Liputan6.com, Jakarta TNI AU dalam dua tahun ke depan akan menerima alutsista tambahan, yaitu jet temput Mirage 2000-5. Jet tempur Mirage 200-5 ini menjadi pembelian Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dari Qatar dalam kondisi bekas.
Prabowo resmi membeli jet tempur bekas sebanyak 12 unit. Menurutnya, pembelian itu merupakan langkah praktis untuk memenuhi kebutuhan pesawat tempur di Indonesia.
Prabowo menjelaskan, saat ini banyak pesawat tempur milik Indonesia yang keadaannya sudah tua dan butuh perbaikan. Maka, dibutuhkan pesawat tempur pengganti untuk mengisi kekosongan.
Advertisement
"Ya jadi sebagaimana diketahui kita harus bangun kekuatan pertahanan kita, diterent kita, kekuatan penangkal, dan saat ini banyak sekali pesawat kita yang sudah tua dan harus kita refurbished. Kita sedang perbaiki," kata Prabowo.
"Ini butuh waktu kurang lebih satu tahun atau 18 bulan lagi untuk mengoperasionalkan semua pesawat tempur kita sekarang," sambungnya.
Prabowo menerangkan, untuk pembelian pesawat baru dibutuhkan jangka waktu panjang ketimbang membeli pesawat bekas dari Qatar.
Dia mengambil contoh pembelian pesawat tempur Dassault Rafale dari Perancis dan F-15EX dari Amerika Serikat yang sedang dalam penjajakan. Menurutnya, diperkirakan pengiriman pesawat itu baru terlaksana pada 2026.
Spesifikasi Mirage 2000-5
Lantas, apa kehebatan jet tempur bekas ini? Mirage 2000-5 adalah pesawat tempur multi peran yang diproduksi oleh Dassault Aviation, produsen pesawat asal Prancis. Pesawat ini telah beroperasi sejak tahun 1984.
Mirage 2000 merupakan pesawat supersonik bermesin tunggal, sayap delta, jet tempur generasi keempat yang diproduksi oleh Dassault Aviation.
Pesawat tempur ini dirancang sebagai pesawat tempur ringan berdasarkan Dassault Mirage III pada akhir tahun 1970 untuk Angkatan Udara Prancis. Sampai akhirnya, pesawat Mirage 2000 berkembang menjadi pesawat multirole sukses dengan beberapa varian yang dikembangkan.
Jet tempur Mirage 2000 memiliki laju maksimum 2,2 mach atau lebih dari 2,333 km per jam dalam high altitude, dan 1,110 km per jam (690 mph) di low atitude. Jangkauan dari pesawat tempur in 1,550 km dengan drop tanks. Adapun untuk spesifikasi dari pesawat tempur Mirage 2000 ialah sebagai berikut:
- Kru: 1 orang
- Panjang: 14,36 meter
- Rentang sayap: 9,13 meter
- Tinggi: 5,20 meter
- Luas sayap: 41 m2
- Berat kosong: 7.500 kg
- Berat isi: 13.800 kg
- Berat maksimum saat lepas landas: 17.000 kg
- Mesin: 1 x SNECMA M53-P2 afterburning turbofan, dorongan kering 64,3 kN (14.500 lbf), dan dorongan dengan pembakar lanjut 95,1 kN (21.400 lbf)
- Senjata api: terdapat 2 senjata api ukuran 30 mm (1,18 in) DEFA 554 revolver cannon, 125 rounds per gun.
- Roket: Matra 68 mm unguided rocket pods, 18 rockets per pod.
- Rudal: Terdapat 2 jenis rudal dalam pesawat tempur ini, air-to-air missiles dan air-to-surface missiles
- Bom: ada 9 jenis bom Mk.82
Bisa Dipakai 20 Tahun ke Depan
Menurut Prabowo, pesawat Mirage cukup canggih dan bisa dipakai minimal 20 tahun ke depan. Maka dari itu, ada pertimbangan mengapa Indonesia mengambil pembelian 12 unit pesawat bekas tersebut.
"Karena Mirage ini cukup canggih dan walaupun dikatakan bekas tapi Qatar adalah negara yang sangat kecil jadi flying hours-nya masih seidkit. Jadi masih bisa kita pakai mungkin minimal 15 tahun, 20 tahun lagi," kata Prabowo.
Pengadaan (A) MRCA/Mirage 2000-5 beserta dukungannya dilaksanakan berdasarkan surat Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor: R.387/D.8/PD.01.01 /05/2023 tanggal 17 Mei 2023 tentang Perubahan keempat Daftar Rencana Pinjaman Luar Negeri Jangka Menengah (DRPLN-JM) Khusus Tahun 2020-2024 untuk Kementerian Pertahanan dan Surat Menteri Keuangan Nomor: S.786/MK.08/2022 tanggal 20 September 2022 tentang PSP Tahun 2022 untuk (A) MRCA / Mirage 2000-5 (Beserta Dukungannya) sebesar USD734.535.100.
Â
Advertisement
Beli Harga Rp 11,9 Triliun
Adapun pengadaan tersebut dituangkan dalam Kontrak Jual Beli Nomor: TRAK/181/PLN/I/2023/AU, tanggal 31 Januari 2023 dengan nilai kontrak sebesar EUR733,000,000.00 (sekitar Rp11,9 Triliun) dengan penyedia Excalibur International a.s., Czech Republic.
Materiil kontrak tersebut meliputi 12 unit Mirage 2000-5 bekas dari Angkatan Udara Qatar (9 single seat and 3 double seat, 14 engine and t-cell, technical publications, GSE, spare, test benches, A/C delivery, FF & insurance, support service tiga tahun). Termasuk pelatihan pilot dan teknisi dan persenjataan.