Sukses

Bocoran Erick Thohir: Transaksi Pertamina Kelola Blok Masela Disepakati Pekan Depan

Menteri BUMN Erick Thohir memberikan bocoran terbaru soal pengelolaan Blok Masela oleh PT Pertamina (Persero).

Liputan6.com, Jakarta Menteri BUMN Erick Thohir memberikan bocoran terbaru soal pengelolaan Blok Masela oleh PT Pertamina (Persero). Kabarnya, perusahaan energi pelat merah itu akan menandatangani perjanjian jual beli Blok Masela pada pekan depan.

Diketahui, selangkah lagi, Pertamina akan mengambil porsi hak partisipasi atau participating interest (PI) dari Shell di Blok Masela. Proses pengalihan hak partisipasi sebsar 35 persen ini akan ditandai dengan penandatanganan sales purchase agreement (SPA).

"Mudah-mudahan (penandatanganan SPA pekan depan), kita tunggu. Jadi ya kita tunggu, kalau memang terjadi itu bagian dari aksi korporasi yang memang kita harapkan ada keberlanjutannya di Pertamina," ujarnya saat ditemui di Kementerian BUMN, ditulis Minggu (22/7/2023).

Informasi, pemerintah memang menargetkan proses transaksi bisa diselesaikan dalam waktu dekat. Artinya, Pertamina melalui Pertamina Hulu Energi bisa segera menggarap lapangan dengan potensi cadangan gas bumi jumbo tersebut.

Erick menerangkan upaya pencaplokan PI di Blok Masela bakal menguatkan portofolio Pertamina di sektor hulu migas. Harapannya bisa sekaligus meningkatkan produksi migas nasional dengan membidik sumur-sumur baru.

"Artinya apa? Jika kita lakukan aksi korporasi untuk (sektor) hulu tidak lain untuk mengembangkan sumur baru atau sumur tua yang harus dieksplorasi lagi. Salah satunya juga pengembangan daripada usaha, termasuk investasi di Masela. Nah itu kita coba konsolidasi aset-aset bagus," tuturnya.

Kendati mendekati kesepakatan pengalihan hak partisipasi, Ketua Umum PSSI itu enggan berbicara banyak soal harga yang disepakati Pertamina dan Shell.

"Udah (sepakat soal harga), tapi jangan dibuka dulu. Nantinya tahunya berubah," kata Erick Thohir.

 

2 dari 3 halaman

Komitmen Pertamina

Diberitakan sebelumnya, update mengenai proses penandatanganan SPA juga dikonfirmasi oleh Pertamina. VP Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menyampaikan kepastian bahwa Pertamina segera menggantikan Shell di Blok Masela.

Penandatanganan Sales Purchase Agreement (SPA) atau Perjanjian Jual Beli terkait hak partisipasi Blok Masela dilakukan pekan depan.

"Masela rencananya minggu depan juga. (Teken SPA) Iya direncanakan," katanya beberapa waktu lalu.

Bakal Bermanfaat

Pertamina digadang-gadang akan masuk menggantikan Shell mengelola Blok Masela. Bila rencana ini berhasila dinilai dapat bermanfaat bagi pengembangan wilayah Indonesia bagian timur, termasuk penyerapan tenaga lokal.

Direktur Eksekutif Center for Energy Policy M Kholid Syeirazi terkait rencana penandatanganan Sales Purchase Agreement (SPA) atau perjanjian jual beli terkait hak partisipasi Blok Masela menyatakan keuntungannya mungkin di midstream.

"Pada BOD meeting, Pertamina pasti akan membahas mengenai penyerapan tenaga lokal," kata Kholid melansir Antara di Jakarta, Sabtu (22/7/2023).

Pembahasan mengenai tenaga kerja memang sangat dimungkinkan. Sebab dikatakan dengan participating interest sebesar 35 persen, Pertamina berpeluang besar mengisi salah satu komposisi dewan direksi.

Dengan demikian, menurut dia, dalam BOD meeting tersebut Pertamina bisa mengusulkan pembahasan mengenai penggunaan tenaga kerja lokal.

"Dengan ikutnya Pertamina dalam BOD meeting, bisa mewarnai proses bisnis. Misal untuk lebih melibatkan partisipasi masyarakat lokal. Kalau asing, kan porsi lebih rendah. Kalau sudah 35 persen pasti ikut BOD meeting, salah satu komposisi di direksi itu pasti," kata dia lagi.

 

3 dari 3 halaman

Bukti Negara Hadir

Kholid menambahkan, masuknya Pertamina menjadi bukti negara hadir untuk menjamin ketahanan energi nasional, meskipun tidak berperan sebagai operator, namun tetap bisa memberi masukan pada level direksi. "Dan saya kira, tetap akan menambah cadangan gas Pertamina," ujarnya melalui sambungan telepon.

Sementara dari sisi operasional, Kholid tetap berharap agar Inpex sebagai pemegang hak 65 persen, bisa menjalankan dengan baik, apalagi untuk laut dalam seperti Masela, tantangan bagi Inpex adalah sisi teknologi. Sedangkan Pertamina, dengan komposisi 35 persen maka yang hal paling mungkin masuk pada skema pembagian keuntungan (profit sharing).

"Jadi nanti kelangsungan Blok Masela ini harus dipastikan jalan. Inpex dipastikan bisa mengelola laut dalam blok lepas pantai itu, tapi pengembangan LNG-nya di darat. Itu kan harus dihitung aspek komersialnya, Tetapi apa pun, pada Blok Masela ini Pertamina memang harus siap," katanya menegaskan.