu, sisanya akan digunakan untuk hutan tropis. Kemudian, akan juga dimanfaatkan untuk area pengembangan agrikultur.

"65 persen sisanya akan menjadi hutan tropis dari Kalimantan dan 10 persen akan menjadi zona hijau, yang bisa jadi tempat pengembangan agrikultur atau area lainnya," bebernya.

Bukan tanpa alasan, Bambang mengungkap salah satu perhatiannya adalah konsep hutan kota yang diusung Nusantara. Artinya, pengembangan kawasannya tetap akan memperhatikan kelangsungan hidup dari tumbuhan dan ekosistem kehidupan liar (wild life).

"Nusantara adalah hutan dalam kota dan kota dalam hutan. Kita menyebutnya itu. Karena sebagian besar dari kawasannya adalah hutan. Kita harus belajar bagaimana hidup bersama antara kehidupan naturan dan kehidupan budaya. Karena kita akan menjadikan ini sebagai sustainable forest city," terangnya.