Sukses

Target Jadi Negara Maju, Ini Peringkat Riset dan Inovasi Indonesia di Level Dunia

Selain dari Produk Domestik Bruto (PDB), tingkat kemajuan sebuah negara dapat dilihat dari riset dan inovasi yang dilakukan negara tersebut.

Liputan6.com, Jakarta Saat ini World Bank mengkategorikan Indonesia sebagai negara upper middle income, yang berarti kondisi keuangan Indonesia meskipun masih negara berkembang, tetapi telah bisa memperbaiki tingkat perkembangan ekonominya.

Hal ini patut diacungi jempol terutama di kondisi pasca pandemi. Selain dari Produk Domestik Bruto (PDB), tingkat kemajuan sebuah negara dapat dilihat dari riset dan inovasi yang dilakukan negara tersebut.  Pertanyaannya, dimanakah posisi Indonesia untuk riset dan inovasi di level internasional?

SCImago Journal and Country Rank (SJR) yang merupakan sebuah institut atau lembaga yang fokus pada Science Citation Index (SCI) dan melakukan kategorisasi serta sistem ranking memberikan data terkini di tahun 2023. 

Indonesia untuk kategori riset seluruh bidang subjek dan seluruh sektor (lembaga/organisasi/universitas/yayasan), ranking teratasnya ada pada urutan ke-557 untuk Center for International Forestry Research (CIFOR). 

CIFOR yang merupakan lembaga nonprofit ini hasil risetnya masuk pada kategori kualitas Quartile 1.

Adapun untuk kategori riset pada universitas, di posisi ke-648 yakni Universitas Indonesia dengan kualitas Quartile 1. 

SCImago melakukan sistem ranking dengan mengambil data dari database Scopus yang disediakan Elsevier, kemudian dihitung berdasarkan frekuensi penerbitan, jumlah sitasi yang didapat, jumlah sitasi antar disiplin ilmu, dan seberapa besar pengaruhnya terhadap masyarakat. 

Ranking pertama untuk kategori riset seluruh bidang subjek dan seluruh sektor masih dipegang oleh China, yakni Ministry of Education of the People’s Republic of China.

Melihat ranking tersebut, yakni yang paling tinggi Indonesia ada pada urutan 557 untuk riset, tentu cukup disayangkan. Begitupun dengan posisi Indonesia untuk kategori inovasi, rank tertingginya ada di posisi ke-4048 yakni Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS).  

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Negara Maju

Indonesia sebagai negara yang sedang fokus terus untuk dapat berkembang menjadi negara maju, juga harus memperhatikan tingkat riset dan inovasi serta dampaknya yang dilakukan oleh bangsa Indonesia. 

Banyaknya universitas di Indonesia yang tak bisa terpisahkan dengan aktivitas riset, seharusnya dapat membantu meningkatkan posisi riset Indonesia di level dunia.

Terutama saat ini Indonesia akan masuk pada era bonus demografi. Tentu menjadi momentum yang baik untuk dapat meningkatkan produktivitas dan diseminasi hasil penelitian di negara kita.

Namun memang hal ini tidak semudah mengatakannya, dibutuhkan banyak dukungan moril dan materil pada praktiknya.

Salah satu hal yang menjadi perhatian utama tentunya semangat untuk melakukan penelitian. Hal ini tidak mudah dibangun, karena paradigma yang terjadi bahkan di lingkungan akademik, unsur utamanya yakni mahasiswa masih banyak yang merasa kesulitan dalam melakukan penelitian. 

Untuk dapat terus meningkatkan produktivitas riset dan inovasi di Indonesia, maka diperlukan anak muda yang semangat dan menyukai dunia penelitian, salah satunya seperti yang diwadahi pada lembaga pelatihan penelitian seperti Ebizmark.

(Penyampaian materi penelitian kuantitatif oleh trainer Ebizmark pada acara workshop Nvivo di Dirjen Bea dan Cukai, Jakarta)

 

 

3 dari 3 halaman

Pelatihan

Ebizmark yang berbasis di Bandung menumpukan fokusnya pada pelatihan penelitian untuk civitas akademika. Tujuannya agar dapat membantu para civitas akademika memahami dan mahir meneliti.

Ini tentu menjadi salah satu upaya yang dapat ditempuh untuk meningkatkan peringkat riset dan inovasi Indonesia di kancah internasional.

Dengan banyaknya civitas akademika yang mahir melakukan penelitian dan yang paling utama bersemangat serta memiliki motivasi belajar yang tinggi, akan berdampak pada meningkatnya pula angka penelitian yang dilakukan.

Jika banyak penelitian dilakukan, hasilnya didiseminasikan untuk kepentingan masyarakat Indonesia, maka akan sangat berdampak juga pada status negara Indonesia yang kini masih pada tahap berkembang. 

Seyogianya Indonesia dengan banyak generasi Z dan generasi alfa saat ini, apabila terus dibina kemampuan, keterampilan, dan pengetahuannya terkait penelitian, bukan tidak mungkin Indonesia bisa menjadi negara peringkat atas untuk riset dan inovasi.

Ebizmark yang rutin memberikan pelatihan penelitian berharap dapat memberikan manfaat bukan hanya untuk civitas akademika yang belajar bersama Ebizmark, tetapi secara umumnya bisa memberikan dampak positif pada posisi sektor riset dan inovasi Indonesia di level dunia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini