Liputan6.com, Jakarta Di tengah tantangan global dan ancaman krisis pangan dunia, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo minta seluruh pelaku pertanian fokus bekerja sama dalam mempersiapkan pangan masyarakat sekaligus meningkatkan pendapatan petani Indonesia. Hal ini disampaikan Mentan SYL saat membuka penyelenggaraan musyawarah perencanaan pembangunan pertanian (Musrenbangtan) nasional 2023.
Musrenbangtan Nasional 2023 dilaksanakan secara hybrid (online dan offline) yang dihadiri sekitar 1800 peserta, yaitu 800 peserta secara offline (OPD lingkup pertanian provinsi dan kabupaten sentra produksi di seluruh Indonesia, narsum, dan dan pegawai lingkup Kementerian Pertanian, dan undangan lainnya) dan 1000 peserta secara online.
Baca Juga
“Hari ini kami Musrenbang 2023 di dalam rangka membangun komitmen – komitmen antara pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten dalam menghadapi akselerasi dan upaya-upaya maksimal pada pemenuhan pangan nasional kita,” kata Mentan Syahrul dalam sambutannya pada Musrenbangtannas 2023 di Kanpus Kementerian Pertanian (Kementan) Jakarta, Rabu(12/7/23).
Advertisement
Mentan menambahkan Musrenbangtan 2023 merupakan kegiatan yang sangat penting dan menjadi wadah untuk mempersiapkan strategi dan langkah konkrit yang tepat dalam mengantisipasi tantangan sektor pertanian yang beragam mulai dari tantangan perubahan cuaca hingga ketegangan geopolitical yang menjadi warming secara global.
“Hari ini kita hadir ditempat ini untuk menyatakan apapun besok tantangan, mau ada el nino, mau ada climate change, mau ada krisis pangan, Indonesia akan tetap siap untuk mempersiapkan pertanian yang lebih baik, tantangan tidak boleh menghentikan langkah kita,” tambah Mentan.
Sejumlah Upaya Antisipasi El Nino
Kementerian Pertanian (Kementan) mempersiapkan beberapa upaya antisipasi dan adaptasi El Nino di sektor pertanian yang siap dilaksanakan setiap daerah yakni.
1. Melakukan identifikasi dan mapping lokasi terdampak kekeringan serta mengelompokkan menjadi daerah merah, kuning dan hijau,
2. Melakukan percepatan tanam untuk mengejar sisa hujan,
3. Meningkatkan ketersediaan alsintan untuk percepatan tani,
4. Peningkatan ketersediaan air dengan membangun/memperbaiki embung, parit hingga rehabilitasi jaringan irigasi tersier.
Mentan meminta roadmap menghadapi el nino dan krisis pangan harus selesai sebelum pulang dari gelaran Musrenbangtan Nasional.
“Enggak ada gunanya Musrenbangtan ini kalo strategi ini tidak ada jadi bahas ini bersama Direktur yang bersangkutan,” ujarnya.
“Kepala Dinas yang baik pasti sudah tau daerahnya masing -masing. Jadi buat pembagian wilayah mana yang zona hijau tersedia air dan mana yang kuning dan mana merah,” kata Syahrul.
Advertisement
Mentan Dorong Petani Manfaatkan Taksi Alsintan
Dalam memproduksi pangan guna memenuhi kebutuhan pada daerah rawan pangan, Mentan mengatakan pihaknya juga akan melakukan intervensi dalam penyediaan benih varietas tahan kekeringan dan OPT, membangun kawasan percontohan dan akselerasi seluas 1000 ha pada kabupaten yang akan dipersiapkan.
“Kita juga akan dorong penggunaan taksi alsintan sesuai arahan Bapak Presiden untuk dimaksimalkan dalam rangka mempersiapkan kondisi cuaca buruk, penggunaan KUR dan asuransi pertanian hingga penyiapan lumbung pangan sampai ke tingkat desa,” kata Mentan Syahrul.
Kepala Biro Perencanaan Kementan, Ketut Kariyasa melaporkan kegiatan ini dilaksanakan sebagai rangkaian proses penyusunan perencanaan program/dan anggaran Tahun 2024 dengan dengan melibatkan seluruh Kepala Dinas, Sekretaris Dinas dan Kepala Bidang yang menangani perencanaan lingkup Pertanian Provinsi dan Kabupaten/kota di seluruh Indonesia.
Pelaksanaan Musrenbangtannas dilakukan selama 5 hari dari tanggal 12 hingga 18 Juli 2023, dihadiri oleh seluruh Kepala Dinas, Sekretaris Dinas dan Kepala Bidang yang menangani perencanaan lingkup Pertanian Provinsi dan Kabupaten/kota di seluruh Indonesia.
(*)