Sukses

Telkom Indonesia: Tak Ada Kebocoran Data IndiHome oleh Hacker Bjorka

SVP Corporate Communication & Investor Relation PT Telkom Indonesia Ahmad Reza membantah pernyataan Bjorka terkait kebocoran data pelanggan IndiHome

Liputan6.com, Jakarta Beberapa waktu lalu, Bjorka kembali membuat geger masyarakat Indonesia, dimana dirinya mengklaim telah berhasil membobol data pengguna Indihome lewat database MyIndihome. Jumlah data pengguna Indihome itu mencapai 36 juta.

SVP Corporate Communication & Investor Relation PT Telkom Indonesia Ahmad Reza membantah pernyataan Bjorka terkait kebocoran data pelanggan IndiHome.

"Hingga saat ini tidak ada kebocoran data dari pelanggan Indihome, hingga saat ini ya, karena lima detik ke depan nggak ada yang tahu," ujar Ahmad kepada media, di Restoran Seribu Rasa Gunawarman, Jakarta, Kamis (6/7/2023).

Dia menyebutkan bahwa Telkom Indonesia bukan sasaran tepat untuk para hacker. Saat ini pihaknya pun tengah memperbaiki data-data yang ada. Namun memang ada kejanggalan data, tetapi tidak bisa dipastikan bahwa itu data milik IndiHome.

"Tapi kami yakin gimana pun juga Telkom di Indonesia bukan jadi sasaran buat hacker. Hingga saat ini kita verifikasi data itu ada kejanggalan, namun yang tidak bisa kami bilang itu data kami," jelasnya.

Hati-Hati Pakai Wifi

Dia pun menghimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada pada penggunaan wifi, sehingga sama-sama menjaga data dengan baik.

"Kami sekarang menghimbau ke teman-teman semua bagaimana kita login penggunaan wifi, gimana caranya ke depan aware," tuturnya.

"Nggak terbukti juga kalau terbukti lain soal, rasanya gini, kita Telkom menjaga sebaik mungkin kerahasian data yang baik, yang ada di Telkom. Kalau ada pengaduan itu hal berbeda," tutupnya.

2 dari 3 halaman

Hacker Bjorka Jual 34 Juta Data Paspor Orang Indonesia dengan Murah di Dark Web

Hacker yang dikenal dengan nama Bjorka kembali membuat heboh dunia maya dengan aksi peretasannya. Kali ini, ia diduga berhasil membobol dan menjual 34 juta data paspor orang Indonesia di dark web.

Adapun data paspor yang dibocorkan oleh Bjorka itu meliputi nama, nomor paspor, tanggal berlaku paspor, jenis kelamni, hingga tanggal berapa pasport tersebut diterbitkan.

34 juta data tersebut dijual di dark web dengan harga murah, yaitu hanya 10.000 dollar AS atau sekitar 150 juta.

Informasi ini pertama kali dibagikan oleh pengamat keamanan siber, Teguh Aprianto, sekaligus pendiri Ethical Hacker Indonesia, melalui akun Twitter-nya @secgron pada Rabu (5/7/2023).

Dalam unggahan tangkapan layar dari situs dark web itu, hacker dengan nama akun Bjorka menawarkan seluruh 34 juta data paspor orang Indonesia tersebut seharga Rp 150 juta.

“34 juta data paspor Indonesia bocor dan dijual di dark web. Harga cuma $10k. Data termasuk nomor paspor, nama lengkap, tanggal lahir, jenis kelamin, alamat, nomor telepon, email, foto wajah dan tanda tangan,” tulis Teguh.

 

3 dari 3 halaman

Mention Akun Twitter Kominfo

Tak lupa pula, Teguh juga ikut me-mention akun Twitter Kemkominfo dan BSSN RI. "Ini @kemkominfo sama @BSSN_RI selama ini ngapain aja?" tulis Teguh.

Ada pun informasi mengenai file yang dimaksud. Ukuran file tersebut versi compressed dan uncompressed masing-masing sebesar 4 GB dengan total file sebanyak 34.900.867.

Informasi, hacker Bjorka sendiri sempat jadi perbincangan warganet di Indonesia ketika dia membocorkan data pribadi pengguna di Indonesia mulai dari PeduliLindung, MyPertamina, hingga tarakhir 19 juta data BPJS Ketenagakerjaan.

 

Reporter: Siti Ayu Rachma

Sumber: Merdeka.com