Liputan6.com, Jakarta Dinasti Mercedes Formula 1 mungkin sedang berputar rodanya. Tim tersebut berada jauh di posisi kedua dalam klasemen konstruktor, tetapi CEO dan Pimpinan Tim Mercedes F1, Toto Wolff justru meningkat hartanya hingga 60 persen di 2023 ini.
Forbes memperkirakan kekayaan Wolff menyentuh USD 1,6 miliar atau sekitar Rp 24 triliun, naik dari angka sebelumnya USD 1 miliar pada Maret 2023. Peningkatan itu terjadi karena Mercedes F1, tim paling berharga kedua di grid, kini bernilai sekitar USD 3,8 miliar.
Baca Juga
Ketika Forbes terakhir menilai tim F1, dua tahun setelah Liberty Media membeli seri tersebut pada 2017 seharga USD 4,7 miliar dalam bentuk tunai dan saham, Mercedes dihargai lebih dari USD 1 miliar.
Advertisement
Banyak yang telah berubah selama Liberty Media menguasai. Nilai rata-rata sepuluh tim F1 telah mencapai USD 1,88 miliar, naik 276 persen dari 2019.
Ferrari unggul tipis dari Mercedes untuk posisi teratas dengan USD 3,9 miliar. Tim Williams memiliki penilaian terendah dengan USD 725 juta.
Kemudian popularitas olahraga ini melonjak, terutama di AS, berkat debut serial dokumenter Drive To Survive Netflix pada 2019, yang memikat penonton yang haus akan konten selama pandemi Covid-19.
F1 juga akan memperkenalkan acara ketiganya pada bulan November di Amerika Serikat, yakni Grand Prix Las Vegas yang sangat dinantikan masyarakat dunuia.
Namun, faktor yang paling transformatif adalah pembatasan pengeluaran yang diterapkan oleh Formula 1 dan badan pengatur balap, FIA.
Bisnis Tim
Di bawah aturan batas biaya, tim membelanjakan USD 135 juta untuk peralatan, teknik, dan staf pada 2023. Regulasi tersebut telah memaksa tim beranggaran besar seperti Mercedes, Ferrari, dan Red Bull, yang biasanya mengeluarkan ratusan juta dolar untuk mengejar kesuksesan, menjadi lebih efisien dan tegas dalam pembelanjaan mereka.
Di sisi lain, produk pakaian F1 Mercedes membuat bisnis mereka sangat menguntungkan. Forbes memproyeksikan mereka berada di jalur untuk bisa membukukan pendapatan sebesar USD 700 juta, dengan pendapatan operasional sebesar USD 192 juta pada 2023.
"Bisnis kami cukup dapat diprediksi denga melihat aliran pendapatan," kata Wolff kepada Forbes pada bulan Mei.
“Ini adalah proposisi nilai yang sangat bagus, dan saya umumnya percaya bahwa olahraga konten non-skrip tahan terhadap krisis, dan jika kami melakukan pekerjaan yang baik dalam mempromosikannya dan memberikan pertunjukan yang bagus, yang kami rancang bersama dengan Liberty, kami akan terus melampaui industri lain.”
Advertisement
Tentang Wolff
Wolff, seorang pengusaha kelahiran Austria, telah terobsesi dengan olahraga motor sejak usia muda. Dia mencoba balapan dua kali sebelum akhirnya menyerah — sebagian karena dia terlalu tinggi dengan tinggi 6 kaki 5 inci.
Setelah menjalankan beberapa bisnis investasi yang sukses dan mengelola pembalap junior, Wolff bergabung dengan Williams Racing pada 2009 sebagai investor kemudian sebagai direktur eksekutif.
Dia melompat ke Mercedes pada 2013, membeli 30 persen saham asli dengan harga sekitar USD 50 juta. Di bawah Wolff, Mercedes telah mengoleksi delapan kejuaraan konstruktor, tujuh gelar pembalap dan 115 kemenangan Grand Prix yang pantas untuk Champagne.
Namun, kesuksesan finansial hampir tidak cukup bagi Wolff, yang terus menegaskan kembali keinginannya untuk naik podium versus menjadi kaya. “Saya akan menyerahkan setiap sen keuntungan untuk menang,” katanya dengan jelas.