Sukses

Jokowi Lantik Djan Faridz dan Gandi Sulistiyanto Jadi Watimpres, Siapa Lebih Kaya?

Presiden Joko Widodo atau Jokowi melantik dua anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) yaitu Djan Faridz dan Gandi Sulistiyanto.

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi melantik dua anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) di Istana Negara Jakarta, Senin (17/7/2023). Di antaranya, anggota Majelis Kehormatan PPP Djan Faridz dan Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh (LBBP) Republik Indonesia untuk Republik Korea Gandi Sulistiyanto.

Diketahui kedua Watimpres yang baru saja dilantik tersebut tercatat telah melaporkan harta kekayaannya kepada KPK dalam jabatan sebelumnya.

Berikut harta kekayaan Gandi Sulistiyanto dan Djan Faridz dikutip dari laman resmi e-LHKPN:

1. Gandi Sulistiyanto

Kekayaan yang dimiliki Gandi berjumlah Rp 270.640.036.797 (Rp 270 miliar). Untuk rinciannya, tercatat ia memiliki 8 unit tanah dan bangunan senilai Rp 100 miliar.

Diketahui tanah dan bangunan yang dimiliki Gandi tersebar di Jakarta Utara, Jakarta Barat, Jakarta Pusat dan Bogor. Dimana tanah dan bangunan itu merupakan hasil sendiri.

Uniknya, mantan Duta Besar LBBP RI untuk Korea ini tercatat tidak memiliki alat transportasi. Namun, ia memiliki harta bergerak lainnya senilai Rp 27,5 miliar, surat berharga Rp 84,6 miliar, kas dan setara kas Rp 7,4 miliar serta harta lainnya Rp 50,9 miliar.

Pria yang akrab disapa Sulis ini telah melaporkan harta pada 28 April 2022 saat dirinya masih menjabat sebagai Duta Besar RI untuk Korea Selatan.

2. Djan Faridz

Berdasarkan data di LKHPN, Djan memiliki harta kekayaan sebanyak Rp 91,1 miliar dan USD 79.122 juta pada 2014. Data tersebut dilaporkannya kepada KPK pada saat masih menjabat sebagai Menteri Perumahan Rakyat periode Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Pada saat itu , pria kelahiran Jakarta ini memiliki 66 bidang tanah dan bangunan yang totalnya mencapai Rp 85 miliar. Tanah dan bangunannya tersebar di Jakarta Pusat serta Jakarta Selatan, dan di Bogor. Kekayaan yang diperolehnya merupakan hasil sendiri dan warisan.

Kemudian, Djan juga melaporkan bahwa dirinya memiliki beberapa unit mobil senilai Rp 513 juta, yang terdiri dari mobil Daihatsu Rocky, Toyota Land Cruiser, Mercedes-Benz, Toyota Kijang Innova dan Nissan X-Trail.

Tak hanya itu saja, Djan juga memiliki aset bergerak lainnya yakni logam mulia Rp 200 juta, barang antik senilai Rp 500 juta dan benda lainnya Rp 255 juta. Maka totalnya Rp955 juta.

Selanjutnya, anggota Dewan Pertimbangan Presiden tersebut juga memiliki surat berharga senilai Rp 789 juta, giro dan setara kas Rp 3,7 miliar

2 dari 4 halaman

Jokowi Lantik Djan Faridz dan Gandi Sulistiyanto Jadi Anggota Dewan Pertimbangan Presiden

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Djan Faridz dan Gandi Sulistiyanto untuk menduduki jabatan Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Istana Negara, Senin (17/7/2023).

"Demi Allah saya bersumpah, bahwa saya akan setia kepada Undang-Undang Dasar Negara Republik Tahun 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan," kata Djan Faridz dan Gandi Sulistiyanto berbarengan dalam pelantikan tersebut.

Djan Faridz pernah menjabat Menteri Perumahan Rakyat menggantikan koleganya di PPP Suharso Monoarfa pada pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Sedangkan Gandi Sulistiyanto sebelumnya menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Korea Selatan melalui proses seleksi dari penunjukkan yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo.

Gandi Sulistiyanto yang akrab disapa Sulis sudah menjalani sejumlah tes di DPR untuk menjadi duta besar sejak awal 2021.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi resmi melantik Budi Arie Setiadi sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo). Terhitung hari ini, Budi secara resmi telah menggantikan posisi Johnny G. Plate yang tersandung kasus korupsi BTS Kominfo. 

3 dari 4 halaman

Jokowi Resmi Lantik Budi Arie Jadi Menkominfo Gantikan Johnny G Plate

Presiden Joko Widodo atau Jokowi resmi melantik Budi Arie Setiadi sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo). Terhitung hari ini, Budi secara resmi telah menggantikan posisi Johnny G. Plate yang tersandung kasus korupsi BTS Kominfo.

Pelantikan Budi Arie sebagai Menkominfo dilakukan bersama dengan pelantikan sejumlah Wakil Menteri kabinet baru. Mereka yakni mantan wartawan Nazer Patria sebagai Wamenkominfo, Pahala Mansury sebagai Wamenlu, Rosan Roeslani sebagai Wamen BUMN, Paiman Raharjo sebagai Wamendes dan Saiful Rahmat Dasuki sebagai Wamenag.

Dalam acara pelantikan di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (17/7/2023), Jokowi memimpin pembacaan sumpah jabatan yang diikuti sejumlah pejabat yang dilantik.

"Demi tuhan saya bersumpah bahwa saya akan setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi dharma bakti saya kepada bangsa dan negara," ucap Budi saat membacakan sumpah jabatan di Istana Negara Jakarta, Senin (17/7/2023).

4 dari 4 halaman

Profil Budi Arie Setiadi

Mengutip rekam jejaknya, sebelum ditunjuk sebagai Menkominfo, Budi sendiri dikenal sebagai Kooordinator Nasional Relawan PROJO (Pro Jokowi) pada 2013 hingga 2014. Lalu dari 2014 hingga saat ini, ia merupakan Ketua Umum DPP PROJO.

Sejak kuliah, Budi Arie memang dikenal sebagai sosok yang aktif berorganisasi. Mengutip informasi dari situs Kemendes, Budi yang menempuh pendidikan di jurusan Ilmu Komunikasi UI ini telah bergabung dengan beberapa organisasi kemahasiswaan.

Ia pernah menjadi Ketua Forum Studi Mahasiswa UI pada 1992, lalu menjadi Ketua Badan Perwakilan Mahasiswa FISIP UI di 1994. Budi juga diketahui aktif di organisasi pers mahasiswa dengan menjadi Redaksi Pelaksana Suara Mahasiswa UI pada 1993.

Pada 1994, ia juga pernah menjadi Presidium Senat Mahasiswa UI. Usai mendapat gelar S1 pada 1996, dia menyelesaikan studi paska sarjana di Managemen Pembangunan Sosial UI dan lulus tahun 2006.

Saat ini, Budi Arie Setiadi juga terpilih menjadi ketua ILUNI FISIP UI periode 2022-2025. Budi juga diketahui pernah menjadi wartawan dan redaksi mingguan Kontan mulai tahun 1996 hingga 2001

Pria kelahiran 20 April 1969 ini pun sempat menjadi pendiri harian Bergerak pada 1998. Tidak hanya itu, ia pernah menjadi sebagai Direktur Utama sejumlah perusahaan.

Dalam karir politiknya, Budi diketahui pernah menjabat sebagai Wakil Ketua PDI Perjuangan DKI Jakarta dan Ketua Balitbang PDI Perjuangan DKI Jakarta.

  

Video Terkini