Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) meminta nasabah untuk berhati-hati terhadap oknum yang mengatasnamakan BCA dan berbagai modus penipuan. Terbaru, viral di media sosial adanya penjualan akun MyBCA dari oknum atau hacker yang mengaku menyimpan sejumlah nama dan nomor rekening milik nasabah.
Executive Vice President Corporate Communication & Social Responsibility BCA, Hera F Haryn, menegaskan bahwa akses hanya dapat dilakukan dengan menggunakan BCA ID dan password yang dibuat oleh nasabah sendiri.
Baca Juga
"Transaksi finansial hanya dapat dilakukan dengan PIN yang hanya diketahui oleh nasabah," kata Hera dalam informasi tertulis yang diterima Liputan6.com, Kamis (27/7/2023).
Advertisement
Sementara untuk situs MyBCA, ia juga menyatakan bahwa akses hanya dapat dilakukan dengan menggunakan BCA ID dan password yang dibuat oleh nasabah sendiri.
Â
"Transaksi finansial hanya dapat dilakukan dengan OTP (One Time Password) dari token KeyBCA," imbuh Hera.
BCA lantas menghimbau seluruh nasabah agar selalu berhati-hati terhadap oknum yang mengatasnamakan BCA dan berbagai modus penipuan yang bertujuan untuk mengetahui data nasabah.
"Jangan pernah bagikan data pribadi perbankan yang bersifat rahasia seperti BCA ID, password, nomor kartu ATM, PIN, dan OTP kepada siapapun," tegasnya.
Di samping itu, Hera menambahkan, BCA senantiasa melakukan pengamanan data dengan menerapkan strategi dan standar keamanan secara berlapis serta mitigasi risiko yang diperlukan untuk menjaga keamanan data dan transaksi digital nasabah.
"Seluruh strategi dan penerapan standar keamanan tersebut selalu dievaluasi dan di-update dari waktu ke waktu dengan memperhatikan perkembangan keamanan siber dan transaksi digital," tuturnya.
Â
Viral di Media Sosial
Sebelumnya, seorang konsultan cybersecurity melalui akun @secgron, memperingatkan adanya threat actor di BreachForums yang menawarkan sebuah jasa untuk login ke akun MyBCA siapapun. Itu bisa dilakukan dengan hanya bermodal nama dan nomor rekening.
"Jasa ini dijual hanya dengan harga $ 500 atau hanya sekitar 7,5 juta rupiah. Pelaku juga melampirkan tampilan ketika login ke 6 pemilik rekening," tulisnya.
Beberapa hari sebelumnya, akun @secgron juga mengabarkan munculnya seorang aktor yang mengklaim memiliki 6 juta data yg bersumber dari WebForm BCA.
"WebForm BCA ini sendiri biasanya digunakan untuk orang-orang yg mau apply kartu kredit, KPR dll. Data yang dijual diantaranya adalah nomo HP, email, alamat, tanggal apply dll," ungkapnya.
Pemilik akun bernama Teguh Aprianto ini menjabarkan, kemungkinan sang oknum melakukan instalasi aplikasi Picsart, namun versi unofficial.
"Notifikasi ini kebetulan dimunculin sama antivirus ketika lagi buka M-BCA. Jadi ga ada hubungannya sama BCA. Selagi install aplikasi M-BCA dari Play Store atau App Store, seharusnya aman," jelasnya.
Advertisement