Liputan6.com, Jakarta Kebijakan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi bertujuan untuk memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat. Salah satunya adalah BBM subsidi yang diperuntukkan untuk transportasi laut, dalam mendukung konektivitas dan mobilitas masyarakat.
Hal ini disampaikan dalam Rapat Koordinasi Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) bersama PELNI saat membahas evaluasi konsumsi Jenis BBM Tertentu (JBT) minyak solar PT PELNI (Persero) pada semester I tahun 2023.
Baca Juga
"Upaya kita untuk mengevaluasi dan memperbaiki program penyaluran BBM subsidi yang ditujukan untuk mendukung operasional kapal-kapal PELNI. Program penyaluran BBM subsidi kepada kapal-kapal PELNI memiliki peran strategis dalam memastikan konektivitas dan mobilitas di wilayah kepulauan Indonesia yang luas dan kompleks," kata Kepala BPH Migas Erika Retnowati di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (22/7/23).
Advertisement
Menurutnya, sektor transportasi laut merupakan salah satu sektor yang sangat strategis di negara ini, dikarenakan letak geografis yang terdiri dari kepulauan dan daerah-daerah terpencil.
"Untuk itu, dengan diperbolehkannya sektor-sektor strategis seperti transportasi laut menggunakan BBM bersubsidi, tentunya sangat diharapkan dapat dikelola dengan cerdas dan bijaksana," tegasnya.
Erika berharap PELNI memiliki rencana strategis terkait sistem pengelolaan penggunaan JBT yang efektif dan efisien, sekaligus dengan sistem pengawasan secara internal, sehingga dapat membantu tugas Pemerintah dalam melakukan pengawasan terhadap ketepatan penyaluran dan penggunaannya Jenis BBM Tertentu.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT PELNI (Persero) Tri Andayani menyampaikan apresiasi kepada BPH Migas atas kerja sama dan sinergi yang terjalin dengan baik selama ini. "Kami berharap koordinasi kita semua ini akan semakin kuat dan harmonis dengan adanya kegiatan rapat koordinasi yang dilaksanakan secara periodik di setiap tahunnya," pungkasnya.
Angkut Pemudik Lebaran 2023, Pelni Siapkan 6 Kapal Penumpang
PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) Kupang menyiapkan enam armada kapal penumpang untuk melayani masyarakat di Nusa Tenggara Timur selama libur Idul Fitri 1444 Hijriah.
"Jumlah kapal penumpang yang kami siapkan totalnya ada enam, dan semuanya beroperasi dengan baik dan siap melayani arus mudik di wilayah NTT,” kata Kepala Cabang Pelni Kupang Harianto Sembiring dikutip dari Antara.
Enam+02:33VIDEO: Emak-emak Rela Mengais Sisa Daging KurbanIa mengatakan bahwa enam kapal itu adalah kapal-kapal yang selama ini melayani penumpang kapal Pelni di wilayah NTT .
Enam kapal penumpang itu adalah KM Umsini, KM Awu, KM Bukit Siguntang, KM Wilis, serta KM Sirimau dan KM Lambelu yang selama ini sudah melayani penumpang di NTT.
Sampai sejauh ini ujar Harianto arus mudik di NTT khususnya melalui Pelabuhan Tenau Kupang belum terlihat meningkat secara signifikan beberapa hari terakhir dengan beberapa rute pelayaran Pelni.
Dia mengatakan terakhir pada Kamis (13/4) pukul 01.00 WITA terdapat 500 pemudik yang pulang ke kampung halaman menggunakan KM Sirimau.
“Padahal kapasitas kapal mencapai 2.000 orang,” ujar dia.
Tetapi lanjut dia, selama ini jika dilihat dari jumlah pemudik dan tujuannya, rute Makassar justru lebih banyak dibandingkan dengan rute pelayaran di wilayah NTT.
“Hal ini karena banyak orang Bugis atau Makassar yang berdomisili di Kupang khususnya,” tambah dia,
Advertisement
Kapal Perintis
Selain enam kapal penumpang, Pelni juga menyiapkan enam kapal Perintis yang berlayar dan singgah di pelabuhan-pelabuhan kecil di pulau-pulau terpencil di wilayah NTT hingga ke Maluku.
Enam kapal perintis itu juga tambah dia tidak terlalu diminati oleh masyarakat, hanya saja lebih banyak membawa komoditas ke pulau-pulau yang dituju.
Enam kapal perintis itu adalah Sabuk Nusantara 67, Sabuk Nusantara 87, Sabuk Nusantara 28, Sabuk Nusantara 108, Sabuk Nusantara 90, dan Sabuk Nusantara 104.
Terkait apakah ada kapal yang dok atau dalam perawatan kata dia semuanya sudah siap. Beberapa waktu lalu juga ujar dia ada yang sudah dok dan dipersiapkan untuk angkutan mudik.