Liputan6.com, Jakarta Singapura telah menggeser Jepang sebagai negara dengan paspor terkuat di dunia.Â
Indeks Paspor Henley menunjukkan bahwa paspor Singapura memungkinkan pemegangnya mengunjungi 192 negara bebas visa, dari 227Â destinasi di dunia.
Baca Juga
Pemeringkatan paspor global untuk tahun 2023 dilakukan berdasarkan data yang diberikan oleh Otoritas Transportasi Udara Internasional, atau IATA, yang memeringkat paspor dunia berdasarkan jumlah tujuan yang dapat diakses pemegangnya tanpa visa sebelumnya.
Advertisement
"Tren umum dalam sejarah peringkat 18 tahun adalah kebebasan perjalanan yang lebih besar," kata Henley and Partners dalam pernyataan siaran pers, dikutip dari CNBC International, Rabu (19/7/2023).
Jerman, Italia, dan Spanyol berada di urutan kedua dan ketiga, dengan warganya dapat mengunjungi 190Â negara dengan bebas visa.
Jepang, yang menduduki puncak daftar paspor terkuat tahun lalu, kemudian merosot ke urutan ketiga, dengan paspornya yang memungkinkan akses bebas visa ke 189 negara, turun dari 193 pada tahun 2022.
Paspor lain yang berada di posisi serupa, peringkat ketiga dengan Jepang adalah Austria, Finlandia, Prancis, Luksemburg, Korea Selatan dan Swedia.
Inggris melompat dua tempat untuk berada di urutan keempat, setelah mengalami penurunan selama enam tahun.
Berikut adalah daftar paspor terkuat di dunia, menurut Indeks Paspor Henley and Partners :
- Singapura : 192 negara
- Jerman : 190Â negara
- Italia : 190Â negara
- Spanyol : 190Â negara
- Austria : 189Â negara
- Finlandia : 189Â negara
- Prancis : 189Â negara
- Jepang : 189Â negara
- Luksemburg : 189Â negara
- Korea Selatan : 189Â negara
- Swedia : 189Â negara.
Â
Singapura Sempat Turun Peringkat
Paspor Singapura sempat menempati posisi pertama pada tahun 2021 dengan akses ke 194 negara, tetapi negara itu turun ke posisi kedua tahun lalu.
Dalam 10 tahun terakhir, Singapura telah meningkatkan skornya sebesar 25, mendorong negara itu naik lima peringkat untuk menempati posisi teratas paspor terkuat di dunia, tambah Henley and Partners.
Sebaliknya, dari 10 negara teratas, AS mengalami peningkatan terkecil dalam skor indeksnya selama dekade terakhir, menurut konsultan migrasi investasi.
AS sekarang menempati urutan kedelapan dalam indeks paspor.
"Ceritanya sederhana - dengan sedikit banyak diam, AS telah tertinggal," kata rekan teknologi perkotaan di Cornell Tech's Jacobs Institute, Greg Lindsay.
Dia mengungkapkan bahwa negara tersebut telah terus diambil alih oleh Korea Selatan, Jepang dan Singapura dalam peringkat paspor terkuat di dunia.
Advertisement
Kebebasan Finansial
"Peringkat Amerika yang terus menurun - dan kemungkinan untuk merebut kembali posisi tertinggi dalam waktu dekat - adalah peringatan bagi tetangganya Kanada dan seluruh Anglosphere juga," ujar Lindsay dalam pernyataan terpisah yang dirilis bersamaan dengan indeks tersebut.
Lebih dari sekadar dokumen perjalanan, Henley and Partners mengatakan bahwa paspor yang kuat memberikan kebebasan finansial yang signifikan dalam hal investasi internasional dan peluang bisnis.
"Konektivitas dan akses global telah menjadi fitur yang sangat diperlukan dalam penciptaan dan pelestarian kekayaan, dan nilainya hanya akan tumbuh seiring meningkatnya volatilitas geopolitik dan ketidakstabilan regional," kata laporan Henley and Partners.