Sukses

Elon Musk Berisiko Rusak Bisnis Twitter Usai Ubah Logo Jadi X

Analis menanggapi langkah Elon Musk yang mengubah nama dan logo Twitter menjadi X. Analis menilai, Elon Musk butuh waktu ubah X menjadi aplikasi super.

Liputan6.com, Jakarta - Elon Musk sudah lama terpikat pada huruf X. Saat ini ia hapus merek Twitter dan burung biru yang ikonik dan mendukung X.

Langkah yang dilakukan Elon Musk tersebut sebagai bagian dari upaya perubahan usai akuisisi Twitter senilai USD 44 miliar atau sekitar Rp 661,26 triliun (asumsi kurs Rp 15.028 per dolar Amerika Serikat).

Dikutip dari CNBC, Selasa (25/7/2023), visi Elon Musk untuk X adalah sesuatu yang mirip dengan WeChat China, aplikasi super yang dapat digunakan orang untuk hiburan dan membeli barang, jasa dengan online, selain unggah pembaruan dan mengirim pesan kepada teman mereka.

Namun, perubahan merek dan logo itu terjadi setelah berbulan-bulan langkah yang tidak menentu yang dilakukan oleh orang terkaya di dunia tersebut. Langkah dilakukan Elon seperti mematikan pengguna, menjauhkan pengiklan, meninggalkan Twitter dalam posisi keuangan yang bermasalah dan semakin rentan terhadap persaingan.

Analis Forrester menilai, hapus merek internet yang ikonik “sangat berisiko” pada saat aplikasi saingan seperti Threads dan pemula yang lebih kecil seperti Bluesky memikat pengguna.

“Musk telah seorang diri hapus nama merek selama 15 tahun yang telah mengamankan tempatnya dalam leksikon budaya kami,” ujar Proulx.

Seorang juru bicara perusahaan tidak memberikan komentar mengenai hal itu.

Langkah Elon Musk itu tidak sepenuhnya merupakah langkah yang mengejutkan. Elon Musk telah mengubah nama perusahaan Twitter menjadi X Corp yang merupakan anak perusahaan dari X Holding Corp, seperti terungkap dalam pengajuan pengadilan pada April.

Pada Oktober lalu, Elon menuturkan, sesaat sebelum membeli Twitter, dia memandang kesepakatan USD 44 miliar sebagai percepatan untuk mengubah Twitter jadi X, aplikasi segalanya.

2 dari 4 halaman

Perubahan Nama Jadi Biasa di Perusahaan Teknologi

Huruf X menonjol atas nama perusahaan roket Elon Musk, SpaceX. Lebih dari dua dekade lalu, X.com adalah nama perusahaan pembayaran Musk yang akhirnya menjadi PayPal melalui merger dengan saingannya saat itu.

Perubahan nama telah menajdi hal yang biasa di antara perusahaan web. Facebook menjadi Meta pada akhir 2021, dan Google adopsi Alphabet enam tahun sebelumnya. Namun, dalam kasus itu perusahaan induk yang baru bernama tetap mempertahankan branding layanan intinya, sehingga pengguna Facebook dan pencari Google dapat terus melakukan pekerjaan mereka tanpa gangguan.

Elon Musk tampaknya bertaruh dia dapat singkirkan Twitter.Selama akhir pekan, ia memperkenalkan logo X baru dan mengatakan dalam sebuah cuitan, “segera kami akan mengucapkan selamat tinggal pada merek Twitter dan secara bertahap semua, burung,” tulis dia.

3 dari 4 halaman

Ubah Twitter Jadi X Butuh Waktu

CEO Twitter, Linda Yaccarino yang direkrut Elon Musk pada Mei 2023 menuturkan kepada karyawan melalui email kalau perusahaan akan terus menyenangkan seluruh komunitas dengan pengalaman baru dalam audio, video, perpesanan, pembayaran, perbankan, menciptakan pasar global untuk ide, barang, jasa dan peluang.

“Keinginan Musk untuk mengubah X menjadi aplikasi super membutuhkan waktu, uang, dan orang yang tidak lagi dimiliki Twitter,” ujar Proulx.

Awal bulan ini, Musk menuturkan, pendapatan iklan Twitter turun 50 persen dan perlu mencapai arus kas positif sebelum memiliki kemewahan untuk hal lain.

Beberapa pengiklan semakin khawatir untuk promosikan produknya di Twitter karena laporan yang menunjukkan meningkatnya ujaran kebencian dan komentar rasis dan ofensif di platform seperti yang didokumentasikan oleh beberapa kelompok hak sipil dan peneliti.

Elon Musk telah mencoba mengimbangi beberapa penurunan iklan dengan layanan berlangganan premium. Akan tetapi dengan USD 8 per bulan, perusahaan akan membutuhkan puluhan juta pelanggan untuk menutupi kerugian tersebut.

Pengiklan yang tersisa di platform sekarang harus mengadopsi istilah baru. Orang dan bisnis di seluruh dunia mengenal pesan Twitter sebagai tweet. Seperti Kleenex, Twitter mampu mengembangkan merek yang dapat dikenal akrab dengan konsumen, suatu prestasi yang akan dirayakan oleh tim pemasaran korporat mana pun.

4 dari 4 halaman

Kata Analis

Analis William Blair, Ralph Schackart menuturkan, tim analisnya tidak mengambil apapun dari pengiklan dalam jajak pendapat sebagai bagian dari survei baru-baru ini di pasar periklanan digital yang akan menunjukkan bisnis ini telah meningkatkan pengeluaran di Twitter.

Sementara itu, ada tanda-tanda pasar iklan digital secara keseluruhan dapat membaik, menurut survei William Blair.

Analis Insider Intelligence, Jasmine Enberg mengatakan, perubahan nama menandai hari yang suram bagi banyak pengguna dan pengiklan Twitter dan sinyal yang jelas bahwa Twitter selama 17 tahun terakhir telah hilang dan tidak akan kembali.

“Pengubahan merek Twitter adalah pengingat Elon Musk bukan Threads atau aplikasi lain, adalah dan selalu menjadi “pembunuh Twitter yang paling mungkin,” tulis Enberg.

Video Terkini