Liputan6.com, Jakarta - Penyelidikan korupsi paling serius di Singapura sejak 1980-an telah menjerat seorang miliarder yang terkenal karena membawa ajang balapan Formula Satu ke Singapura.
Dikutip dari laman Time, Minggu (16/7/2023), ini adalah kontroversi kedua bagi taipan properti dan pengusaha perhotelan Ong Beng Seng (77). Ia mendapatkan surat perintah penangkapan sehubungan dengan penyelidikan yang melibatkan menteri transporasi S.Iswaran.
Lalu Siapakah Ong Beng Seng? Berapa Kekayaan Bersihnya?
Ong Beng Seng juga menjabat sebagai direktur pelaksana Hotel Properties Limited (HPL), dan dikenal membawa balapan Formula Satu pada 2008. Ia memiliki kekayaan sekitar 1 miliar dolar Singapura atau sekitar Rp 11,33 triliun (asumsi kurs Rp 11.334 dolar Singapura, berdasarkan indeks Bloomberg Billionaires.
Advertisement
Akan tetapi, berdasarkan data Forbes, Onng Beng Seng bersama sang istri Christina Ong mencatat kekayaan USD 1,75 miliar atau sekitar Rp 26,2 triliun (asumsi kurs 14.972 per dolar AS) pada September 2022. Pada 2022, Ong Beng Seng dan istri berada di posisi 24 dari 50 jajaran orang terkaya di Singapura.
Apa Keterlibatan Ong Beng Seng yang terjerat kasus tersebut?
Pengusaha Ong Beng Seng diminta keterangan oleh biro antikorupsi Singapura mengenai hubungannya dengan Iswaran, menurut keterbukaan informasi HPL.
Taipan tersebut membayar jaminan 100 ribu dolar Singapura, bekerja sama dengan penyelidikan dan akan melanjutkan tugasnya sebagai direktur pelaksana HPL, berdasarkan keterbukaan informasi.
Singapore GP Pte milik Ong dan agen pariwisata negara tersebut pada 2022 mendapatkan perpanjangan untuk menjadi tuan rumah balapan hingga 2028. Iswaran dipuji karena memainkan peran kunci dalam upaya kota tersebut menjadi tuan rumah grand prix.
Apa Saja Bisnis Ong Beng Seng?
Hotel Properties memiliki Four Seasons Hotel & Resorts di Maladewa, Seychelles dan Singapura. Hotel Properties juga mengembangkan kondominium mewah seperti Burlington Gate di Mayfair, London dan Nassim Jade di Singapura.
Tahun lalu, sebuah konsorsium yang dipimpin Ong dan Temasek Holdings Pte memenangkan penawaran untuk membeli aset properti. Pada 2003, Ong dan taipan Oei Hong Leong terlibat dalam perseteruan atas pabrik baja NatSteel Ltd.
Pada 1999, Ong bersama dengan Pangeran Saudi Alwaleed bin Talal dan lainnya membantu membiayai restrukturisasi Planet Hollywood International Inc. Jaringan tersebut operasikan sekitar 80 restoran bertema film yang dipromosikan dan sebagian dimiliki oleh Bruce Wills, Arnold Scwarzeneger, dan bintang lainnya.
Saham HPL Merosot
Dikutip dari Strait Times, saham Hotel Properties Limited (HPL) tergelincir 6 persen pada Jumat pagi, 14 Juli 2023 setelah perusahaan mengatakan ada pemberitahuan penangkapan direktur pelaksana Ong Beng Seng.
Saham HPL ditutup melemah 2,59 persen menjadi 3,76 dolar Singapura. Saham HPL dibuka turun 7 persen menjadi 3,6 dolar Singapura, dan sempat menguat ke 3,78 dolar Singapura.
Berdasarkan keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Singapura, HPL mengatakan, kalau Ong Beng Seng membantu CPIB dalam penyelidikannya sehubungan keterlibatan dengan Menteri Transportasi S.Iswaran. Tidak ada tuntutan yang diajukan terhadap Ong Beng Seng yang keluar dengan jaminan 100 ribu dolar Singapura.
Sementara itu, Perdana Menteri Lee Hsien Loong menyampaikan kalau Iswaran mengambil cuti sampai penyelidikan selesai. “Ini reaksi spontan atas pemberitahuan penangkapan Ong,” ujar seorang pialang saham seiring jatuhnya harga saham HPL.
Advertisement
Sekilas Terkait HPL
Sebagai direktur pelaksana, Ong Beng Seng bertanggung jawab atas semua aspek perencanaan strategis dan kegiatan pengembangan bisnis grup HPL. Ia juga memiliki kepemilikan saham sebesar 60,47 persen di HPL per Juni.
Adapun HPL memiliki bisnis inti terdiri dari portofolio 38 hotel dan resor di 15 negara antara lain Singapura, Malaysia, Thailand, Indonesia, Maldives, Seychelles, Vanuatu, Amerika Serikat, Bhutan, Tanzania, Afrika Selatan, Vietnam, Inggris, Italia dan Sri Lanka.
HPL memiliki bisnis di hotel di bawah merek perhotelan bergensi antara lain Four Seasons Hotels and Resorts, Como Hotels and Resorts, InterContinental Hotels, Six Senses Hotels and Resorts dan Marriott International.
Selain itu, grup ini juga mengelola portofolio hotel sendiri di bawah merek yakni Hard Rock Hotels dan Concorde Hotels & Resorts.
Di Singapura, pengembangan perumahan mewah meliputi Tomlinson Heights, Robertson Blue, Cuscaden Residences dan Four Seasons Park serta proyek melalui usaha patungan dengan CapitaLand-The Interlace and d’Leedon condominiums.
Grup ini juga memiliki properti komersial dan ritel seperti Forum the Shopping Mall dan Concorde Shopping Mall.
Di London, grup ini memiliki usaha patungan antara lain Burlington Gate, Holland Park Villas, Paddington Square, dan Bankside Yards.
HPL juga menjalankan gerai Hard Rock Café di sejumlah negara Asia Tenggara. Adapun HPL dibangun sebagai private limited company pada 1980, dan membeli hotel Hilton 72 juta dolar Singapura. Pada 1982, perusahaan ini tercatat di Bursa Efek Singapura.