Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan investasi global telah mengubah prediksi produk domestik bruto (PDB) atau pertumbuhan ekonomi China hampir setiap bulan sepanjang 2023. Bahkan JPMorgan membuat enam kali penyesuaian pertumbuhan ekonomi China sejak Januari 2023.
Hal itu berdasarkan analisis CNBC International dari catatan perusahaan. Namun, JPMorgan tidak segera menanggapi permintaan komentar yang dikutip dari CNBC, Senin (24/7/2023).
Baca Juga
Bank investasi AS baru-baru ini memangkas perkiraan PDB China pada Juli menjadi 5 persen, turun dari sebelumnya 5,5 persen. Hal ini terjadi bersamaan dengan pemangkasan bulan ini oleh Citi dan Morgan Stanley menjadi 5 persen.
Advertisement
Rata-rata prediksi di antara enam perusahaan yang dianalisis oleh CNBC sekarang mencapai 5,1 persen, mendekati target sekitar 5 persen yang diumumkan Pemerintah China pada Maret.
Perkiraan terbaru Citi menandai perubahan keempat perusahaan pada 2023. Morgan Stanley hanya sesuaikan ramalannya satu kali sejak ditetapkan pada Januari.
Selama periode sama, Nomura ubah prediksi pertumbuhan ekonomi China empat kali. Sedangkan UBS menyesuaikannya tiga kali dan Goldman Sachs mengubah ramalannya dua kali.
Bank investasi sebagian besar merevisi prediksi lebih tinggi awal tahun ini setelah rebound awal di China, usai tiga tahun pengendalian COVID-19 yang ketat.
Revisi Kuartal ke Kuartal
Pemangkasan terbaru terjadi karena data ekonomi baru-baru ini menunjukkan pertumbuhan lebih lambat dari yang diharapkan, dan pihak berwenang menunjukkan sedikit kecenderungan untuk memulai stimulus skala besar.
Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal II 2023 naik 6,3 persen dari tahun lalu, meleset dari pertumbuhan 7,3 persen yang diprediksi oleh analis yang disurvei Reuters.
Kekecewaan pertumbuhan PDB kuartal II, bagaimana pun adalah karena revisi pertumbuhan kuartal II China 2022, menurut Rhodium Group’s Logan Wright dan tim.
Angka pertumbuhan yang dihasilkan rendah membantu Beijing mendukung ekonomi, kata analis dalam laporan 17 Juli 2023.
“Pahami apa yang Anda lihat dalam data PDB tahun ini. Ini adalah narasi yang dibuat secara artifisial untuk berbagai audiens, bukan laporan tentang kinerja ekonomi China,”
Cari Alternatif untuk Ukur Pertumbuhan Ekonomi
Biro Statistik Nasional tidak segera menanggapi permintaan komentar dari CNBC. Alih-alih merilis banyak data, biro mengungkapkan PDB triwulanan segera setelah akhir periode dan kemudian keluarkan revisi.
Biro statistic juga telah mengeluarkan pernyataan publik tentang memberi sanksi pemerintah daerah karena memalsukan data. Keakuratan data resmi di China telah lama dipertanyakan.
Pada Jumat pekan lalu, Goldman Sachs mencatat revisi musiman, tetapi pertahankan perkiraan 5,4 persen untuk pertumbuhan ekonomi China.
"Menurut kami kejutan tersebut tidak konsisten atau cukup besar bagi kami untuk melakukan penyesuaian besar terhadap perkiraan pertumbuhan China kami tahun ini,”
Di sisi lain, data tidak resmi peneliti telah mencari alternatif untuk mengukur pertumbuhan. Salah satu organisasi adalah China Beige Book yang berbasis di Amerika Serikat klaim secara teratur survey bisnis di China untuk mengeluarkan laporan tentang lingkungan ekonomi.
"Awal tahun ini, data perusahaan menunjukkan tidak ada gelombang pengeluaran atau pemulihan yang bombastis,” ujar Direktur Pelaksana China Beige Book, Shezad Qazi.
"Prediksi wall street tentang pertumbuhan blockbuster di China pertama-tama didasarkan pada hype, dan kemudian diperas oleh angka PDB China yang meningkat hingga awal 2023,”
Qazi bersaksi pada bulan ini di sidang Komite Pemilihan DPR AS tentang Partai Komunis China.
Advertisement
Prediksi IMF dan Bank Dunia
Di sisi lain, riset bank investasi sering dikenal sebagai “sisi jual” karena dimaksudkan untuk memberi tahu pembeli tentang produk keuangan dan saham perusahaan.
Dalam kasus China, Qazi menunjukkan bank investasi tidak hanya diberi insentif untuk menjual cerita booming China, tetapi karena kepentingan bisnis di China, mereka juga tidak mau mempublikasikan pandangan apa pun yang dapat dianggap kritis terhadap ekonomi China.
Prediksi Lembaga
Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF) juga mengeluarkan prediksi ekonomi regular untuk China dan negara lain. Namun, jadwal rilis berarti prediksi mungkin tidak sepenuhnya sesuai dengan situasi ekonomi saat ini.
Pada Juni, Bank Dunia menaikkan prediksi pertumbuhan China pada 2023 menjadi 5,6 persen naik dari 4,3 persen sebelumnya.
Sementara itu, Dana Moneter Internasional pada April menaikkan perkiraan PDB China menjadi 5,2 persen, naik dari 4,4 persen sebelumnya. Bulan ini, juru bicara IMF mencatat pertumbuhan melambat di China, dan mengatakan “perkiraan terbaru” akan tercermin dalam Outlook Ekonomi Dunia IMF berikutnya.
Pejabat China dalam beberapa minggu terakhir menekankan kalau berada di jalur tepat untuk mencapai target pertumbuhan tahunan sekitar 5 persen.
Di antara enam perusahaan investasi yang dilihat CNBC, perkiraan PDB China tertinggi sepanjang 2023 adalah 6,4 persen dari JPMorgan. Hal ini terjadi saat bank investasi menyesuaikan untuk kedua kalinya pada April saja.
Secara keseluruhan, kisaran perusahaan telah mencapai 1,4 persentase, paling besar dari yang ada dalam analisis CNBC.
Melampaui 2023
Meskipun bisnis dan investor telah menyatakan ketidakpastian tentang lintasan ekonomi jangka pendek China, analis prediksi pertumbuhan ekonomi terbesar kedua di dunia itu masih akan meningkat dalam jangka panjang.
“Secara keseluruhan, ada kasus yang muncul untuk pemulihan siklus ekonomi China pada awal 2024, bahkan tanpa dukungan kebijakan yang berarti pada paruh kedua 2023,” ujar analis Rhodium.
Mereka mengatakan, dalam empat kuartal, pemulihan konsumsi rumah tangga yang stabil akan membantu meningkatkan lapangan kerja sektor jasa, sementara inventaris industri akan membutuhkan pengisian ulang.
Advertisement