Sukses

Apindo Gelar Festival UMKM Merdeka, Hubungkan Ratusan Pengusaha Kecil dengan Investor

Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) menggelar Festival APINDO UMKM Merdeka dalam rangka mendorong peningkatan pertumbuhan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) melalui akses permodalan.

Liputan6.com, Jakarta - Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) menggelar Festival APINDO UMKM Merdeka dalam rangka mendorong peningkatan pertumbuhan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) melalui akses permodalan. Dalam festival ini, APINDO menghubungkan investor dengan 259 UMKM unggulan dimana sekitar 50 diantaranya telah melakukan kegiatan ekspor.

Ketua Bidang UMKM APINDO, Ronald Walla, menjelaskan bahwa festival ini merupakan rangkaian kegiatan dan dukungan memajukan UKM dari berbagai aspek, termasuk akses pasar, klinik investasi dan ragam permodalan, isu-isu termutakhir dalam dunia bisnis.

Menurutnya, di tengah perubahan dan digitalisasi, APINDO percaya bahwa UMKM adalah salah satu tenaga penggerak utama untuk pertumbuhan ekonomi, dimana UMKM berkontribusi 61,9 persen terhadap Produk Domestik Bruto atau PDB dan menyerap 97 persen tenaga kerja.

"Karena itu, Festival APINDO UMKM Merdeka bukan hanya mendemonstrasikan ragam produk dan produk-produk UMKM yang luar biasa, tetapi juga mendorong dan mendukung semangat pelaku UMKM untuk terus tumbuh, melalui aspek permodalan," kata Ronald dalam peluncuran Festival APINDO UMKM Merdeka, di Grand Indonesia, Jakarta, Jumat (28/7/2023)

Festival APINDO UMKM Merdeka berlangsung mulai 28 Juli 2023 hingga 1 Agustus 2023. Terdapat 259 UMKM yang terkurasi dari 602 UMKM yang mendaftar melalui beragam kategori yang berpartisipasi dan merupakan hasil kurasi APINDO dan mitra-mitra akselerasi.

Dari 259 UMKM tersebut, 11 persen diantaranya merupakan kategori Makanan segar, 7 persen merupakan kategori minuman, 47 persen merupakan kategori bahan makanan, sementara kategori fashion, kriya dan lainnya berjumlah 35 persen.

Adapun sebanyak 21 persendari UMKM yang mengikuti Festival APINDO UMKM Merdeka telah melakukan kegiatan ekspor.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum APINDO, Shinta W. Kamdani mengatakan pemberdayaan UMKM melalui pembentukan ekosistem, berikut akses pembiayaan, pemasaran, penguasaan digitalisasi dalam bisnis, serta produktivitas usaha, merupakan hal yang penting ditengah perubahan saat ini.

"Oleh karena itu, Festival APINDO UMKM Merdeka merupakan salah satu langkah APINDO untuk membantu memberikan akses pembiayaan kepada pelaku UMKM, untuk mendorong UMKM untuk terus tumbuh dan melakukan ekspor," pungkas Shinta.

 

2 dari 3 halaman

Bos BI Bongkar 3 Jurus Sukses UMKM Naik Kelas

Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo mengungkap kunci agar usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) Indonesia bisa naik kelas. Setidaknya ada 3 poin yang perlu dilakukan agar produk UMKM bisa bersaing di pasar nasional maupun global.

Perry menyebut, tiga poin itu merujuk pada konsistensi, inovatif, dan sinergi. Ketiganya menjadi penting dilakukan pada pemangku kepentingan guna mendukung UMKM.

"Mari ktia terus konsisten membangun wastra-wastra Indonesia, langsung kita tingkatkan secara nasional dan go global, konsisten terus, niat untuk ibadah, langsung kita lakukan terus, jangan terus berhenti," kata dia dalam Seremoni Peluncuran Karya Kreatif Indonesia, di JCC Senayan, Jakarta, Kamis (27/7/2023).

Menurutnya, konsistensi ini juga sudah dijalankan sejumlah kementerian dan lembaga melalui Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia dan Bangga Berwisata di Indonesia (Gernas BBI - BBWI). Termasuk terlibatnya Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno.

"Terima kasih pak Teten dan Pak Sandi yang terus keliling Indonesia menggerakan Bangga Buatan Indonesia Gerakan Berwisata di Indonesia, terus setiap bulan. Kita majukan UMKM, kita bina kita datangkan desainer, kita datangkan fashion show tak hanya di Indonesia, di Dubai, di London, di Korea, insyaaAllah di Jepang," jelasnya.

Poin kedua, yakni inovatif. Menurutnya, dengan menjamin inovasi atas produk UMKM, bisa memperpanjang umur dari UMKM tersebut. Artinya, ada bentuk-bentuk baru dari produk yang dijual UMKM, sehingga memiliki keunikan dan ketertarikan dari sisi konsumen.

Melalui inovasi ini, membuka peluang untuk UMKM bisa naik kelas. Sebut saja, bisa merambah pasar nasional hingga pasar global.

"Dari tradisional jadi naik kelas, go nasional go ekspor, dan juga kita lakukan digitalisasim insyaaAllah 45 juta QRIS kita lakukan, 30 juta adalah semuanya digunakan oleh UMKM," ungkapnya.

3 dari 3 halaman

Sinergi

Perry mengatakan acara ini akan jadi ajang utama untuk membuka peluang bagi UMKM naik kelas. Mulai dari digitalisasi, temu bisnis, hingga peluang dengan eksportir dan importir.

Langkah ini, kata dia, sebagai bentuk nyata dari sinergi yang dilakukan antara UMKM dan pihak lainnya. Harapannya, bisa berdampak positif kedepannya.

"Tahun ini kita adakan 280 UMKM dengan 21 lembaga keuangan, 89 business matching ekspor dengan 5 agregator secara nasional," ungkapnya.

Video Terkini