Liputan6.com, Jakarta Perusahaan asuransi berusia 81 tahun asal Thailand resmi melantai di bursa saham senilai USD 1 miliar atau sekitar Rp 15 triliun pada Juli lalu.
Aksi korporasi ini sontak mendorong kekayaan veteran asuransi alias miliarder Thailand Vanich Chaiyawan. Bahkan kini dia berhasil naik dua peringkat ke posisi ke-6 sebagai orang terkaya di negara tersebut berharta USD 3,9 miliar atau sekitar Rp 59 triliun.
Dengan pendapatan yang masuk saku dan penetrasi asuransi jiwa di Thailand dalam satu digit, perusahaannya dipastikan terus membesar.
Advertisement
Melansir Forbes, Rabu (12/7/2023), Thai Life mengatakan telah mengalokasikan sebagian dari dana IPO untuk meningkatkan transformasi digitalnya.
Itu sudah menggunakan perangkat lunak yang meniru tugas yang dilakukan oleh manusia untuk meminimalkan dokumen dan mengatakan 96 persen dari pengajuan kebijakannya melalui aplikasinya.
Sekarang mereka ingin meningkatkan 46.000 agennya, yang jumlahnya lebih dari seperempat dari total agen di Thailand dan hadir di 77 provinsi.
Dia berencana untuk menggunakan lebih banyak alat digital dan analitik data, memperluas saluran distribusi untuk kebijakannya, dan memperkuat modal kerja.
Dengan penetrasi asuransi jiwa hanya sekitar 4 persen di Thailand, menurut Fitch Ratings, Thai Life memiliki ruang untuk berkembang.
Perusahaan ini adalah perusahaan asuransi terbesar kedua di negara itu, dengan pangsa pasar 14 persen dari total pendapatan premi pada 2022.
Terbesar
Laba bersih perusahaan tercatat naik 10 persen pada tahun lalu menjadi USD 268 juta dari tahun sebelumnya, berkat pendapatan investasi yang lebih tinggi.
Thai Life telah “secara konsisten mengembangkan produk yang diterima dengan baik dan memiliki jaringan distribusi yang kuat,” kata Nathapol Pongsukcharoenkul, analis ekuitas di CGS-CIMB Securities (Thailand), melalui telepon.
“Itu juga berinvestasi dalam citra mereknya,” katanya. Perusahaan ini terkenal dengan iklan-iklan emosionalnya, beberapa di antaranya menjadi viral.
Vanich, yang memulai sebagai pedagang beras, menjabat sebagai ketua emeritus Thai Life setelah mengakuisisi perusahaan pada 1970.
Putra putri Vanich kini juga masuk dalam jajaran direksi perusahaan. Sang putra Chai menduduki posisi CEO sementara putrinya Varang dan putranya yang lain, Winyou, adalah wakil CEO.
Dia mempertahankan saham mayoritas di perusahaan tersebut setelah listing, yang merupakan salah satu yang terbesar di Asia Tenggara pada tahun lalu. Asuransi Jiwa Meiji Yasuda Jepang, yang mengakuisisi 15 persen saham satu dekade lalu, kini memegang 17 persen.
Advertisement