Liputan6.com, Jakarta Aski pembobolan ATM ternyata juga pernah menimpa komedian sekaligus aktor Asri Welas. Akibat hal ini, tabungan di rekening Asri Welas ludes.
Asri Welas menjelaskan, kejadian itu berawal dari makan di sebuah restoran dan melakukan pembayaran dengan menggunakan kartu debit pada 2016. Pada awalnya, dia tidak menyadari bahwa artunya digunakan oleh sindikat cyber crime internasional untuk melakukan penipuan.
Baca Juga
Pasca itu, dirinya mendapat notifikasi dimana ATM nya ada transaksi penarikan berkali-kali. Transaksinyapun di luar negeri, yaitu di China dan Hong Kong.
Advertisement
"Setelah saya transaksi di situ, tiba-tiba ada beberapa transaksi lain muncul. Sedikit-sedikit, kemudian ada yang besar sampai akhirnya saldonya jadi nol," kata Asri Welas dikutip dari Fimela.com, Kamis (27/7/2023).
"Saat melihat catatan transaksi di bank, saya kaget karena ada pengeluaran beruntun di Cina dan Hong Kong, bukan di Indonesia," tambah Asri Welas.
Asri Welas yang saat itu tidak bepergian ke luar negeri merasa aneh dengan mutasi di bank tersebut.
Pelaku Ditemukan
Ia kemudian bersama pihak bank melakukan investigasi terkait modus penipuan yang dialaminya. Akhirnya, dirinya berhasil menemukan tersangka penipuan, yang ternyata adalah kasir dari restoran tempat ia melakukan transaksi kartu debit sebelumnya.
Tak disangka, rupanya kasir restoran tersebut terlibat dalam aksi penipuan bersama sindikat cyber crime international. "Pelayan restoran itu kemudian jadi tersangka. Sebab, pada hari yang sama, memang ada banyak korban juga. Ada yang kena sampai miliaran," ucapnya.
Uang Kembali
Beruntung, masalah ini bisa diselesaikan dengan baik. Pihak bank juga telah mengganti uang milik Asri Welas yang telah dibobol tersebut.
"Untungnya, pihak bank mengganti saldo saya seperti semula," tuturnya.
Pengalaman pembobolan ATM tersebut menjadi salah satu pelajaran berharga baginya. Dirinya pun jadi lebih berhati-hati dengan modus-modus penipuan yang belakangan makin beragam.
Simak Cara Menghindari Penipuan Mobile Banking!
Dalam beberapa waktu terakhir, masyarakat digegerkan dengan maraknya kasus kejahatan dalam platform digital banking dengan modus penipuan baru yang dapat menguras rekening.
Modus penipuan yang baru baru ini beredar yaitu kiriman link, file atau aplikasi yang jika diklik dapat menguras rekening. Pekan ini, media sosial kembali dihebohkan dengan beredarnya sebuah tangkapan layar dan narasi yang ditujukan pada para pengguna aplikasi BCA Mobile.
Dalam narasi tersebut, para pengguna diingatkan untuk tidak mengklik pesan yang menampilkan peringatan dari aplikasi antivirus.
Dengan maraknya modus penipuan dan kejahatan digital lainnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membagikan tips untuk masyarakat agar dapat menghindari kejahatan digital banking atau bank digital.
Berikut adalah tips menghindari kejatahan digital banking dari OJK, dikutip dari laman resminya, Kamis (27/7/2023) :
- Tidak memberitahukan data rahasia yaitu kode akses/nomor pribadi Personal Identification Number (PIN) kepada pihak lain.
- Tidak mencatat dan menyimpan kode akses/nomor pribadi SMS banking di tempat yang mudah  diketahui orang lain.
- Memeriksa transaksi secara teliti sebelum melakukan konfirmasi atas transaksi tersebut untuk dijalankan.
- Setiap kali melakukan transaksi, baiknya menunggu selama beberapa saat hingga menerima respon balik atas transaksi tersebut.
- Untuk setiap transaksi, nasabah akan menerima pesan notifikasi atas transaksi berupa SMS atau email yang akan tersimpan di dalam inbox. Periksa secara teliti isi notifikasi tersebut dan segera kontak ke bank  apabila ada transaksi yang mencurigakan.
- Jika merasa PIN Anda diketahui oleh orang lain, segera lakukan penggantian PIN.
- Bila kehilangan SIM Card GSM atau dicuri/dipindahtangankan kepada pihak lain, segera beritahukan ke cabang bank terdekat atau segera melaporkan ke call center bank tersebut.
Advertisement
Selanjutnya
8. Hati-hati dengan aplikasi di internet yang merupakan spam atau malware yang mungkin dapat mencuri data-data pribadi dan menyalahgunakannya di kemudian hari.
9.   Tidak melakukan transaksi internet di tempat umum seperti warnet, WIFI gratis, karena datadata kita  berpotensi dicuri oleh pihak lain dalam jaringan yang sama.
10. Tidak lupa melakukan proses log out setelah selesai melakukan transaksi di internet banking; serta
11. Jika berganti ponsel, pastikan bahwa semua data-data sudah terhapus untuk menghindari  penyalahgunaan oleh pihak lain yang menggunakan ponsel tersebut.