Sukses

Dicolek Erick Thohir soal Kelangkaan LPG 3 Kg, Dirut Pertamina: Stok Aman

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menyampaikan bahwa khusus LPG Subsidi 3 Kg saat ini memang mengalami peningkatan konsumsi. Namun Pertamina terus berkomitmen untuk menjaga pasokan agar tetap aman.

 

Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina (Persero) berkomitmen dalam menjaga pasokan energi hingga ke rumah tangga, salah satunya melalui jaminan pasokan LPG. Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menyampaikan bahwa khusus LPG Subsidi 3 Kg saat ini memang mengalami peningkatan konsumsi. Namun Pertamina terus berkomitmen untuk menjaga pasokan agar tetap aman.

Sebelumnya, Nicke Widyawati mengaku telah dihubungi Menteri BUMN, Erick Thohir soal kelangkaan LPG 3 kg alias gas melon di beberapa daerah.

“Bulan Juli ini memang ada peningkatan konsumsi sebesar 2 persen sebagai dampak dari adanya libur panjang beberapa waktu lalu. Kita sedang melakukan recovery dari penyediaan distribusinya untuk mempercepat. Namun demikian ketersediaan LPG 3 Kg ini terus dipastikan aman dan mudah-mudahan dalam satu minggu ke depan bisa berangsur normal,” ungkap Nicke, Selasa (25/7/2023).

Stok LPG

Demi menjaga stok LPG, Nicke menjelaskan bahwa Pertamina melalui Subholding Commercial & Trading yaitu PT Pertamina Patra Niaga melakukan pemantauan penyaluran LPG dan turut bekerja sama dengan Pemerintah Daerah untuk memastikan ketersediaan pasokan serta penyaluran LPG 3 Kg bersubsidi tepat sasaran. 

“Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan operasi pasar. Kita bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk mengidentifikasi di mana lokasi-lokasi yang harus kita buka operasi pasar. Upaya itu agar pengelolaan stok LPG efektif langsung ke masyarakat,” ungkap Nicke.

Nicke menambahkan, menurut data pemerintah ada sekitar 60 juta rumah tangga yang berhak menerima subsidi dari total sebanyak 88 juta rumah tangga atau sekitar 68 persennya.

“Namun hari ini jika melihat data, berapa persen penjualan LPG subsidi terhadap total LPG  angkanya ternyata tinggi, mencapai 96 persen, jadi kita bisa melihat ada yang tidak tepat subsidinya. Oleh karena itu kita juga bekerja sama dengan aparat penegak hukum untuk pengecekan memastikan distribusi tepat sasaran,” ungkap Nicke.

 

 

2 dari 4 halaman

Tata Kelola Distribusi LPG 3 Kg

Saat ini, untuk memperbaiki tata kelola distribusinya, Nicke mengatakan Pertamina tengah melakukan pendaftaran atau registrasi melalui KTP dan NIK supaya bisa dijadikan dasar menjadi data yang bisa dipertanggungjawabkan kepada pemerintah. Nicke juga mengimbau agar masyarakat menggunakan LPG sesuai peruntukannya, di mana LPG 3 Kg merupakan produk subsidi yang ditujukan khusus masyarakat yang kurang mampu.

“Kami mengimbau kepada masyarakat, jadi kalau ada kelangkaan di daerah mana pun atau ketika melihat ada distribusi LPG Subsidi yang kurang tepat sasaran atau penyelewengan silakan lapor ke 135 agar bisa langsung ditindaklanjuti,” tegas Nicke.

Dengan peran aktif masyarakat diharapkan dapat membantu peran Pertamina dalam menjaga kestabilan pasokan LPG di seluruh wilayah Indonesia.

Pertamina sebagai pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDG’s). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.

3 dari 4 halaman

LPG 3 Kg Langka Sampai ke Telinga Jokowi, Dirut Pertamina Ditelepon Erick Thohir

Sebelumnya, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengaku telah dihubungi Menteri BUMN, Erick Thohir soal kelangkaan LPG 3 kg alias gas melon di beberapa daerah. Panggilan dilakukan Erick Thohir pada Selasa (25/7/2023) pagi pasca dirinya melakukan kunjungan kerja bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Malang.

"Kemarin kan pak Presiden (Jokowi) ada kunjungan ke Malang bersama pak Menteri BUMN. Dengan adanya laporan dari masyarakat, pak Menteri tadi telepon saya," ujar Nicke di sela-sela kegiatan IPA Convex 2023 di ICE BSD, Kabupaten Tangerang, Banten, Selasa (25/7/2023).

Nicke lantas memaparkan alasan terkait kelangkaan LPG 3 kg. Ia pun mengatakan bahwa permintaan terhadap tabung gas subsidi memang sudah melampaui kuota.

"Jadi kalau kita liat kuota yang ditetapkan sama dari tahun lalu, dengan tahun ini yang secara umum memang sudah 2 persen melebihi kuota. Tapi kita pastikan ketersediaan LPG 3 kg ini aman," ungkapnya.

Over Kuota LPG 3 Kg

Menurut dia, LPG 3 kg over kuota lantaran adanya libur panjang semisal periode Idul Adha 2023 beberapa waktu lalu. Sehingga terjadi peningkatan konsumsi gas melon di beberapa daerah.

"Sehingga tentu terjadi peningkatan di atas rata-rata harian, perlu kita recovery dari sisi penyediaannya supply-ya atau distribusinya. Bagaimana mempercepatnya? Kita kerja sama dengan pemda untuk identifikasi dimana lokasi-lokasi yang harus kita lakukan operasi pasar biar efektif, ini yang kita lakukan," sebutnya.

Selanjutnya, Nicke menilai Pertamina perlu melihat seberapa efektif LPG 3 kg ini bisa tersalurkan ke masyarakat yang berhak menerima.

"Dasarnya ada 60 juta rumah tangga yang berhak dapat LPG subsidi dari total 88 juta rumah tangga. Artinya, sekitar 68 persen ya. Nah, hari ini kalau kita liat data berapa persen penjualan LPG subsidi terhadap total LPG? Itu angkanya tinggi, 96 persen," terangnya.

"Jadi kita harus lihat apakah ada yang tidak tepat. Oleh karena itu Pertamina bekerja sama dengan Pemda dan juga APH untuk melakukan pengecekan, monitoring, untuk memastikan distribusi tepat sasaran," tutur Nicke.

 

4 dari 4 halaman

LPG 3 Kg Langka di Banyuwangi, Pertamina Langsung Gelar Operasi Pasar

PT Pertamina (Persero) melalui Pertamina Patra Niaga langsung turun tangan merespons laporan kelangkaan elpiji 3 kg di sejumlah daerah. Salah satunya, adanya laporan kelangkaan di Banyuwangi, Jawa Timur.

Menurut catatan, kelangkaan di Banyuwangi terjadi sejak beberapa waktu lalu. Bahkan, warga perlu mengantre berjam-jam untuk akibat elpiji 3 kg langka. Harganya pun meningkat, dari semula Rp 18 ribu, menjadi Rp 25 ribu per tabung.

Merespons hal itu, Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting menjelaskan pihaknya langsung melakukan pengecekan ke lapangan. Untuk Banyuwangi sendiri langsung direspons dengan operasi pasar.

"Bahkan tadi beberapa lokasi yang disebutkan tadi seperti Banyuwangi kita bersama pemerintah daerah melihat langsung di lapangan, bila memang nanti diperlukan tambahan kita akan kucurkan,” kata dia saat ditemui di SPBU MT Haryono, Jakarta, Senin (24/7/2023).

Melalui operasi pasar ini, Irto berharap kelangkaan bisa diredam dengan kucuran pasokan LPG ke masyarakat. "Di Banyuwangi itu kita juga akan ada operasi pasar. Intinya kita akan siapkan sesuai kebutuhan masyarakat, mudah-mudahan tidak ada kelangkaan," ungkapnya.

Irto menjelaskan, pada prinsipnya Pertamina Patra Niaga akan menyalurkan elpiji subsidi 3 kg sesuai dengan kuota yang sudah ditetapkan. Meski begitu, menurut catatannya, ada beberapa wilayah yang mengalami kelebihan pasokan. “Di beberapa lokasi pun kita lihat sudah cukup banyak yang over, tapi kita tetap salurkan,” ujarnya.