Liputan6.com, Korea Selatan - Kabar baik dari Hyundai Motor Company. Perusahaan otomotif asal Korea Selatan ini berencana untuk memasarkan mobil listrik yang lebih terjangkau di Indonesia. Tentu saja dengan hadirnya mobil listrik yang terjangkau dari Hyundai ini akan semakin meramaikan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.
Asia Business Strategy Group Hyundai Motor Company Gi Baek Lee mengakui, saat ini mobil listrik yang diluncurkan oleh Hyundai di Indonesia masih di kisaran Rp 800 juta. Namun perusahaan tengah mengkaji untuk merilis mobil listrik yang lebih murah.
Baca Juga
“Kami paham IONIQ 5 harganya masih terlalu tinggi Rp 700-800 juta, untuk memenuhi keinginan konsumen Indonesia kami berencana mengembangkan untuk meluncurkan EV baru yang harganya lebih terjangkai dari IONIQ 5,” kata dia saat ditemui di Kantor Pusat Hyundai Motor Company di Seoul, ditulis Kamis (13/7/2023).
Salah satu strategi Hyundai untuk mewujudkan hal tersebut, saat ini mereka tengah membangun rantai pasok dari Indonesia. Dengan begitu biaya produksi untuk membangun mobil listrik bisa jauh lebih efisien.
Advertisement
“Saat ini kami membangun pabrik baterai, untuk itu kami akan membangun value chain dan dari situ kami bisa mengatasi kesulitas suplai chain, memproduksi hingga meluncurkan EV dengan harga yang terjangkau,” tambah dia.
Bangun Pabrik Baterai Kendaraan Listrik
Seperti diketahui, Hyundai Motor Group resmi memulai pembangunan pabrik Hyundai Energy Indonesia (HEI) yang fokus memproduksi baterai kendaraan listrik. Biaya yang dikucurkan untuk pembangunan pabrik Hyundai Energy Indonesia ini sebesar USD 60 juta atau setara Rp 900 miliar.
Pabrik baterai mobil listrik ini ditarget rampung pada Maret 2024 mendatang dan mampu mulai produksi pada Juli 2024. Dengan begitu, ini akan semakin melengkapi ekosistem mobil listrik yang dibangun oleh Hyundai di Indonesia.
Tercatat, Hyundai memiliki HLI Greenpower yang ada di Karawang, Jawa Barat, kemudian, HEI di Cikarang, serta pabrik pembuatan mobil di dalam negeri. Harapannya, produk mobil yang nantinya dijual akan semakin murah karena banyaknya komponen yang dipasok dari dalam negeri.
Tekan Biaya Produksi
Presiden Direktur HEI Changoug Hong membuka kemungkinan produk mobil listrik seperti Hyundai Ioniq nantinya dijual lebih murah. Pasalnya, biaya produksi juga bisa ditekan dengan hadirnya pabrik baterai kendaraan listrik baru milik HEI di Cikarang
"Kita ada HLI Greenpower, lalu ada Hyundai Energy Indonesia, dan Hyundal Mobil, itu EV value chain namanya, kalau gak ada Hyundai Greenpower, bahan bakunya harus impor, nanti (dikenakan) biaya impor dan ekspor (produk dari Korea Selatan), sehingga lebih mahal (harga produk akhirnya)," kata dia usai peresmian di HEI, Cikarang, Jawa Barat, pada Rabu 31 Mei 2023.
Hong berujar, dengan adanya 3 pabrik milik Hyundai di Indonesia, mampu menekan biaya produksi. Setelah itu, bisa dipastikan harga jual mobil listrik Hyundai juga akan ikut menjadi lebih murah.
"Tapi produksinya sekarang ada di Karawang, dan produksi battery system assembly (BSA) juga ada di Cikarang. Kita langsung jual ke Hyundai Mobil, pasti nanti didepannya harganya lebih turun," ungkapnya.
Advertisement
Besaran Penurunan Harga
Kendati begitu, Hong belum berbicara banyak menyengai besaran penurunan harga dari harga jual saat ini. Mengingat saat ini proses pembangunan pabrik baterai baru saja dimulai.
Diketahui, salah satu biaya paling besar dari harga jual mobil listrik adalah biaya dari komponen baterainya. Dengan menekan biaya produksi baterai, harapannya bisa juga membuat harga jual mobil listrik jadi lebih murah.
"Tapi pokoknya, dulunya semuanya impor, orang Indonesia dan orang Asia juga mau beli mobil Hyundai pun harganya mahal, tapi sekarang ada EV value chain, HLI Greenpower, HEI, semuanya ada di Indonesia, pasti harganya (turun)," jelasnya.