Sukses

USD Menguat Hari Ini, Rupiah Diprediksi Masih Melemah ke Rp 15.080 Kamis Besok

USD mendapat dorongan ketika data menunjukkan kepercayaan konsumen AS naik ke level tertinggi dalam dua tahun pada bulan Juli.

Liputan6.com, Jakarta Indeks dolar Amerika Serikat atau USD kembali menguat pada Rabu, 26 Juli 2023.

"Dolar mendapat dorongan Selasa ketika data menunjukkan kepercayaan konsumen AS naik ke level tertinggi dua tahun pada Juli karena inflasi turun sementara ekonomi menunjukkan ketahanan meskipun suku bunga lebih tinggi," kata Direktur PT.Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi dalam keterangan tertulis pada Rabu (26/7/2023).

Seperti diketahui, The Fed menjalankan pertemuan penetapan kebijakan dua hari di akhir sesi ini dan secara luas diperkirakan akan kembali melakukan kenaikan seperempat poin, yang akan menjadi kenaikan suku bunga ke-11 dalam 12 pertemuan kebijakan terakhirnya.

"Namun, ada ketidakpastian mengenai apakah bank sentral akan berusaha menaikkan suku lagi di akhir tahun atau apakah kenaikan ini menandai akhir dari siklus pengetatan yang agresif," ungkap Ibrahim.

"Dengan demikian, komentar dari Ketua Jerome Powell setelah keputusan tersebut akan dipelajari dengan seksama untuk petunjuk pemikiran para pembuat kebijakan," jelasnya.

Selain The Fed, Bank Sentral Eropa juga secara luas diperkirakan akan kembali menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin ketika bertemu pada hari Kamis, tetapi para pedagang mulai mempertanyakan apakah bank sentral ini mampu menaikkan lagi tahun ini mengingat bukti bangunan dari perlambatan ekonomi.

Survei Purchasing Manager pada Senin (24/7) menunjukkan aktivitas manufaktur yang memburuk di zona euro, sementara Ifo Jerman hari Selasa menyarankan semangat bisnis di ekonomi terpenting kawasan itu memburuk pada bulan Juli untuk bulan ketiga berturut-turut.

Adapun Goldman Sachs yangmemangkas perkiraan pertumbuhan zona euro di 2023, menyusul data aktivitas ekonomi yang lebih lemah.

Ibrahim mencatat, Rupiah ditutup melemah 24 point dalam penutupan pasar sore ini, walaupun sebelumnya sempat melemah 45 point dilevel Rp. 15.022 dari penutupan sebelumnya di level Rp. 14.098.

"Sedangkan untuk perdagangan besok, mata uang Rupiah fluktuatif namun ditutup melemah direntang Rp. 15.010- Rp. 15.080," tambahnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Outlook Indonesia

Untuk Indonesia, lembaga Pemeringkat Rating and Investment Information, Inc. (R&I) meningkatkan outlook Indonesia menjadi positif dari sebelumnya stabil, dan mempertahankan Peringkat Republik Indonesia pada BBB+ (dua level di atas tingkat terendah Investment Grade).

Ibrahim menjelaskan, keputusan ini didukung oleh kinerja ekonomi RI yang tetap kuat dan ketahanan ekonomi yang terjaga di tengah ketidakpastian ekonomi global, inflasi dan defisit fiskal yang kembali dalam target lebih cepat dari perkiraan, stabilitas keuangan yang terjaga, serta tren penurunan rasio utang Pemerintah.

"Peningkatan outlook Indonesia menunjukkan keyakinan kuat pemangku kepentingan internasional atas stabilitas makroekonomi dan prospek ekonomi jangka menengah Indonesia yang tetap terjaga, di tengah ketidakpastian ekonomi global dan pasar keuangan yang meningkat," jelasnya.

 

3 dari 3 halaman

Pertumbuhan Jangka Menengah

Selain itu, Bank Indonesia akan terus mencermati perkembangan ekonomi dan keuangan global dan domestik, merumuskan dan melaksanakan langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan terjaganya stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta terus memperkuat sinergi dengan Pemerintah untuk mendukung percepatan transformasi ekonomi menuju ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

Di samping itu, pemerintah memproyeksikan pertumbuhan PDB akan berada pada kisaran 5,0 persen - 5,3 persen pada 2023.

"Kebijakan struktural yang ditempuh Pemerintah terkait perbaikan lingkungan bisnis, pembangunan infrastruktur, dan penguatan sumber daya manusia menjadi faktor penting dalam pencapaian target pertumbuhan jangka menengah," kata Ibrahim.

Ibrahim mengutip pertanyaan R&I yang menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tetap solid pada 2023, meski sedikit tertahan pada paruh kedua. R&I memperkirakan ekonomi Indonesia akan tumbuh pada kisaran 5% untuk tahun 2024 dan beberapa tahun selanjutnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini