Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Sodetan Ciliwung di Jakarta Timur, Senin (31/7/2023). Proyek Sodetan Ciliwung ini juga disebut-sebut mangkrak di era Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Jokowi mengatakan, penanganan banjir di Jakarta harus dilakukan dari hulu sampai hilir, tidak bisa hanya di hilir saja.
"Tahun lalu sudah selesai kita bangun Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi di Bogor. Kemudian hari ini telah selesai dikerjakan Sodetan Ciliwung," kata Jokowi.
Advertisement
Menurut dia, pembangunan sodetan ini dapat mengatasi banjir di enam kelurahan. Namun penanganan banjir di Jakarta masih belum belum cukup karena masih ada sungai-sungai lainya yang juga perlu ditangani selain Sungai Ciliwung, seperti Sungai Krukut, Pesanggrahan, dan Mookervart.
"Dengan selesainya Sodetan Ciliwung ditambah adanya Bendungan Ciawi dan Sukamahi, normalisasi Sungai Ciliwung, dan Kanal Banjir Timur bisa menyelesaikan sekiranya 62 persen permasalahan banjir di Jakarta. Masih ada 38 persen lagi yang harus dikerjakan bersama-sama oleh Kementerian PUPR dan Pemprov DKI," terang Jokowi.
Pembangunan Sodetan Ciliwung berupa terowongan sepanjang 1.268 meter dengan 2 jalur pipa masing-masing berdiameter 3,5 meter. Berfungsi mengalirkan 60 m3 per detik debit banjir dari Sungai Ciliwung menuju Kanal Banjir Timur (KBT) dan Kali Cipinang.
Pekerjaan dilaksanakan oleh kontraktor PT Wijaya Karya (WIKA)-PT Jaya Konstruksi (KSO) dengan anggaran sekitar Rp 1,2 triliun.
Proyek Sodetan Ciliwung mulai dikerjakan pada 2013. Pada 2015, pembangunan sodetan Sungai Ciliwung telah tuntas sepanjang 650 meter. Kemudian dilanjutkan pada 2015-2017 dengan pembangunan permanen outlet dan perkuatan tebing Kali Cipinang.
Sempat Terhenti
Setelah sempat terhenti, Kementerian PUPR melanjutkan pekerjaan sodetan Sungai Ciliwung ke Kanal Banjir Timur pada tahun 2021 sepanjang 580 meter meliputi pembangunan terowongan ganda, bangunan permanen inlet dan outlet sodetan serta lanjutan normalisasi Sungai Ciliwung dan Sungai Cipinang.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menjelaskan, Sodetan Ciliwung dapat mengalirkan debit Sungai Ciliwung sebesar 60 m3 per detik ke Kanal Banjir Timur. Sehingga sodetan ini dapat mengurangi area terdampak banjir seluas 107 ha.
Nantinya, dengan pompa air Sentiong dan normalisasi Ciliwung, maka risiko kawasan yang tergenang banjir bisa lebih berkurang lagi.
"Normalisasi Ciliwung sudah dikerjakan 16 km dari total 33 km, sisanya sudah diprogramkan mulai 2023 dan bisa diselesaikan seiring dengan program pembebasan lahannya. Pompa air Sentiong di bagian hilir berkapasitas 50 m3 per detik, perkiraan Oktober nanti bisa mulai dioperasikan," jelas Menteri Basuki.
Resmikan Sodetan Ciliwung, Jokowi: Enam Kelurahan Tidak Banjir Lagi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap keberadaan Sodetan Ciliwung yang sudah selesai dikerjakan dapat mengurangi banjir yang ada di DKI Jakarta. Khususnya, enam kelurahan yang ada di sekitar lokasi.
"(Sodetan Ciliwung) ini bisa menyelesaikan paling tidak enam kelurahan enggak banjir lagi. Dan dengan selesainya Sodetan Ciliwung ini juga menyelesaikan banjir Jakarta," kata Jokowi saat meresmikan Sodetan Ciliwung di Jakarta Timur, Senin (31/7/2023).
Dia mengatakan bahwa penanganan banjir di Jakarta harus dilakukan dari hulu sampai hilir. Untuk itu, pemerintah juga menyelesaikan pembangunan Waduk Ciawi dan Waduk Sukamahi di Jawa Barat.
"Tahun lalu telah selesai kita bangun di Bogor yang namanya Waduk Ciawi dan Waduk Sukamahi, tahun 2022. Waduk Ciawi dan Waduk Sukamahi. Kemudian hari ini telah selesai dikerjakan sodetan Ciliwung," jelas Jokowi.
Kendati begitu, Jokowi menyampaikan penanganan banjir di Jakarta itu belum cukup dengan Sodetan Ciluwung saja. Menurut dia, ada 12 sungai yang perlu ditangani agar permasalahan banjir di Jakarta dapat terselesaikan.
"Belum kita ngurusi yang namanya banjir rob yang naik ke daratan DKI Jakarta. Sekali lagi, penanganan banjir Jakarta ini harus dilakukan dari hulu sampai hilir secara komprehensif," ujar Jokowi.
Adapun Sodetan Ciliwung ini diresmikan setelah dikerjakan selama 11 tahun. Dengan selesainya Sodetan Ciliwung, Waduk Ciawi dan Sukamahi, dan normalisasi Ciliwung, menurut Jokowi, baru bisa menyelesaikan banjir di Jakarta sebesar 62 persen.
"Artinya masih ada PR 38 persen, ini yang harus dikerjakan bersama-sama KemenPUPR dan Pemprov DKI Jakarta," tutur dia.
"Sekali lagi harus dikerjakan bersama-sama Kementerian PUPR dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, bersama-sama. Ini persoalan yang sangat kompleks dan tidak mudah," sambung Jokowi.
Advertisement
Perjalanan Proyek Sodetan Ciliwung yang Sempat Mangkrak
Diketahui, Kementerian PUPR melaksanakan pekerjaan breakthrough line atau pengeboran terakhir untuk menyambungkan pipa terowongan proyek Sodetan Sungai Ciliwung di Jakarta.
Pembangunan Sodetan Ciliwung berupa terowongan sepanjang 1.268 meter dengan dua jalur pipa masing-masing berdiameter 3,5 meter, berfungsi untuk mengalirkan sebagian debit banjir Sungai Ciliwung menuju Kanal Banjir Timur (KBT) dan Kali Cipinang.
Proyek Sodetan Sungai Ciliwung merupakan bagian dari rencana induk sistem pengendalian banjir (flood control) Ibu Kota Jakarta dari hulu hingga hilir.
Di bagian hulu telah diselesaikan pembangunan 2 bendungan kering (dry dam) di Kabupaten Bogor, yakni Bendungan Ciawi dengan kapasitas tampung 6,05 juta meter kubik (m3) dan Bendungan Sukamahi berkapasitas tampung 1,7 juta m3.
Sodetan Ciliwung apabila dibuka dalam kondisi Siaga 4 dapat mengurangi debit banjir Sungai Ciliwung sebesar 33 m3/detik, sementara pada Siaga 1 dapat mengurangi 63 m3 per detik.
Proyek Sodetan Ciliwung mulai dikerjakan pada 2013. Pada tahun 2015, pembangunan sodetan Sungai Ciliwung telah tuntas sepanjang 650 meter. Kemudian dilanjutkan pada 2015-2017 dengan pembangunan permanen outlet dan perkuatan tebing Kali Cipinang.
Pekerjaan inlet sodetan dari Sungai Ciliwung berada di Kelurahan Bidara Cina menuju arriving shaft di Jalan Otista III, dan sampai ke outlet sodetan di Kanal Banjir Timur atau Kali Cipinang, Kelurahan Cipinang Besar Selatan, Jatinegara, Jakarta Timur.
Setelah sempat terhenti, Kementerian PUPR melanjutkan pekerjaan sodetan Sungai Ciliwung ke Kanal Banjir Timur pada tahun 2021 sepanjang 580 meter meliputi pembangunan ganda sodetan, bangunan permanen inlet dan outlet sodetan serta normalisasi Sungai Ciliwung dan Sungai Cipinang.
Paket pekerjaan dilaksanakan oleh kontraktor PT Wijaya Karya (WIKA)- PT Jaya Konstruksi (KSO) dengan masa pelaksanaan 730 hari kalender sesuai kontrak 1 Agustus 2021 hingga 2 Agustus 2023. Secara keseluruhan anggaran yang digunakan untuk pembangunan Sodetan Ciliwung sekitar Rp1,2 triliun.