Sukses

Digelar Hybrid, 1.200 Peserta Ambil Bagian dalam Trade Expo Indonesia 2023

Kementerian Perdagangan menggelar Trade Expo Indonesia ke-38 tahun 2023 dengan tema bisnis berkelanjutan untuk ketahanan ekonomi global.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perdagangan (Kemendag) menggelar Trade Expo Indonesia (TE) ke-38 Tahun 2023. Tema yang diambil dalam TEI 2023 adalah Bisnis Berkelanjutan untuk Ketahanan Ekonomi Global. Dalam gelaran ini Kemendag menargetkan transaksi Rp 167 triliun.

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan berharap pada 2023 nilai bisnis TEI lebih tinggi dari tahun lalu.

"Tahun lalu kita berhasil melakukan transaksi hampir USD 15 miliar, mudah-mudahan bisa lebih tinggi lagi," ujar Zulhas dalam peluncuran TEI ke-38 di Kantor Kementerian Perdagangan, Senin (10/7/2023).

Kementerian Perdagangan menargetkan nilai transaksi hingga USD 11 miliar atau sekitar Rp 167,6 triliun (kurs Rp 15.238). Sasarannya 10 persen lebih tinggi dari target 2022 sebesar USD 10 miliar.

Kemudian, transaksi TEI pada 2021 mencapai USD 6,06 miliar dan sebelumnya di 2020 sebesar USD 2 miliar.

Selain itu, sebanyak 1.200 peserta pameran dan 8.300 pembeli diharapkan dapat berpartisipasi dalam acara TEI 2023 tahun ini. Target tersebut lebih tinggi 20 persen dari jumlah peserta pameran yang dicapai pada tahun 2022.

TEI 2023 akan menampilkan tujuh kategori utama yakni food and beverage; fashion, textile and accessories; digital and service; beauty and personal care; medical equipment and health care; home living; chemical, energy, and industrial products.

 

2 dari 2 halaman

Digelar Hybrid

Untuk Informasi, gelaran TEI ke-38 akan dilangsungkan secara hybrid yaitu pada 18-22 Oktober 2023 secara luring di ICE, BSD Tangerang, dan secara daring pada 18 Oktober - 18 Desember 2023. Kemendag menargetkan peningkatan jumlah pengunjung pada TEI ke-38 menjadi 25.000 pengunjung secara luring dan 33.000 pengunjung daring.

Ketua Umum Partai Amanat Nasional itu, mengatakan besaran transaksi TEI didorong oleh kerja sama antar stakeholder. Mulai dari BUMN, duta besar di negara-negara target pasar ekspor RI, Kadin (kamar dagang dan industri), pelaku UMKM, hingga pemerintah daerah.

"Kerja sama itulah menghasilkan transaksi besar dan ini lah yang kita ulangi dan lakukan lebih baik lagi," pungkas Zulkifli Hasan.

Â