Liputan6.com, Jakarta Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Wakil Ketua Umum Bidang Pekerjaan Umum, Perumahan Rakyat, dan Infrastruktur Kadin Insannul Kamil dalam penyelenggaraan business forum yang merupakan bagian dari kegiatan Sewindu Proyek Strategis Nasional (PSN).
Ketua Tim Pelaksana KPPIP Wahyu Utomo menjelaskan, kerjasama tersebut bertujuan guna menarik calon investor untuk mendukung pembangunan PSN dan non PSN yang masih membutuhkan pendanaan.
Baca Juga
"Kerja sama dengan Kadin bertujuan untuk mempromosikan dan mendapatkan calon investor untuk proyek-proyek PSN dan non PSN yang masih membutuhkan dukungan investor baik dari dalam maupun luar negeri," kata Wahyu Utomo ddalam Media Gathering ‘Rangkaian kegiatan Main Event Sewindu PSN di Media Center Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis (13/7/2023).
Advertisement
Tak hanya penyelenggaraan business forum, melainkan dalam rangkaian acara Sewindu PSN juga akan diadakan investment business forum, international conference, hingga PSN Edutaintment Expo.
KPPIP juga menggandeng Ikatan Alumni Universitas Padjajaran (IKA Unpad) yang diwakili oleh Ketua Umum IKA Unpad Irawati Hermawan.
Tujuannya untuk membantu KPPIP mensosialisasikan capaian sewindu PSN dan manfaatnya kepada masyarakat, terutama kepaza generasi muda.
"Dalam kegiatan yang sudah diawali di bulan Mei yang lalu, tentunya ini ada lanjutan. Kami sekarang akan bekerjasama dengan Ikatan Alumni Unpad, karena kami ingin bahwa Ikatan Alumni Unpad ini akan membantu dalam rangka untuk mensosialisasikan apa-apa yang sudah dilakukan, dan apa-apa yang dicapai dari 8 tahun PSN tersebut," jelas Wahyu.
KPPIP pun berharap dengan kegiatan Sewindu PSN mampu mendorong sekaligus mengajak generasi muda untuk berpartisipasi memanfaatkan PSN yang telah rampung dibangun. Adapun pelaksanaan utama Sewindu PSN rencananya akan berlangsung pada bulan Juli hingga Oktober 2023.
Sebagai informasi, Wahyu mencatat sejak 2016 sampai dengan 11 Juli 2023 sudah ada 158 PSN yang telah selesai dibangun dengan total nilai investasi sebesar Rp 1.102,6 triliun.
58 Proyek Strategis Jokowi Belum Tersentuh, Begini Nasibnya
Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) buka suara soal 58 Proyek Strategis Nasional (PSN) yang pembangunannya masih belum dimulai.
"Ya kan masih belum diapa-apain, pokoknya sekarang ini kan belum ada yang dilepas, belum ada, kita nggak tahu, makanya minggu depan saja tunggu daripada salah, minggu depan aja, sabar," kata Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang, selaku Ketua Tim Pelaksana KPPIP Wahyu Utomo, dalam
Media Gathering ‘Rangkaian kegiatan Main Event Sewindu PSN di Media Center Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis (13/7/2023).
Menurut Wahyu, dari 58 PSN tersebut kemungkinan tidak bisa selesai fisiknya dengan cepat. Hal itu dikarenakan masih terkendala dengan masalah pembiayaan, pembebasan lahan dan perizinan.
"Masih terus didorong ini semua. Kalau memang benar-benar itu pertama tidak bisa tercapai, ya monggo Bapak Presiden yang memutuskan (apakah akan dikeluarkan dari PSN), itu kan hak beliau, bukan saya yang jawab," imbuhnya.
Disisi lain, Wahyu mengungkapkan ada potensi beberapa PSN bisa di hapus dari daftar sebagaimana yang telah dilakukan Pemerintah sebelumnya. Meski demikian, PSN tersebut bisa diteruskan namun bukan sebagai PSN.
"Kebutuhan mendesaknya tidak ada, jadi masih dilakukan. Pembiayaannya mungkin kita bicarakan kembali kalau pemerintah daerah merasa perlu, yaudah pemerintah daerah ayo dong mungkin bisa dengan biaya dari daerah. Karena pemerintah ini prioritasnya bergerak terus kan," jelasnya.
Adapun selama 8 tahun ini tercatat 158 proyek dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) yang sudah dituntaskan.
"Jadi 158 proyek itu adalah status sampai 11 Juli yang lalu, dimana pada tanggal 11 Juli Cisumdawu sudah diresmikan bapak Presiden. Ini sudah sejak 2016 pertama kali PSN sampai 11 Juli 2023 sebanyak 158 projek telah selesai tuntas," pungkas Wahyu Utomo.
Advertisement
Wamen BUMN: 13 Proyek penerima PMN yang Mangkrak Bukan PSN
Sebelumnya, Wakil Menteri BUMN I Pahala N Mansury menegaskan, proyek mangkrak yang digarap oleh 13 BUMN dengan dana Penyertaan Modal Negara (PMN) di 2015-2016 bukan termasuk Proyek Strategis Nasional (PSN).
“Bukan, itu bukan proyek PSN,” kata Pahala ketika ditemui usai menghadiri peluncuran gerakan pangan murah, di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (26/6/2023).
Dia menjelaskan, 13 proyek yang didanai oleh tambahan PMN tersebut sebagian besar disebabkan oleh persoalan administratif.
Kendati demikian, pihaknya yakin proyek mangkrak itu bisa rampung tahun depan, sebelum berakhirnya kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Sebagian besar itu sebetulnya dari sisi administratif. Itu akan kita bereskan tahun ini juga. Insya Allah ada tiga penugasan PMN 2015 dan 2016 yang kita bereskan tahun ini juga. Sisanya kita bisa selesaikan secara bertahap,” ujarnya.
Adapun Kementerian BUMN belum bisa memastikan sanksi apa yang akan diberikan kepada 13 BUMN penerima tambahan PMN 2015 dan 2016. Kendati demikian, pihaknya akan mendorong 13 BUMN tersebut agar segera menyelesaikan tanggung jawabnya kepada negara.
“(Sanksi) tentunya dalam bentuk upaya untuk melanjutkan dan penguatan kepada mereka untuk menyelesaikan proyek tersebut. (BUMN yang dimaksud), ada PTPN X (PT Perkebunan Nusantara X (Persero)), ada (Perum) Bulog (Badan Urusan Logistik), dan BUMN holding pangan lainnya,” ujar Pahala.