Liputan6.com, Jakarta Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebut pemerintah sudah mengucurkan sejumlah dana untuk memperbaiki fasilitas di terminal. Tujuannya, memberikan kenyamanan unruk pelayanan kepada masyarakat.
Salah satu yang ditinjaunya adalah Terminal Tipe A di Jawa Timur yang tengah dilakukan revitalisasi yaitu Terminal Tamanan di Kediri dan Terminal Purabaya (Bungurasih) di Surabaya. Keduanya dipugar untuk memberikan fasilitas yang lebih baik.
Baca Juga
Menhub Budi meminta kepada jajarannya dan juga jaaran pemerintah daerah melalui Dinas Perhubungan dan pihak kepolisian untuk turut mendukung agar fungsi terminal yang sudah direvitalisasi lebih optimal.
Advertisement
“Kita harus mengkonsolidasi pool-pool bus yang ada di luar terminal. Jangan ada lagi terminal bayangan, sehingga terminal yang ada memang maksimal untuk digunakan,” ujarnya, mengutip keterangan resmi, Sabtu (15/7/2023).
Menhub berharap, melalui revitalisasi ini, dapat memberikan pelayanan angkutan jalan baik AKAP, AKDP, dan angkutan jalan lainnya yang nyaman dan aman. Sehingga masyarakat mau beralih dari kendaraan pribadi untuk melakukan mobilitasnya baik di dalam kota maupun luar kota.
Menurutnya, revitalisasi terminal dilakukan dengan konsep mixed use, yaitu dengan menambah fasilitas lain seperti: gedung serbaguna, hotel, area komersial dan kuliner bagi para UMKM. Sehingga menjadikan terminal memiliki tiga fungsi utama, meliputi sebagai tempat naik turun penumpang bus, pendorong, serta penggerak perekonomian daerah dan juga sebagai pusat kegiatan sosial, seni dan budaya.
“Karena ini sudah dilimpahkan ke pemerintah pusat, kami mengalokasikan APBN untuk melakukan perbaikan-perbaikan. Selain menggunakan APBN, kami juga mengajak partisipasi pihak swasta nasional maupun asing untuk turut berinvestasi mengembangkan terminal ini,” ujar Menhub. Biaya Pembangunan
Biaya Rp 12,5 Miliar
Pembangunan Terminal Tamanan di Kediri terbagi dalam III tahap yaitu tahap I pada 2020 dengan biaya Rp12,5 miliar, tahap II pada 2021 dengan biaya Rp 7,6 miliar, serta tahap III pada 2022 dengan biaya sebesar Rp4,85 miliar.
Layanan Terminal Tamanan akan dioptimalkan kembali setelah pembangunan Jembatan Bandar Ngalim selesai dilakukan pada pertengahan tahun ini.
Kemudian, Terminal Purabaya juga sedang dalam proses revitalisasi mulai Maret hingga Desember 2023. Saat ini, revitalisasi yang dilakukan berupa perbaikan jalan akses keluar dan masuk terminal. Pada 2022 anggaran untuk revitalisasi Terminal Purabaya berjumlah Rp4 miliar, kemudian pada 2023 sebesar Rp30 miliar.
Pekerjaan revitalisasi kedua terminal tersebut dilakukan sesuai target waktu dan diupayakan tidak mengganggu layanan reguler di terminal.
Setelah direvitalisasi, harapannya masyarakat khususnya warga Surabaya Raya dan Jawa Timur merasakan peningkatan pelayanan.
Bandara Kediri
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berharap bisa menjadikan Bandara Dhoho Kediri sebagai salah saru tempat pemberangkatan umrah. Rencana ini, harapan Menhub bisa direalisasikan mulai 2024, tahun depan.
Hal ini diungkap Menhub Budi saat mengunjungi lokasi Proyek Strategis Nasional (PSN) di Kabupaten Kediri, Jawa Timur itu. Guna mendukung rencananya itu, dia akan mulai mejajaki komunikasi dengan pihak Arab Saudi.
"Kami akan mulai koordinasi dengan pihak GACA (General Authority of Civil Aviation) atau Dirjen Perhubungan Udara Arab Saudi. Kalau ini disetujui pihak GACA, maka minimal kita akan buka penerbangan umroh," ujar Menhub Budi, mengutip keterangan resmi, Jumat (14/7/2023).
Selain itu, dia juga membuka peluang untuk membuka penerbangan umrah pada tahun depan. Untuk itu, dia menyarankan untuk menambah fasilitas di sekitar bandara seperti hotel dan fasilitas pendukung lainnya.
"Kami ingin memberikan suatu kualifikasi di bandara ini dengan fasilitas yang lengkap. Kami juga mohon dukungan Bupati Kediri untuk mulai mensosialisasikan bandara ini dan rencana pembukaan penerbangan umrah," urainya.
Advertisement
Bisa Sesuai Target
Disamping itu, Menhub Budi mengaku terus melakukan pembahasan dan berkoordinasi secara intensif dengan pihak PT Gudang Garam sebagai pihak yang mendanai dan membangun Bandara Kediri.
Tujuannya, agar penyelesaian pembangunannya dapat dilakukan sesuai dengan target dan dapat segera dirasakan manfaatnya bagi masyarakat di Kediri dan sekitarnya.
"Hari ini saya keliling melihat Bandara Kediri dari udara dan saya melihat pekerjaan yang dilakukan sangat serius mulai dari penataan tata air, fasilitasnya, dan lain sebagainya. Untuk itu saya menyampaikan apresiasi kepada Gudang Garam, WIKA, dan Bupati Kediri dan pihak lainnya yang turut mendukung pembangunan bandara ini, " tutur Menhub.