Sukses

Dongkrak Pemasaran Produk Protein Hewani, Japfa Kenalkan Entitas Baru

PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JAPFA) memperkenalkan entitas barunya di bidang segmen usaha hilir (downstream) dan pemasaran produk protein hewani JAPFA yakni JAPFA Food.

 

Liputan6.com, Jakarta PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JAPFA)  memperkenalkan entitas barunya di bidang segmen usaha hilir (downstream) dan pemasaran produk protein hewani JAPFA yakni JAPFA Food. Melalui JAPFA Food, JAPFA menjembatani pelanggan dan calon pelanggan untuk mendapatkan akses ke berbagai produk dari grup JAPFA. 

Hall tersebut dilakukan JAPFa dalam ekshibisi makanan dan minuman terbesar “Food & Hotel Indonesia” (FHI) di Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran beberapa waktu lalu.

Dalam pameran ini, JAPFA Food menargetkan segmen food service, dengan menawarkan teknologi yang memudahkan pengusaha food service seperti frozen-to-fry, ready-to-eat, dan berbagai produk dengan nilai tambah lainnya yang tujuannya memudahkan persiapan di dapur para pelaku usaha food service.

Dengan adanya inovasi dalam teknologi pangan, JAPFA dapat membuat produk-produk frozen-to-fry dengan kualitas rasa yang tidak kalah dengan proses pembuatan makanan yang berdasarkan pesanan (a’la minute) pada umumnya. Bedanya, keunggulan produk frozen-to-fry JAPFA yakni dapat membuat proses persiapan memasak menjadi lebih cepat dan mudah dengan kualitas yang lebih terjaga.

“Kehadiran JAPFA Food merupakan solusi bisnis yang kami tawarkan kepada para mitra untuk memperoleh berbagai pilihan produk protein hewani dengan kualitas terbaik yang komprehensif dan terintegrasi. Kami berharap, dengan menawarkan solusi produk protein yang lebih lengkap, teknologi pangan dan R&D yang semakin kuat, serta kustomisasi dari central kitchen, JAPFA dapat lebih memperkuat pelayanan terhadap segmen food service," ungkap Corporate Affairs Director JAPFA Rachmat Indrajaya dikutip Minggu (30/7/2023).

Sementara itu, Deputy Head of SBU Consumer Go Direct Indonesia Melvany Kasih mengatakan, konsep Farm to Fork yang diusung menggambarkan bagaimana pihaknya memperoleh dan memproduksi produk protein hewani yang berkualitas dari tingkat hulu hingga hilir.

 

2 dari 4 halaman

Bisnis Terintegrasi

"Dengan bisnis model terintegrasi yang kami miliki, menjadikan produk kami terjamin keterlacakannya. Keunggulan lain yang kami miliki adalah tingkat fleksibilitas dalam memenuhi preferensi dan kebutuhan pelanggan. Selain itu, dengan hadirnya central kitchen, JAPFA Food juga dapat menawarkan jasa kustomisasi untuk memenuhi kebutuhan spesifik dari para pelaku usaha food service”, ungkap dia.

Produk olahan yang ditawarkan JAPFA Food memiliki 6 sub kategori, diantaranya Unggas, Produk Daging Olahan, Daging Sapi, Makanan Laut, Produk Susu serta Saus dan Dressing dengan merek So Good, So Nice, Ayam Ulu, Best Chicken, Tokusen, Santori, Seafood Lovers, JAPFA Prime Seafood, Toba Tilapia, Ichi-No-Ji, Omayo, Real Good, Mom & Spice, Dosuka, Tora Duo dan BON-BON.

Pada pameran FHI ini, JAPFA ingin mengajak pengunjung memperoleh pengalaman mencicipi rangkaian produk perusahaan. Selama expo berlangsung, JAPFA akan mengadakan workshop bersama dengan Chef handal yang akan berbagi resep dan kemampuan mengolah berbagai produk protein hewani pilihan.

3 dari 4 halaman

Usai Jokowi Bilang Daging Ayam Mahal, Badan Pangan Langsung Gelar Operasi Pasar di 3.800 Lokasi

Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) bersama Pemerintah Daerah, Satgas Pangan, Perumda Dharma Jaya, Japfa Comfeed Indonesia (JCI), dan PT Charoen Phokpand Indonesia (CPI), melakukan operasi pasar bertajuk Gerakan Pangan Murah (GPM) Daging Ayam Ras.

Kegiatan tersebut dalam rangka menjaga stabilitas harga daging ayam ras di pasaran yang terindikasi mengalami kenaikan jelang Hari Besar Keagamaan dan Nasional (HBKN) Idul Adha.

Kepala NFA Arief Prasetyo Adi mengatakan, GPM ini akan berlangsung mulai 28 Juni hingga 2 Juli 2023 di lebih dari 3.800 titik di seluruh Indonesia.

"GPM ini merupakan respon cepat kita bersama stakeholder dalam menyikapi fluktuasi harga daging ayam menjelang Idul Adha dan juga upaya untuk tetap menjaga stabilitas harga pasca Idul Adha," kata  Arief saat melakukan peninjauan GPM di Kelurahan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (28/06/2023).

"Ini tentunya kita harapkan akan dapat memenuhi kebutuhan pasokan yang memang biasanya mengalami peningkatan di momen jelang HBKN," tambahnya.

Untuk pelaksanaannya, sekitar 3.866 titik pasar murah daging ayam digelar melalui dukungan CPI dengan mengoptimalkan jaringan Prima Freshmart, Kios Unggas, dan Yamiku yang tersebar di seluruh Indonesia.

Sedangkan untuk wilayah DKI Jakarta, pelaksanaan GPM didukung oleh Dharma Jaya dan JCI di 11 titik lokasi.

 

4 dari 4 halaman

Harga 

Untuk kesebelas titik lokasi tersebut, jumlah volume yang dijual ke konsumen per titik lokasi di kisaran 1-2 ton per hari dengan harga Rp 35.000-Rp 36.000 per ekor (bobot 0.9-1.0 kg). GPM daging ayam ini melayani masyarakat dengan jam operasional mulai pukul 09.00-13.00 WIB dan pukul 14.00-17.00 WIB.

Disisi lain, guna memastikan pelaksanaan GPM daging ayam ini berjalan tertib dan produk terdistribusi dengan baik kepada masyarakat, Arief menegaskan, kegiatan ini secara intens didampingi oleh Tim NFA bersama Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta, serta dikawal oleh Tim Satgas Pangan.

“Gerak cepat pelaksanaan GPM ini juga tidak terlepas dari dukungan asosiasi perunggasan seperti Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (Pinsar) Indonesia, Komunitas Peternak Unggas Nasional (KPUN), dan Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional (GOPAN) serta dukungan dukungan Peternak Rakyat Mandiri yang secara cepat memasok produk daging ayam untuk pelaksanaan GPM dengan harga yang wajar. Ini merupakan bentuk kolaborasi yang baik untuk mendukung GPM Nasional yang hadir untuk Masyarakat Indonesia,” ujarnya.