Sukses

Erick Thohir Ingin Pengusaha Milenial Jadi Penggerak Ekonomi Global

Menteri Badan Usaha Milik Negara, Erick Thohir, mendorong para pelaku usaha muda Palembang untuk menjadi penggerak ekonomi global.

 

Liputan6.com, Jakarta Menteri Badan Usaha Milik Negara, Erick Thohir, mendorong para pelaku usaha muda Palembang untuk menjadi penggerak ekonomi global.

Dengan kreatifitas yang dimiliki oleh para pelaku usaha muda, Erick Thohir percaya bahwa produk UMKM yang dihasilkan dapat bersaing di pasar global.

Erick melalui Staf Khususnya, Arya Sinulingga, menyatakan bahwa BUMN sangat siap untuk memfasilitasi para pelaku usaha muda untuk dapat meningkatkan kualitas dari produk yang dihasilkan agar tembus pasar global.

“BUMN tentunya mempunyai program-program dan juga fasilitas yang siap untuk mensupport para pelaku usaha UMKM. Contohnya kita punya Rumah BUMN, disitu teman-teman entrepreneur millennial bisa memanfaatkannya sebagai tempat untuk melakukan pelatihan-pelatihan. Selain itu, saat ini kita sedang merancang vending machine yang akan tersedia di kantor-kantor BUMN dan produk yang dijual adalah produk UMKM,” jelas Arya ditulis Selasa (18/7/2023).

Arya juga menambahkan bahwa Palembang sebagai kota wisata dan terkenal dengan makanan olahan ikannya yaitu pempek, Rumah BUMN Sumatera Selatan yang merupakan binaan PUSRI dapat dijadikan tempat sentral oleh-oleh. Dengan ini Rumah BUMN dapat membantu meningkatkan perekonomian para pelaku UMKM.

Selain itu dalam diskusi bersama Entrepreneur Millennial Palembang Arya juga menyebutkan bahwa para pelaku UMKM harus saling proaktif dalam meningkatkan kapasitas diri dan entitas bisnis.

Sesi diskusi bersama Entrepreneur Millennial Palembang kali ini diikuti oleh 70 pelaku usaha muda yang merupakan binaan dari PUSRI, BNI, Mandiri, dan BNI.

Harapan kedepannya agar para entrepreneur milenial dapat terus meningkatkan kualitas ide dan inovasi produk sehingga dapat menembus pasar internasional dan berperan besar terhadap pertumbuhan perekonomian nasional.

2 dari 3 halaman

Antisipasi Gejolak Ekonomi Global, UMKM Harus Naik Kelas

Berbagai negara di dunia tengah dibikin was-was terhadap gejolak ekonomi global. Berbagai cara tengah dilakukan demi meningkatkan daya tahan ekonomi domestik masing-masing negara, tak terkecuali Indonesia.

Salah satu langkah yang tengah dilakukan pemerintah yaitu dengan meningkatkan nilai tambah dan kualitas UMKM. Seperti diketahui, UMKM menjadi salah satu penggerak ekonomi nasional.

Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) Maret 2021, jumlah UMKM di Tanah Air telah mencapai 64,2 juta, dengan jumlah kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) 61,07% atau senilai Rp 8.573,89 triliun.

Sebagai upaya mendukung pemerintah membuat UMKM naik kelas, PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) menggelar Kelas Bisnis UMKM 2023 yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dan pengetahuan pelaku UMKM.

Kelas Bisnis UMKM 2023 merupakan inisiatif Jamkrindo dalam memberikan pembinaan dan pelatihan kepada UMKM guna mengembangkan potensi bisnis mereka.

Bertajuk 'UMKM Cerdas, Ekonomi Meningkat', kegiatan ini menjadi bentuk nyata peran Jamkrindo dalam memberikan dukungan kepada UMKM sebagai motor penggerak perekonomian nasional.

"Ini merupakan salah satu kegiatan pembinaan PT Jamkrindo kepada para UMKM. Dimana kita tahu bahwa UMKM mempunyai peran penting dalam menentukan kondisi perekonomian di Indonesia," ucap Wakil Kepala Divisi Hubungan Kelembagaan II Jamkrindo, Anggit Murdiwibowo, Senin (3/7/2023).

3 dari 3 halaman

Tantangan

Anggit menjelaskan, peningkatan kompetensi pelaku UMKM sangat dibutuhkan dalam menghadapi tantangan bisnis yang semakin kompleks.

"Kelas Bisnis UMKM 2023 ini adalah wujud nyata dari peran Jamkrindo dalam membantu UMKM meningkatkan kualitas usaha mereka melalui peningkatan pengetahuan dan keterampilan," ujarnya.

Kelas Bisnis UMKM 2023 memberikan pelatihan yang komprehensif kepada para peserta selama beberapa minggu ke depan. Pelatihan tersebut meliputi berbagai aspek bisnis seperti kewirausahaan, keuangan, pemasaran, legalitas usaha, pengelolaan sumber daya manusia, dan manajemen operasional. Selain itu, para peserta juga akan didampingi oleh para profesional yang memiliki pengalaman luas di bidangnya.

"Selain materi yang diberikan kami juga telah menyiapkan para pendamping profesional yang mampu membantu para peserta semuanya untuk mencapai target kebutuhan masing-masing selama tiga bulan kedepan," terang Anggit.